Siapa Saja yang Rentan Mengidap Siklotimia?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Agustus 2020
Siapa Saja yang Rentan Mengidap Siklotimia?Siapa Saja yang Rentan Mengidap Siklotimia?

Halodoc, Jakarta - Kamu pasti tidak asing dengan istilah bipolar. Namun, bagaimana dengan siklotimia? Pernahkah kamu mendengar istilah tersebut? Siklotimia, atau gangguan siklotimik merupakan gangguan mood yang masih terbilang ringan. Pada kondisi ini, suasana hati mudah sekali mengalami perubahan, tetapi tidak pernah mencapai kondisi mania. 

Ya, perbedaan paling jelas antara siklotimia dengan gangguan bipolar adalah intensitasnya. Perubahan suasana hati yang berhubungan dengan siklotimia tidak seekstrem yang terjadi pada gangguan bipolar. Akan tetapi, jika tidak segera mendapatkan penanganan, siklotimia juga bisa berisiko menjadi gangguan bipolar. 

Siapa yang Rentan Alami Siklotimia?

Gangguan psikologis siklotimia bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Biasanya, kondisi ini berkembang pada masa remaja. Orang dengan gangguan ini akan terlihat normal, meski terkadang pada beberapa waktu mereka bisa terlihat murung dan sering berubah suasana hatinya.

Baca juga: Kejadian Traumatis Bisa Sebabkan Distimia

Bahkan, pengidap siklotimia pun terkadang bisa menjadi pribadi yang sangat produktif sehari-harinya. Sayangnya, kondisi ini kebanyakan tidak mendapatkan penanganan karena perubahan suasana hati yang terjadi tidak seburuk kondisi bipolar, sehingga terkadang diabaikan dan dianggap biasa saja. 

Hingga kini, apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami siklotimia belum diketahui secara spesifik. Seperti halnya gangguan mental lainnya, siklotimia disinyalir terjadi karena faktor keturunan, perbedaan pada cara kerja otak seperti adanya perubahan pada neurobiologi otak, dan lingkungan, misalnya pengalaman traumatis atau stres yang berkepanjangan.

Baca juga: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Gangguan Kepribadian

Gejala Siklotimia, Apa Saja?

Gejala utama dari siklotimia adalah suasana hati yang naik dan turun dari depresi ringan menjadi hipomania dan kembali lagi. Pada sebagian orang, polanya tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Hipomania atau depresi bisa berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. 

Pada fase antara naik turunnya suasana hati, seseorang mungkin merasakan hal yang normal selama lebih dari satu bulan. Atau bisa juga mengalami siklus naik turun terus-menerus dari hipomania ke depresi tanpa ada periode normal di antaranya. 

Dibandingkan dengan gangguan suasana hati yang lebih serius seperti bipolar, gejala suasana hati pada pengidap siklotimia bisa dibilang lebih ringan. Pun, gejala depresi pada gangguan siklotimia tidak pernah mencapai depresi berat. 

Jika kamu mengalami perubahan suasana hati yang sering dan mengarah pada gejala siklotimia, sebaiknya segeralah lakukan penanganan, agar kondisimu tidak berkembang menjadi bipolar. Jangan khawatir, psikolog di Halodoc siap membantu kamu kapan saja, kok. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan ceritakan gejala yang kamu rasakan. Kalau memang diperlukan, kamu juga bisa buat janji di rumah sakit terdekat. 

Baca juga: Bagaimana Cara Siklotimia Ditangani?

Tidak hanya berkembang menjadi bipolar, siklotimia yang tidak ditangani juga bisa mengembangkan kondisi gangguan kecemasan berlebihan, masalah emosional yang lebih akut, penyalahgunaan narkoba, dan pikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri. 

Tidak ada obat yang sepenuhnya menyembuhkan siklotimia, tetapi melakukan perawatan yang tepat dapat membantu meringankan gejalanya. Biasanya, penanganan siklotimia merupakan kombinasi antara obat dan terapi. Namun, obat yang diberikan harus kamu konsumsi seumur hidup, karena jika kamu berhenti mengonsumsinya, bahkan ketika sedang berada pada periode normal, gejalanya akan kembali.

Jadi, siapa saja rentan mengalami siklotimia, terutama remaja yang baru saja memasuki masa pubertas mereka. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada peranan genetik dan lingkungan terhadap terjadinya masalah mental ini. Terutama jika pengidap pernah mengalami trauma berkepanjangan. 

Sumber: 
Healthline. Diakses pada 2020. Cyclothymia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Cyclothymia (Cyclothymic Disorder).
WebMD. Diakses pada 2020. Cyclothymia (Cyclothymic Disorder).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan