Si Kecil Alami Rhinitis Alergi, Ibu Harus Apa?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Juni 2019
Si Kecil Alami Rhinitis Alergi, Ibu Harus Apa?Si Kecil Alami Rhinitis Alergi, Ibu Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - ‘Makanya jangan jajan es terus!’, begitu kira-kira bunyi omelan yang dilantunkan ibu ketika melihat anak bersin-bersin dengan hidung yang berair. Mengira itu hanya flu biasa, lantas melarang anak makan ini itu. Mungkin saja benar itu flu. Namun, bagaimana jika itu ternyata gejala rhinitis alergi? Ibu harus apa ya?

Rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Gejala pada kondisi ini biasanya langsung timbul setelah terpapar pemicu alergi (alergen). Beberapa gejalanya meliputi:

  • Hidung berair atau tersumbat.

  • Bersin-bersin.

  • Mata yang gatal atau berair.

  • Kelelahan.

  • Batuk-batuk.

Baca juga: Waspada Sering Bersin di Pagi Hari, Tanda Terserang Rhinitis Alergi

Tiap pengidap rhinitis alergi bisa mengalami gejala yang berbeda. Umumnya gejala pada rhinitis alergi terbilang ringan dan mudah ditangani. Namun, dapat juga muncul gejala-gejala yang cukup berat, sehingga menghambat aktivitas sehari-hari. Periksakan Si Kecil ke dokter jika:

  • Mengalami gejala-gejala yang terasa sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik.

  • Obat alergi yang diminum tidak efektif atau justru memicu efek samping yang mengganggu.

  • Memiliki penyakit lain yang bisa memperparah rhinitis alergi, misalnya sinusitis, asma, atau polip dalam rongga hidung.

Mengapa Si Kecil Bisa Kena Rhinitis Alergi?

Penyebab utama dari rhinitis alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu alergi. Sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen sebagai substansi berbahaya kemudian melepaskan senyawa histamin ke dalam darah. Reaksi inilah yang bisa memicu pembengkakan dan iritasi pada hidung serta produksi cairan hidung yang berlebih.

Terdapat beragam alergen yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan tubuh jika terhirup melalui hidung. Beberapa jenis alergen yang umum adalah serbuk sari, tungau, debu, serta bulu hewan.

Baca juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non-Alergi

Rhinitis alergi dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya rhinitis alergi. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:

  • Faktor keturunan. Risiko seseorang untuk mengalami rhinitis alergi akan meningkat jika orang tua atau saudara kandungnya juga memiliki kondisi yang sama.

  • Memiliki alergi jenis lain, misalnya asma.

  • Pajanan dari lingkungan. Contohnya, pengrajin mebel yang terus terpajan debu kayu.

  • Paparan asap rokok. Bayi yang terpapar asap rokok, memiliki risiko mengalami rhinitis alergi di kemudian hari.

Lalu, Ibu Harus Apa?

Metode pengobatan rinitis alergi berbeda-beda bagi setiap pengidap. Perbedaan dalam penanganan ini tergantung pada tingkat keparahan gejala dan pengaruhnya pada kehidupan.

Menghindari pemicu alergi atau alergen adalah metode penanganan sekaligus pencegahan utama pada rhinitis alergi. Contohnya jika mengalami alergi terhadap debu, maka bersihkan rumah secara teratur, terutama ruangan yang sering digunakan.

Selain memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter, ibu perlu mencari tahu apa yang menjadi pemicu alergi bagi Si Kecil. Jika bingung, sebagai langkah awal, ibu bisa melakukan beberapa hal berikut di rumah:

  • Membersihkan air conditioner (AC) setiap 2-3 bulan sekali.

  • Gantilah seprai, kelambu, dan gorden setiap 1 minggu sekali.

  • Jemur tempat tidur 1 minggu sekali.

  • Hindari penggunaan karpet, kapuk, dan boneka bulu.

  • Anjurkan anak untuk lebih banyak bermain di luar kamar, karena jumlah tungau debu rumah paling banyak terdapat di kamar tidur.

Baca juga: Waspada Komplikasi Rhinitis Bila Tak Segera Ditangani

Itulah sedikit penjelasan tentang rhinitis alergi pada anak. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan