Si Kecil Belum Divaksin DPT Rentan Alami Batuk Rejan, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Juni 2019
Si Kecil Belum Divaksin DPT Rentan Alami Batuk Rejan, Kok Bisa?Si Kecil Belum Divaksin DPT Rentan Alami Batuk Rejan, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta - Jika Si Kecil mengalami batuk rejan dan tidak segera mendapat penanganan yang tepat, batuk rejan bisa saja menimbulkan masalah kesehatan serius. Pada kasus yang sudah parah, batuk rejan bisa saja membuat Si Kecil kehilangan nyawa, karena gagal napas yang diakibatkan oleh kondisi ini.

Baca juga: Inilah 3 Tahapan Perkembangan Batuk Rejan pada Anak

Batuk Rejan Rentan Dialami oleh Si Kecil yang Belum Vaksin DPT

Batuk rejan merupakan infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan. Penyakit ini mudah sekali menular dan mengancam nyawa jika terjadi pada Si Kecil yang belum cukup umur untuk mendapat vaksin DPT. Dengan paru-paru yang terinfeksi bakteri, otomatis Si Kecil akan kekurangan oksigen dalam darahnya.

Untuk menghindari terjadinya kondisi ini, vaksin DPT diperlukan guna mencegah Si Kecil mengidap kondisi ini. Bakteri pada pengidap batuk rejan biasanya akan menyebar melalui cairan yang keluar saat pengidap bersin atau batuk.

Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Batuk Rejan

Gejala pada pengidap penyakit ini biasanya akan muncul setelah pengidap terinfeksi bakteri selama 1 hari. Pada batuk rejan ringan, gejala meliputi hidung berlendir dan tersumbat, demam, mata merah dan berair, serta batuk.

Nah, setelah gejala ringan muncul dan tidak ditangani, gejala lanjutan meliputi kelelahan ekstrem, akibatnya Si Kecil gampang rewel. Selain itu, Si Kecil akan merasa mual, warna muka membiru atau memerah, serta adanya suara mengi saat menarik napas panjang.

Batuk rejan pada bayi, batuk bisa saja tidak muncul sama sekali. Namun, bayi yang mengidap kondisi ini akan mengalami gangguan pernapasan atau berhenti bernapas sementara.

Baca juga: 5 Fakta Mengenai Batuk Rejan yang Mesti Diketahui

Ini Penyebab Terjadinya Batuk Rejan

Penyakit ini terjadi karena adanya penyebaran bakteri Bordetella pertussis melalui udara. Bakteri ini kemudian masuk ke dalam paru-paru dan menyerang dinding saluran pernapasan dan melepaskan racun di dalamnya.

Begini Langkah Pencegahan Batuk Rejan pada Si Kecil

Memberikan vaksin DPT pada Si Kecil merupakan langkah pencegahan terbaik. Biasanya, dokter akan memberikan vaksin ini bersamaan dengan vaksin difteri dan tetanus. Nah, jadwal yang tepat untuk melakukan vaksinasi adalah pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1,5 tahun-2 tahun, dan 5 tahun.

Vaksin-vaksin tersebut sangat aman dilakukan. Meski begitu, ada beberapa efek samping yang terjadi setelah penyuntikan, yaitu pembengkakan pada bagian kulit yang disuntik, kulit memerah, serta rasa nyeri pada daerah yang disuntik. Si Kecil biasanya juga akan rewel karena badannya terasa demam.

Selain pada Si Kecil, ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi guna melindungi bayi terserang batuk rejan pada minggu-minggu awal setelah dilahirkan. Biasanya, vaksin pada semua wanita hamil akan dilakukan saat usia kehamilan mereka antara 28-38 minggu.

Baca juga: Begini Cara Bedakan Batuk Rejan dan Batuk Biasa

Nah, jangan sampai terlewatkan untuk melakukan vaksin, mengingat banyak manfaat yang bisa dilakukan oleh vaksin ini. Jika Si Kecil mengidap gejala-gejala batuk rejan, jangan sampai telat untuk melakukan perawatan ya, bu!

Jika ibu ingin bertanya lebih lanjut tentang vaksin ini, Halodoc bisa jadi solusinya! Ibu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, ibu juga bisa membeli obat yang sedang dibutuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan ibu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan