Sering Merasa Cemas Menjadi Tanda Terjadinya Gangguan Jiwa

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 September 2020
Sering Merasa Cemas Menjadi Tanda Terjadinya Gangguan Jiwa Sering Merasa Cemas Menjadi Tanda Terjadinya Gangguan Jiwa

Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti pernah merasakan rasa cemas. Rasa cemas ini bisa saja muncul saat kamu sedang punya masalah di tempat kerja, sebelum mengikuti tes atau sebelum membuat keputusan penting. Namun, bila rasa cemas yang kamu alami terlalu berlebihan dan tidak jelas penyebabnya, maka kamu perlu waspada.

Pasalnya, cemas berlebihan dan muncul tanpa alasan yang jelas bisa jadi tanda-tanda gangguan jiwa. Benarkah? Ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui. 

Baca juga: Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik, Sama atau Beda?

Benarkah Cemas Berlebihan Tanda Gangguan Jiwa?

Gangguan kecemasan termasuk dalam gangguan jiwa yang membuat pengidapnya mengalami kecemasan tidak kunjung hilang dan bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Gejalanya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti produktivitas kerja, tugas sekolah, dan hubungan dengan orang lain.

Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, gangguan kecemasan bisa sulit dikendalikan, tidak proporsional dan dapat berlangsung lama. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan mungkin menghindari tempat atau situasi untuk mencegah perasaan ini. Tidak selalu muncul saat dewasa, nyatanya gangguan kecemasan dapat dimulai selama masa kanak-kanak atau remaja. Tanda gangguan kecemasan yang perlu kamu waspadai, yaitu:

  • Merasa gugup, gelisah atau tegang.
  • Selalu merasa dalam situasi bahaya.
  • Mengalami peningkatan detak jantung.
  • Bernapas dengan cepat (hiperventilasi).
  • Berkeringat.
  • Gemetaran.
  • Merasa lemah atau lelah.
  • Sulit berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini.
  • Kesulitan tidur.
  • Mengalami masalah gastrointestinal (GI).
  • Mengalami kesulitan mengendalikan kekhawatiran.
  • Memiliki dorongan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai gangguan kecemasan ini, kamu bisa bertanya lebih lanjut ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Tanpa harus keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Baca juga: Kejadian Traumatis Picu Gangguan Jiwa, Ini Penyebabnya

Bagaimana Kondisi Ini Ditangani?

Psikoterapi dan pemberian obat-obatan adalah penanganan utama gangguan kecemasan. Terkadang kedua pengobatan ini perlu dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Melalui psikoterapi atau terapi bicara, terapis akan mengajarkan kamu sebuah keterampilan khusus untuk memperbaiki gejala secara bertahap agar kamu mampu menjalani aktivitas yang yang biasanya kamu hindari.

Selain psikoterapi, ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk membantu meredakan gejala, tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang kamu alami dan apakah juga memiliki masalah kesehatan mental atau fisik lainnya. 

Apakah Gangguan Kecemasan Bisa Dicegah?

Tidak ada cara untuk memprediksi dengan pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan. Meski begitu, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak gejala saat kamu merasa cemas. Pertama, selalu minta bantuan lebih awal saat kamu mulai merasa cemas. Gangguan kecemasan sama seperti masalah mental lainnya, ini bisa semakin sulit diobati jika terus-menerus dibiarkan.

Baca juga: Alasan Terapi Kognitif Bisa Atasi Serangan Panik

Kamu juga bisa mencoba berpartisipasi dalam aktivitas atau hobi yang kamu sukai. Aktivitas ini bisa membuat kamu merasa nyaman dengan diri sendiri. Nikmati interaksi sosial dengan orang lain yang dapat mengurangi kekhawatiran yang kamu miliki. Terakhir, hindari penggunaan alkohol apalagi obat-obatan terlarang. Penggunaan alkohol dan narkoba dapat memperburuk kecemasan yang sudah ada. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Anxiety disorders.
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Anxiety Disorders.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan