Sesak Napas, Ini Penanganan Asma yang Perlu Dipahami

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Januari 2022

"Penanganan asma dilakukan untuk meredakan gejala. Penanganan awal biasanya dengan menggunakan alat inhalasi, karena memberikan hasil yang cepat. Selain itu, pengobatan perlu dilakukan, meskipun tidak ada serangan. Tujuannya mencegah serangan berulang karena peradangan yang memburuk dan menyebabkan gejala yang mengancam nyawa."

Sesak Napas, Ini Penanganan Asma yang Perlu DipahamiSesak Napas, Ini Penanganan Asma yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta – Penanganan asma perlu segera dilakukan, terutama jika gejala dari penyakit ini muncul. Dengan begitu, pengidapnya bisa segera ditolong dan akan kembali merasa nyaman. Asma adalah penyakit saluran napas kronik. Kondisi ini menyerang 1–18 persen populasi. Secara umum, asma ditandai dengan gejala sesak napas dan mengi. 

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, gangguan pada saluran pernapasan bisa berakibat fatal. Cara penanganan asma dibedakan menjadi dua, yaitu penanganan jangka pendek dan penanganan jangka panjang. Kondisi ini secara umum bisa dikendalikan dengan terapi atau konsumsi obat-obatan yang mengandung bahan tertentu. Biar lebih jelas, simak ulasannya di artikel ini! 

Baca juga: 6 Cara Mendeteksi Dini Asma pada Anak

Mengenal Beragam Cara Penanganan Asma 

Penanganan asma bisa dilakukan saat ada gejala atau saat tidak terjadi serangan. Maka dari itu, pengobatan asma dibedakan menjadi pengobatan jangka pendek dan jangka panjang. Secara umum, pengobatan asma dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul serta mencegah timbulnya serangan asma yang parah. 

Berikut ini jenis dan cara penanganan asma yang perlu diketahui: 

  1. Pengobatan saat Ada Serangan 

Pengobatan jangka pendek adalah cara penanganan asma yang dilakukan saat serangan. Jenis pengobatan ini dilakukan untuk meredakan gejala asma yang muncul, sehingga pengidapnya bisa kembali merasa nyaman. Selain itu, pengobatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu lama.

Ada tiga jenis obat dengan kandungan khusus yang digunakan untuk mengatasi serangan asma. Jenis obat yang pertama adalah Inhaler short-acting beta2-agonist (Salbutamol pMDI). Penggunaan jenis obat ini bertujuan untuk meredakan gejala dengan cepat, saat serangan atau gejala asma sedang berlangsung. Selain itu, ada juga jenis obat kortikosteroid yang bisa digunakan sebagai penanganan asma saat serangan. 

Jenis obat ini hanya boleh diaplikasikan atas rekomendasi dan resep dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan juga obat kortikosteroid untuk melegakan saluran pernapasan dan meredakan peradangan di saluran pernapasan saat terjadinya serangan (periode flare-up), yang mungkin mengancam jiwa. 

Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat yang bisa melemaskan saluran pernapasan. Dengan begitu, pengidap penyakit asma bisa lebih mudah bernapas. Saat terjadi serangan, umumnya penanganan yang dilakukan adalah dengan obat-obatan inhalasi yang mengandung Budesonide, Salbutamol, dan Salbutamol-Ipratropium.

Baca juga: Asma Dapat Disembuhkan dengan Terapi, Ini Faktanya

  1. Pengobatan saat Tidak Ada Serangan 

Selain dilakukan saat serangan muncul, penanganan asma juga perlu diterapkan, meskipun tidak ada gejala penyakit. Pasalnya, asma adalah penyakit jangka panjang yang membuat pengidapnya harus menggunakan obat secara rutin. Meskipun tidak ada serangan, tetapi pengobatan perlu dilakukan untuk mencegah peradangan dan mencegah penyempitan saluran pernapasan.

Pengobatan jangka panjang perlu dilakukan secara rutin untuk mengontrol penyakit, sehingga menjadi asma terkontrol. Meskipun sedang tidak ada serangan, penanganan asma tetap dilakukan dengan medikasi, yaitu pemberian obat-obatan yang berperan sebagai pengontrol.

Kandungan obat yang umumnya digunakan pada pengobatan jangka panjang asma adalah Salmeterol-Fluticasone pMDI dan Montelukast. Selain itu, penanganan asma juga dilakukan dengan menggunakan inhaler bronkodilator. Cara penanganan membantu mencegah penyempitan saluran pernapasan. 

Baca juga: Asma Dapat Sebabkan Nyeri Dada, Ini Penjelasan Medisnya

Pengidap asma harus mengontrol obat secara rutin dan sesuai resep dari dokter. Pengidap Asma tidak perlu takut untuk berkunjung ke dokter karena penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Sebab, bisa saja dibutuhkan perubahan pada resep dan dosis obat secara berkala. Jika sudah punya resep dokter, cek kebutuhan obat untuk penanganan asma melalui aplikasi Halodoc

Unggah resep ke aplikasi, dan dapatkan daftar apotek penyedia obat yang siap melayani. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah. Mudah, bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Diakses pada 2022. 
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2022. Asthma.
NHS UK. Diakses pada 2022. Asthma.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan