Sering Menahan BAK, Wanita Rentan Kena Cystitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Oktober 2019
Sering Menahan BAK, Wanita Rentan Kena CystitisSering Menahan BAK, Wanita Rentan Kena Cystitis

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah menahan kencing? Sekali dua kali mungkin tidak apa-apa, tetapi hati-hati jika kamu melakukannya terlalu sering. Kebiasaan menahan kencing dapat memengaruhi kesehatan saluran kemih dan ginjal. Buang air kecil adalah sarana untuk mengeluarkan limbah dan racun yang bersarang dalam tubuh. Saat kamu menahan kencing, tentunya racun dan limbah tersebut akan tertahan lagi di dalam tubuh.

Baca Juga: Menahan Kencing Berjam-jam, Benarkah Kandung Kemih Bisa Pecah?

Akibatnya, limbah dan racun yang mengandung bakteri tersebut menginfeksi kandung kemih, yaitu kantong untuk menampung urine. Urine yang tidak segera dikeluarkan lama-lama dapat menginfeksi saluran kemih yang kemudian berisiko menyebabkan batu ginjal. Selain batu ginjal, katanya menahan buang air kecil bisa sebabkan cystitis. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya.

Benarkah Menahan Kencing Bisa Sebabkan Cystitis?

Cystitis adalah istilah medis untuk peradangan kandung kemih. Peradangan kandung kemih  disebabkan oleh infeksi bakteri yang kondisinya disebut infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih adalah efek samping yang sering terjadi akibat menahan kencing terlalu lama. Kondisi ini disebabkan terkumpulnya bakteri di sekitar pembukaan uretra akibat urine yang tidak segera dikeluarkan. Seseorang yang mengidap cystitis biasanya ditandai dengan gejala berikut ini:

  • Keinginan kuat untuk buang air kecil;
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil;
  • Sering buang air kecil;
  • Darah dalam urine (hematuria);
  • Urin berawan atau berbau menyengat;
  • Panggul terasa tidak nyaman;
  • Perasaan tertekan di perut bagian bawah;
  • Demam ringan.

Baca Juga: Ketahui Perawatan Rumahan untuk Atasi Cystitis

Periksakan ke dokter jika kamu sering mengalami buang air kecil yang mendesak, sering atau menyakitkan  selama beberapa jam atau lebih lama. Sebelum mengunjungi rumah sakit, buat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.

Langkah Pencegahan Cystitis

Bukan cuma menahan buang air kecil, ada banyak hal lainnya yang bisa sebabkan cystitis. Tidak menjaga kesehatan area genital menjadi penyebab lain dari cystitis. Oleh karena itu, berikut ini langkah-langkah pencegahan cystitis yang perlu diketahui, yaitu:

  • Penuhi asupan cairan setiap hari. Minum banyak cairan sangat penting, terutama jika kamu sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi. Meskipun semua cairan di anjurkan, sebaiknya kamu mengonsumsi air putih yang tidak mengandung zat lain.
  • Sering buang air kecil. Kalau kamu punya keinginan untuk buang air kecil, jangan tunda terlalu lama dan keluarkan sesegera mungkin.
  • Bersihkan area genital dengan benar. Setelah buang air besar, bersihkan dengan mengusapnya dari bagian depan ke belakang. Tindakan ini untuk mencegah bakteri di daerah dubur menyebar ke vagina dan uretra.
  • Mandi shower. Jika kamu rentan terhadap infeksi, sebaiknya mandi dengan shower daripada dengan bak mandi untuk mencegah masuknya bakteri.
  • Cuci kulit di sekitar vagina dan anus dengan lembut. Lakukan ini setiap hari, tetapi jangan gunakan sabun yang keras atau cuci terlalu keras. Kulit halus di sekitar area ini dapat menjadi iritasi.
  • Buang air kecil setelah berhubungan intim. Buang air kecil setelah berhubungan intim sangat penting untuk membersihkan bakteri yang masuk ke vagina. Minum segelas penuh air untuk merangsang keluarnya urine.
  • Hindari penggunaan douche. Menggunakan semprotan deodoran atau produk feminin di area genital dapat mengiritasi uretra dan kandung kemih.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Cystitis Bisa Sebabkan Komplikasi Ini

Jadi, mulai sekarang hindari kebiasaan menahan buang air kecil untuk mencegah infeksi saluran kemih atau infeksi uretra dan infeksi kelamin lainnya, ya!

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Cystitis.
Healthline. Diakses pada 2019. What Is Cystitis?.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan