Sering Merasa Sedih saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya 

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   04 Juni 2020
Sering Merasa Sedih saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya Sering Merasa Sedih saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya 

Halodoc, Jakarta -  Depresi adalah salah satu hal yang bisa terjadi setelah seorang wanita melahirkan. Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut postpartum depression. Namun, tahukah kamu bahwa wanita juga bisa mengalami depresi seperti merasa sedih saat masih hamil

Melansir Mayo Clinic, kehamilan bisa menimbulkan dua perasaan, yakni senang dan sedih. Sekitar tujuh persen wanita akan mengalami depresi saat hamil, dan angka ini bisa semakin tinggi jumlahnya pada negara-negara berkembang. Kondisi sedih terus-menerus ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa saja memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan. Misalnya seperti kekurangan gizi akibat ibu tidak mau makan, atau semacamnya.

Baca juga: Selama Kehamilan, 3 Fungsi Otak Ini Akan Menurun

Depresi Saat Hamil

Depresi, gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus, adalah gangguan suasana hati yang umum terjadi. Kondisi ini terjadi dua kali lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria, dan timbulnya depresi awal memuncak selama tahun-tahun reproduksi wanita.

Sayangnya, depresi selama kehamilan seringkali  tidak dikenali. Beberapa gejala depresi yang perlu kamu waspadai tersebut termasuk perubahan dalam tidur, merasa lemas, nafsu makan dan libido menurun, dan beberapa mirip dengan gejala kehamilan. Akibatnya, seseorang atau dokter bisa saja mengaitkan gejala-gejala ini dengan kehamilan dan bukan akibat depresi. 

Wanita juga mungkin enggan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang perubahan suasana hati selama kehamilan. Biasanya karena stigma yang terkait dengan depresi, atau fokus pada kesehatan fisik saja ketimbang kesehatan mental. 

Ada beberapa faktor risiko depresi selama kehamilan, antara lain: 

  • Kegelisahan;

  • Stres hidup;

  • Sejarah depresi;

  • Dukungan sosial yang buruk;

  • Kehamilan yang tidak diinginkan;

  • Kekerasan dalam rumah tangga. 

Nah, kamu bisa mengenali depresi selama kehamilan dengan beberapa gejala berikut:

  • Kecemasan berlebihan tentang bayi;

  • Harga diri rendah, seperti perasaan tidak mampu mengurus anak kelak;

  • Ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan dari kegiatan biasanya menyenangkan;

  • Tidak patuh akan perawatan selama kehamilan;

  • Merokok, minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang;

  • Peningkatan berat badan yang buruk karena diet yang menurun atau tidak memadai;

  • Pikiran untuk bunuh diri.

Gejala ini kerap terjadi selama trimester pertama dan ketiga. Pastikan kamu selalu menceritakan kondisi yang kamu alami selama kehamilan, baik itu kepada dokter atau psikolog di Halodoc. Kamu hanya perlu menggunakan smartphone kamu untuk berbicara langsung dengan dokter atau psikolog, kapan saja dan di mana saja. 

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Stres Saat Hamil

Langkah Mengatasi Kesedihan Selama Hamil

Kehamilan membawa perubahan besar dalam hidup, terutama jika ini adalah anak pertama. Beberapa orang merasa lebih mudah untuk mengatasi perubahan ini daripada yang lain sebab setiap orang berbeda. Ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi depresi saat hamil, caranya yaitu:

  • Bergabung dengan kelompok pendukung (support group);

  • Psikoterapi pribadi;

  • Pengobatan;

  • Terapi ringan.

Ada juga beberapa langkah alami yang bisa dilakukan, seperti:

  • Olahraga. Olahraga secara alami meningkatkan kadar serotonin dan menurunkan kadar kortisol sehingga meringankan depresi.

  • Istirahat yang Cukup. Kurang tidur memengaruhi kemampuan tubuh dan pikiran untuk mengatasi stres. Pastikan kamu memiliki jadwal tidur yang teratur. 

  • Perbaiki Pola Makan dan Nutrisi. Banyak makanan telah dikaitkan dengan perubahan suasana hati. Makanan tinggi kafein, gula, karbohidrat olahan, aditif buatan, dan protein rendah adalah makanan penyebab masalah ini. Kamu juga bisa menambahkan asam lemak omega-3 bisa mengurangi gejala depresi pada ibu hamil. 

Baca juga: Ibu Hamil Baper? Atasi dengan Cara Ini

Itulah informasi mengenai rasa sedih atau depresi yang bisa terjadi saat kehamilan. Jika kamu masih membutuhkan informasi tambahan, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc, ya!

Referensi:
American pregnancy Association. Diakses pada 2020. Depression in Pregnancy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Depression during Pregnancy.
NHS UK. Diakses pada 2020. Feelings, Relationships and Pregnancy.
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan