SGPT Tinggi Sudah Pasti Terkena Liver?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 April 2020
SGPT Tinggi Sudah Pasti Terkena Liver?SGPT Tinggi Sudah Pasti Terkena Liver?

Halodoc, Jakarta – Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit hati alias liver. Selain penyebab, gejala-gejala yang bisa menjadi tanda penyakit ini pun bisa beragam.

Salah satu kondisi yang sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan ini adalah melonjaknya kadar SGPT. Lantas, benarkah kadar SGPT yang tinggi sudah pasti menjadi tanda penyakit liver? Informasi selengkapnya ada di bawah ini!

Bahaya Melonjaknya Kadar SGPT 

Serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) merupakan enzim yang ada di dalam tubuh, tetapi paling banyak ditemukan di dalam organ hati. Saat ada kerusakan hati, enzim ini akan masuk ke aliran darah dan memicu gejala.

Hal itulah yang menyebabkan pemeriksaan SGPT, termasuk pemeriksaan kadar enzim ini bisa digunakan untuk mengindikasi adanya gangguan pada organ hati. Meski begitu, ternyata tidak melulu peningkatan kadar enzim ini merupakan tanda penyakit liver. 

Baca juga: Kadar Nilai Normal SGPT yang Perlu Diketahui

Dalam keadaan normal, kadar enzim SGPT tidak boleh lebih dari 7–56 unit per liter serum. Namun, batas normal ini sebenarnya tidak pasti dan bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Kadar normal SGPT juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, pria cenderung memiliki SGPT yang lebih tinggi dibanding wanita. 

Enzim SGPT yang terlalu tinggi sering dikaitkan dengan kerusakan liver, sebab gangguan pada organ ini bisa mengakibatkan enzim SGPT memasuki pembuluh darah karena terlalu tinggi.

Meski begitu, ternyata meningkatnya kadar enzim ini tidak selalu menjadi tanda penyakit hati. Ada masalah kesehatan lain yang juga bisa ditandai dengan gejala ini, seperti cedera otot atau serangan jantung. 

Namun, jangan senang dulu, kadar SGPT yang normal pun tidak berarti bahwa seseorang bebas dari risiko atau kemungkinan penyakit liver. Pengidap penyakit hati bisa saja ditemukan memiliki nilai SGPT yang normal, bahkan rendah.

SGPT tinggi yang disebabkan oleh penyakit hati biasanya akan disertai dengan gejala lain, seperti mudah merasa lelah, penurunan berat badan tanpa sebab, kulit dan mata kuning, urine menjadi lebih pekat, mual dan muntah, diare, serta nyeri di area perut. 

Baca juga: Apa Artinya Bila SGPT Tinggi?

Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kadar enzim ini tetap normal. Meski tidak selalu tanda penyakit, tetapi tingginya kadar SGPT bisa menjadi tanda awal ada gangguan kesehatan pada tubuh.

Konsumsi Sayuran untuk Jaga Kadar SGPT

Untuk menjaga kadar enzim ini tetap normal, cobalah untuk selalu menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti sayur-sayuran, buah segar, dan makanan yang kaya akan vitamin. 

Biasakan juga untuk rutin berolahraga, setidaknya tiga kali dalam satu minggu untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara menyeluruh. Menjaga kesehatan organ hati dan kadar SGPT juga bisa dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang bisa menimbun racun di dalam tubuh.

Agar organ hati tetap sehat, sebaiknya hindari konsumsi makanan berlemak secara berlebih. Selain itu, hindari juga konsumsi minuman beralkohol dan merokok. Asupan tersebut nyatanya bisa merusak fungsi hati karena racun-racun dan bahan kimia yang masuk ke dalam aliran darah. 

Baca juga: Alami Penyakit Hati, Ini 6 Makanan yang Perlu Dihindari

Masih penasaran tentang bahaya dari tingginya kadar enzim SGPT dan apa saja gejala penyakit liver? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Elevated liver enzymes Causes. 
Medscape. Diakses pada 2019. Evaluating the Patient With Abnormal Liver Tests. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan