Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Gangguan Kontrol Impuls?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 September 2020
Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Gangguan Kontrol Impuls?Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Gangguan Kontrol Impuls?

Halodoc, Jakarta – Gangguan kontrol impuls merupakan gangguan psikologis yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan agresif dan antisosial. Dengan kata lain, kondisi ini menyebabkan pengidapnya mungkin melakukan hal-hal atau tindakan yang melanggar hak orang lain. Terkadang, tindakan yang dilakukan juga bisa memicu konflik. 

Orang yang mengalami gangguan kontrol impuls biasanya akan merasa lega setelah melakukan satu tindakan impulsif. Namun, rasa senang tersebut biasanya tidak akan bertahan lama. Segera setelahnya, pengidap gangguan kontrol impulsif bisa merasa bersalah bahkan malu atas apa yang sebelumnya dilakukan. Lantas, mengapa kondisi ini bisa terjadi? Siapa saja orang yang berisiko mengalami gangguan kontrol impuls? 

Baca juga: Kenali Pyromania yang Termasuk dalam Gangguan Kontrol Impuls

Faktor Risiko Gangguan Kontrol Impuls

Perilaku impulsif ini dapat terjadi berulang kali, cepat, dan tanpa pertimbangan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Meski bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan rasa bersalah, tindakan impulsif berikutnya tetap akan terjadi berulang kali. Semakin lama, hal itu bisa semakin tidak terkontrol dan menimbulkan dampak yang buruk. Gangguan kontrol impuls bisa menyebabkan pengidapnya mengalami penyesalan emosional yang lebih besar dalam jangka panjang. 

Kondisi ini sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan kontrol impuls. Stres internal dan eksternal merupakan pemicu gangguan kontrol impuls. Meskipun begitu, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini. 

Namun, gangguan kontrol impuls disebut bisa berkaitan dengan faktor psikologis dan biologis, pengalaman masa lalu, serta lingkungan sekitar. Selain itu, masalah psikologis ini juga diduga bisa muncul akibat ada kelainan pada struktur otak seseorang, terutama yang berkaitan dengan fungsi emosional dan memori. 

Baca juga: Kecanduan Belanja Online Berhubungan dengan Gangguan Kontrol Impuls

Banyak jenis gangguan kontrol impuls diperkirakan berasal dari kerentanan neurologis dan tekanan lingkungan. Kabar buruknya, gangguan ini disebut lebih rentan menyerang laki-laki dibandingkan perempuan. Namun sekali lagi, tidak diketahui pasti apa yang menjadi penyebabnya. Selain itu, ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko gangguan kontrol impuls, di antaranya: 

  • Predisposisi genetik.
  • Penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang.
  • Konsumsi alkohol secara berlebihan. 
  • Memiliki pengalaman berupa pelecehan, atau pengabaian. 
  • Paparan terhadap kekerasan atau agresi.

Ada beberapa jenis gangguan yang masuk dalam kelompok gangguan kontrol impuls, yaitu judi patologis (berulang kali melakukan judi), kleptomania (pencurian berulang benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan), compulsive buying (kebiasaan membeli barang yang tidak dibutuhkan), trikotilomania (mencabut rambut dengan sengaja), pyromania (sengaja memulai kebakaran tanpa memikirkan dampaknya).

Orang yang mengidap gangguan ini sebaiknya tidak dikucilkan di lingkungan. Sebaliknya, dukungan dari keluarga dan orang sekitar sangat dibutuhkan untuk mengatasinya. Biasanya, gangguan kontrol impuls bisa muncul bersamaan dengan gangguan mental lainnya, sehingga dibutuhkan bantuan dari tenaga ahli psikologi untuk mengatasi gejala yang muncul. 

Baca juga: Ketahui Perbedaan Pengidap Kleptomania dan Pencuri

Jika mengalami gejala gangguan ini, atau memiliki anggota keluarga yang menunjukkan tanda gangguan kontrol impuls sebaiknya segera bawa ke psikolog atau psikiater. Jika ragu, kamu bisa terlebih dahulu membicarakan seputar hal ini pada ahlinya melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi ahli psikologi melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi 
Psychology Today. Diakses pada 2020. Impulse Control Disorders. 
Psych Central. Diakses pada 2020. What Are Impulse Control Disorders?
Psychiatric Times. Diakses pada 2020. Impulse Control Disorders: Clinical Characteristics and Pharmacological Management.
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Impulsive Behavior and Impulse Control Disorders.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan