Sering Menahan Buang Air Kecil, Hati-Hati Batu Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Juni 2021
Sering Menahan Buang Air Kecil, Hati-Hati Batu GinjalSering Menahan Buang Air Kecil, Hati-Hati Batu Ginjal

Halodoc, Jakarta - Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah pembentukan materi keras, menyerupai batu, yang berasal dari mineral, garam, serta limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Batu-batu ini dapat terbentuk di sepanjang saluran urine, dari ginjal, ureter (saluran kemih yang membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, serta uretra (saluran kemih yang membawa urine ke luar tubuh).

Seiring berjalannya waktu, materi keras tersebut akan semakin keras dan menyerupai bentuk batu. Itulah yang kemudian disebut sebagai batu ginjal. Nah, apakah sering menahan buang air kecil menjadi salah satu faktor risiko batu ginjal? Yuk, ketahui penjelasan selengkapnya di sini.

Baca juga: 4 Bahan Alami yang Bisa Membantu Mengatasi Batu Ginjal

Sering Menahan Buang Air Kecil Jadi Faktor Risiko Batu Ginjal 

Batu ginjal merupakan “batu” kecil yang terbentuk dalam organ ginjal akibat kelebihan natrium dan kalsium. Endapan mineral tersebut tidak dikeluarkan secara teratur melalui urine, sehingga membentuk batu ginjal.

Selain makan dan minum, ekskresi atau pembuangan zat sisa dari dalam tubuh, seperti buang air kecil, juga merupakan suatu kebutuhan biologis manusia. Seperti menunda-nunda makan, menahan buang air kecil pun dapat memicu terjadinya gangguan dalam tubuh. Salah satu gangguan yang kerap terjadi pada orang yang memiliki kebiasaan menahan buang air kecil adalah batu ginjal.

Umumnya batu ginjal berukuran kecil, sehingga dapat dikeluarkan lewat saluran kemih tanpa memicu rasa sakit. Namun, ketika seseorang terlalu sering menunda-nunda buang air kecil, kandungan mineral dan garam di dalamnya justru dapat mengembangkan batu menjadi bentuk yang lebih besar. Batu ginjal dapat berpindah dan tidak selalu berada dalam ginjal.

Perpindahan batu ginjal, terutama yang berukuran besar dapat menyebabkan iritasi saluran kemih. Itulah mengapa deteksi dini terhadap batu ginjal sangat diperlukan, untuk mencegah kerusakan permanen pada fungsi ginjal. Jika sudah dialami, batu ginjal dapat menimbulkan gejala yang sangat menyakitkan. Pada kasus yang masih tergolong ringan, pengidap batu ginjal mungkin saja tidak akan merasakan gejala yang berarti.

Namun, ketika batu sudah semakin banyak, mengiritasi saluran kemih, hingga menyebabkan penyumbatan, ada berbagai gejala menyakitkan yang bisa dialami pengidap batu ginjal. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Urinary colic, atau sakit luar biasa yang muncul dan hilang pada bagian samping-belakang, kemudian biasanya bergerak ke bagian bawah perut.
  • Sakit pada bagian pinggang, paha, selangkangan, dan area genital.
  • Buang air kecil terasa sakit.
  • Terdapat darah dalam urine.
  • Mual dan muntah-muntah.
  • Meriang atau demam.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Operasi Batu Ginjal Dilakukan?

Beberapa Hal yang Dapat Memicu Terbentuknya Batu Ginjal

Batu ginjal dapat terbentuk ketika urine atau air kencing mengandung terlalu banyak zat kimia, seperti kalsium, asam urat, sistin, atau strutive (campuran fosfat, magnesium, dan ammonium). Selain sering menahan buang air kecil, melakukan diet tinggi protein tanpa diimbangi konsumsi air misalnya, dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Beberapa hal lainnya yang juga dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal adalah:

1. Terlalu Banyak Asupan Kalsium

Faktor risiko batu ginjal selanjutnya adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan kalsium. Makanan atau minuman yang mengandung banyak kalsium memang disarankan, terutama dalam masa pertumbuhan. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kalsium yang masuk ke dalam tubuh akan menumpuk dan memicu terbentuknya batu ginjal, lho. Sebab, sisa kalsium yang tidak diserap oleh tulang dan otot akan dialihkan ke ginjal.

Dalam kondisi normal, ginjal akan mengeluarkan kelebihan kalsium tersebut bersama dengan urine. Namun, ketika kalsium yang masuk ke tubuh terlalu banyak, kalsium tersebut kemungkinan akan tetap berada di ginjal dan bergabung dengan produk-produk limbah lain untuk membentuk batu.

2. Asam Urat Tinggi

Faktor risiko batu ginjal selanjutnya adalah memiliki kadar asam urat tinggi. Selain kalsium, batu ginjal juga dapat terbentuk ketika mengandung terlalu banyak asam, dan membentuk batu yang bernama batu asam urat. Batu ginjal jenis ini biasanya berisiko tinggi terbentuk pada ginjal orang-orang makan banyak daging, ikan, dan kerang.

3. Mengalami Infeksi Ginjal

Orang dengan riwayat infeksi ginjal memiliki risiko cukup tinggi untuk mengalami batu ginjal. Jenis batu yang dapat terbentuk akibat adanya infeksi ginjal adalah batu struvit.

4. Faktor Genetik

Batu ginjal juga dapat terjadi karena faktor genetik. Jenis batu ginjal yang biasa dihasilkan dari faktor ini adalah batu sistin, yaitu batu yang terbentuk dari sejenis asam amino yang mengandung sulfur senyawa protein.

Baca juga: Ketahui Ini Gejala Awal Munculnya Batu Ginjal

Itulah penjelasan dan faktor risiko batu ginjal lainnya. Selalu jaga kesehatan tubuh dengan melakukan pola hidup sehat, ya. Jangan lupa untuk memenuhi asupan suplemen atau multivitamin yang diperlukan tubuh. Untuk membelinya, kamu bisa menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.

Referensi:
National Association of Continence. Diakses pada 2021. WHAT ARE KIDNEY STONES? AND HOW DO THEY CONTRIBUTE TO INCONTINENCE?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Urinary incontinence.
Healthline. Diakses pada 2021. Is It Safe to Hold Your Pee?



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan