Sering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan Mental

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Oktober 2019
Sering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan MentalSering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta – Mengalami putus cinta umumnya membuat orang merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Tidak hanya sedih, putus cinta membuat kebiasaan yang sering dilakukan berdua dengan kekasih harus berubah. Perubahan yang belum terbiasa dilakukan terkadang menyebabkan seseorang melakukan stalking mantan kekasih.

Stalking yang dimaksud seperti mencari tahu semua informasi mantan melalui temannya, mengecek media sosial mantan setiap hari atau parahnya membuntuti mantan agar tahu aktivitas yang ia lakukan.

Kenyataannya, terlalu sering stalking mantan kekasih akan memperparah emosi kamu yang tidak kunjung reda. Kebiasaan ini juga bisa kamu stres dan parahnya memengaruhi kesehatan mental. 

Baca juga: Ini 4 yang Terjadi Pada Tubuh Saat Patah Hati

Inilah Dampak Terlalu Sering Stalking Mantan

Sebaiknya lupakan mantan dan lanjutkan kehidupan tanpa kehadirannya. Lupakan masa lalu yang sudah tidak dapat diperbaiki kembali. Terlalu sering melakukan stalking mantan kekasih memiliki banyak dampak buruk untuk kesehatan mental kamu, seperti:

1. Stalking Mantan Bikin Susah Move On

Setelah putus dari kekasih, hindari terlalu sering stalking mantan untuk mengetahui kabarnya. Kebiasaan ini membuat kamu semakin susah untuk melakukan move on dan lupakan kesedihan yang dirasakan. Hal ini bisa diperparah ketika mantan terlebih dahulu menemukan kekasih baru. Menurut Psikologi, Tarra C. Marshall di Brunel University, melakukan stalking pada kekasih meningkatkan emosi negatif seperti marah, kekecewaan, bingung, dan kebencian. Tidak hanya itu, seseorang dengan kebiasaan stalking lebih sulit untuk move on dan mengembangkan diri mereka.

2. Membuat Emosi Tidak Stabil

Selalu membuntuti mantan kekasih melalui media sosial bisa membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil. Saat melihat mantan bisa membuat emosi yang pernah dirasakan akan kembali muncul. Akibatnya, pemulihan emosi akan terjadi secara lambat dan kamu akan tenggelam bersama kenangan dengan mantan.

3. Meningkatkan Gangguan Depresi

Kebiasaan stalking mantan terus-terusan dapat meningkatkan gangguan depresi apalagi jika kamu menemukan mantan kekasih sudah move on lebih dulu daripada kamu. Tentu rasa kecewa semakin kamu rasakan berkaitan dengan tingkat stres. Stres yang tinggi rentan membuat kamu alami depresi jika tidak segera diatasi. 

Baca juga: Patah Hati? Usir dengan 5 Langkah Ini

4. Membuat Rendah Diri

Terlalu sering melihat kehidupan mantan setelah putus dari kamu dapat membuat kamu merasa lebih rendah diri. Apalagi jika kehidupan mantan lebih bahagia dan sudah menemukan pasangan yang baru. Kamu akan lebih mudah untuk membandingkan diri kamu dengan kehidupan mantan kamu. 

Cara Cepat Move On agar Kamu Tidak Stalking Mantan

Dibanding harus stalking kehidupan mantan kekasih yang telah berlalu, sebaiknya kembali menata kehidupan agar bisa move on dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Setelah putus, tidak ada salahnya untuk melakukan rutinitas seperti biasa agar kamu tidak selalu teringat pada kenangan kamu dengan mantan. Tidak hanya itu, kesedihan yang kamu rasakan juga akan cepat reda ketika kamu tetap menikmati kehidupan.

Baca juga: Hilang Nafsu Makan Saat Patah Hati? Ini Alasannya

Kenali diri kamu lebih dalam agar kamu bisa mendapatkan pendamping yang lebih baik. Nikmati setiap proses yang ada setelah kamu putus. Jika rasa sedih kamu tidak kunjung hilang, sebaiknya segera bertanya kepada psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk memastikan kondisi kesehatan mental kamu. Kamu bisa bertanya pada psikolog kapan saja dan di mana saja, caranya dengan download aplikasinya di smartphone, ya!

Referensi:
Huffpost. Diakses pada 2019. Facebook Stalking Your Ex: Why You Shouldn’t
Stalking Risk Profile. Diakses pada 2019. Stalking and Mental Illness

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan