Siapa Saja Orang yang Rentan Terserang Epiglotitis?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Juli 2020
Siapa Saja Orang yang Rentan Terserang Epiglotitis?Siapa Saja Orang yang Rentan Terserang Epiglotitis?

Halodoc, Jakarta – Ternyata, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terserang epiglotitis. Di antaranya adalah jenis kelamin laki-laki, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta tidak mendapatkan vaksinasi yang memadai. 

Epiglotitis adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang terjadi ketika epiglotis yang merupakan tulang rawan kecil yang menutupi batang tenggorokan membengkak, sehingga menghalangi aliran udara ke paru-paru. Informasi selengkapnya mengenai orang yang rentan terserang epiglottitis bisa dibaca di bawah ini!

Kenapa Rentan Terserang Epiglotitis?

Epiglotis terletak di pangkal lidah dan sebagian besar terdiri dari tulang rawan. Epiglotis berfungsi sebagai katup untuk mencegah makanan dan cairan memasuki tenggorokan saat makan dan minum.

Jaringan yang membentuk epiglotis dapat terinfeksi, membengkak, dan menghalangi jalan napas. Ini membutuhkan perhatian medis segera. Umumnya anak-anak juga rentan terserang epiglotitis. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa. Ketika anak-anak terserang epiglotitis, butuh penanganan yang cepat guna menghindari komplikasi pernapasan.

Baca juga: Alami Epiglotitis, Inilah Dampaknya pada Tubuh

Pada dasarnya semua orang bisa terserang epiglotitis, tetapi ada beberapa kondisi yang menempatkan orang rentan terserang penyakit tersebut. Kondisi-kondisi tersebut adalah:

1. Faktor Usia

Anak-anak di bawah 12 bulan memiliki risiko lebih rentan terserang epiglotitis. Ini karena anak-anak ini belum menyelesaikan seri vaksin Hib. Secara keseluruhan, penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia 2 hingga 6 tahun. Bagi orang dewasa, berusia di atas 85 tahun dapat meningkatkan risiko terserang epiglotitis. 

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, laki-laki lebih mungkin untuk mengembangkan epiglotitis ketimbang perempuan. Alasannya sampai sekarang belum begitu jelas. Kalau kamu penasaran dan butuh informasi lebih detail mengenai ini, bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.   

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Baca juga: Apakah Epiglotitis adalah Penyakit Genetik?

3. Lingkungan Tempat Tinggal 

Jika kamu tinggal atau bekerja dengan jumlah karyawan yang banyak, kemungkinan besar kamu akan terpapar kuman dari orang lain sehingga terserang infeksi.

4. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Sistem kekebalan yang melemah dapat membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi. Fungsi kekebalan yang buruk memudahkan epiglotitis berkembang. Mengidap diabetes telah terbukti menjadi faktor risiko mengembangkan epiglotitis pada orang dewasa.

Komplikasi Akibat Terserang Epiglotitis

Orang yang rentan terserang epiglotitis dapat memicu kondisi komplikasi pada kesehatannya ini termasuk:

1. Kegagalan Pernapasan

Epiglotis menyerupai tutup kecil yang berada tepat di atas laring dan berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk ke tenggorokan. Jika epiglotis membengkak, baik karena infeksi maupun cedera, maka jalan napas menyempit dan mungkin sepenuhnya tersumbat. 

Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan pernapasan yang bisa mengancam jiwa, di mana tingkat oksigen dalam darah turun sangat rendah dan tingkat karbon dioksida menjadi sangat tinggi.

2. Menyebarkan Infeksi

Terkadang bakteri yang menyebabkan epiglotitis menyebabkan infeksi di tempat lain di tubuh, seperti pneumonia, meningitis, atau infeksi aliran darah.

Jika kamu terserang epiglotitis, penanganan yang biasa dilakukan dokter akan melibatkan pemantauan kadar oksigen dengan perangkat oksimetri nadi yang melindungi jalan napas. Jika kadar oksigen darah menjadi terlalu rendah, kemungkinan kamu akan mendapatkan oksigen tambahan melalui tabung pernapasan atau masker.

Penanganan tambahan lainnya jika terserang epiglotitis adalah:

- Cairan intravena untuk nutrisi dan hidrasi sampai kamu dapat menelan lagi.

- Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.

- Obat anti-inflamasi, seperti kortikosteroid, untuk mengurangi pembengkakan di tenggorokan 

- Pada kasus yang parah, kamu mungkin memerlukan trakeostomi atau cricothyroidotomy. Trakeostomi adalah prosedur bedah kecil di mana sayatan kecil dibuat di antara cincin trakea. Kemudian, tabung pernapasan ditempatkan langsung melalui leher dan masuk ke tenggorokan, melewati epiglotis. 

Ini memungkinkan pertukaran oksigen dan mencegah kegagalan pernapasan. Cricothyroidotomy adalah pilihan terakhir di mana sayatan atau jarum dimasukkan ke dalam trakea tepat di bawah jakun.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Epiglottitis.
Mayo Clinic.Diakses pada 2020. Epiglottitis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan