Sering Pakai Celana Dalam Terlalu Ketat Sebabkan Cystitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Oktober 2020
Sering Pakai Celana Dalam Terlalu Ketat Sebabkan CystitisSering Pakai Celana Dalam Terlalu Ketat Sebabkan Cystitis

Halodoc, Jakarta – Tidak sedikit orang, terutama wanita, yang sering mengenakan celana dalam yang ketat. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan tersebut bisa menyebabkan kamu mengalami cystitis. Cystitis adalah istilah medis untuk radang kandung kemih.

Peradangan tersebut menimbulkan rasa sakit, perih dan sensasi terbakar saat buang air kecil, sakit perut di bagian bawah dan membuat urine menjadi keruh dan berbau. Meskipun dapat menyerang siapa saja, baik pria dan wanita, cystitis lebih sering terjadi pada wanita karena mereka memiliki uretra yang lebih pendek. 

Baca juga: Ini Kebiasaan yang Menyebabkan Cystitis

Celana Dalam Ketat Meningkatkan Risiko Terkena Cystitis

Penyebab cystitis yang paling umum adalah infeksi bakteri, dan kondisi tersebut disebut juga infeksi saluran kemih (ISK). ISK biasanya terjadi ketika bakteri di luar tubuh memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak. Sebagian besar kasus cystitis disebabkan oleh jenis bakteri Escherichia coli (E.coli).

Infeksi kandung kemih akibat bakteri atau cystitis bakteri dapat terjadi pada wanita akibat hubungan seksual. Namun, gadis atau wanita yang tidak aktif secara seksual rentan terhadap ISK bagian bawah ini, karena area genital wanita sering menjadi tempat bakteri yang dapat menyebabkan cystitis. 

Selain itu, kebiasaan seperti mengenakan celana dalam yang ketat juga meningkatkan risiko infeksi bakteri yang menyebabkan cystitis. Saat kamu mengenakan celana dalam yang ketat, kamu tidak membiarkan Miss V bernapas. Hal ini memungkinkan keringat berlebih mengendap di area tersebut dan membuatnya menjadi lembap. Inilah yang membuat kamu akhirnya berisiko terserang infeksi bakteri. 

Namun, cystitis tidak selalu disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada kasus yang lebih jarang, cystitis juga dapat terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, seperti terapi radiasi, atau penggunaan produk yang berpotensi menyebabkan iritasi, seperti pembersih kewanitaan atau penggunaan kateter dalam jangka panjang. Cystitis juga dapat terjadi sebagai komplikasi penyakit lain.

Berikut ini hal yang meningkatkan risiko wanita mengalami cystitis:

  • Aktif secara seksual.
  • Sedang hamil.
  • Menggunakan diafragma dengan spermisida.
  • Sudah mengalami menopause.
  • Menggunakan produk kebersihan pribadi yang dapat mengiritasi.
  • Mengenakan celana dalam yang ketat

Sedangkan pada pria, risiko cystitis dapat meningkat bila mereka memiliki pembesaran prostat karena retensi urine di kandung kemih.

Selain itu, beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti batu ginjal, HIV, cedera tulang belakang, dan gangguan aliran urine juga menjadi faktor risiko cystitis bagi pria dan wanita.

Baca juga: Bolehkah Membersihkan Miss V dengan Sabun Pembersih Kewanitaan?

Tips Memilih Celana Dalam untuk Mencegah Cystitis

Memilih jenis celana dalam sepenuhnya adalah keputusan pribadi, baik itu model bikini, thong, ataupun high brief bagi yang wanita, maupun model boxer yang paling umum dikenakan pria.

Terlepas dari jenis celana dalam yang dikenakan, sebaiknya tidak mengenakan celana dalam yang ketat. Selain terasa tidak nyaman, kebiasaan tersebut juga diketahui meningkatkan risiko infeksi jamur dan infeksi saluran kemih, termasuk cystitis.

Berikut ini tips umum memilih celana dalam dan menjaga kebersihan yang membantu meningkatkan kesehatan area intim dan mengurangi risiko cystitis:

  • Pilih celana dalam berbahan alami seperti katun yang menyerap kelembapan secara alami.
  • Bila kamu memiliki ukuran pakaian dalam yang ‘nanggung’, pilihlah ukuran yang sedikit lebih besar daripada lebih kecil.
  • Ganti pakaian dalam (setidaknya) sekali sehari untuk mencegah penumpukan bakteri.
  • Saat berolahraga, kenakan celana dalam yang menyerap kelembapan dan sedikit lebar, yang dapat membantu mencegah penumpukan bakteri dan lecet.
  • Hindari mengenakan renda, polyester, atau pembentuk tubuh yang sangat ketat untuk waktu yang lama.
  • Tidak mengenakan celana dalam di malam hari sebenarnya aman dan disarankan, karena memungkinkan alat genital untuk bernapas. Namun, bila kamu tidak merasa nyaman, kenakan celana dalam yang sangat longgar.
  • Bersihkan vagina dengan air dari arah depan ke belakang setiap kali habis menggunakan toilet.
  • Selalu buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membuang bakteri yang mungkin masuk ke saluran kemih.
  • Pastikan kamu mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil.
  • Pilihlah mandi di bawah pancuran daripada berendam di bath-up karena bakteri dapat berenang di air dan masuk ke saluran kemih kamu di bak mandi.

Baca juga: Ini 6 Alasan Tidur Tanpa Celana Dalam Menyehatkan

Itulah penjelasan tentang mengenakan celana dalam terlalu ketat bisa menyebabkan cystitis. Bila kamu mengalami gejala-gejala cystitis, bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter Halodoc yang ahli dan terpercaya dapat memberi kamu solusi kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Cystitis.
Healthline. Diakses pada 2020. What Is Cystitis?
Healthline. Diakses pada 2020. Should I Wear Tight Underwear?
The Sun. Diakses pada 2020. Wear the right underwear and ALWAYS pee after sex…how to stop painful cystitis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan