Siapa Saja yang Sebaiknya Menghindari Diet Karbohidrat?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Oktober 2020
Siapa Saja yang Sebaiknya Menghindari Diet Karbohidrat?Siapa Saja yang Sebaiknya Menghindari Diet Karbohidrat?

Halodoc, Jakarta - Banyak sekali jenis diet yang beredar di masyarakat, dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menurunkan berat badan. Seperti diet karbohidrat, diet yang dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat atau menghindari berbagai jenis makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. 

Ini termasuk pasta, roti, sereal, nasi, hingga sayur dan buah yang mengandung karbohidrat. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan kaya protein dan lemak. Kabarnya, diet karbohidrat menjadi salah satu jenis diet yang lebih cepat dalam menurunkan berat badan dibandingkan dengan jenis diet lainnya. 

Mengapa Memilih Diet Karbohidrat?

Roti putih, gula, biskuit, pasta, atau sereal merupakan beberapa jenis makanan karbohidrat sederhana yang memiliki angka indeks glikemik yang tinggi. Artinya, makanan ini bisa mengakibatkan meningkatnya gula darah secara signifikan, dan apabila tidak dipakai, gula darah ini akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak. 

Baca juga: Berat Badan Cepat Turun, Cari Tahu Dulu Kekurangan Diet Karbo

Pada kondisi yang normal, tubuh akan membakar karbohidrat untuk energi. Nah, apabila asupannya dikurangi, tubuh akan memasuki fase ketosis, yaitu membakar lemak untuk dijadikan energi. Alhasil, berat badan pun akan menurun.

Diet karbohidrat diyakini bisa membantu mencegah atau mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan serius, misalnya diabetes, sindrom metabolik, hipertensi, hingga masalah kardiovaskular. Tidak hanya itu, diet ini juga bisa membantu meningkatkan kadar HDL atau sering disebut kolesterol baik, sehingga sangat baik untuk menunjang kesehatan jantung.

Baca juga: Ingin mencoba Diet Karbohidrat? Perhatikan 5 Hal Ini

Siapa Saja yang Sebaiknya Menghindari Diet Karbohidrat?

Sayangnya, bukan hal yang mudah menghindari makanan dengan kandungan karbohidrat. Oleh karena kandungan ini digunakan sebagai sumber energi utama oleh tubuh, mengurangi asupannya secara mendadak dan signifikan bisa berakibat munculnya beberapa gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, kelelahan, diare atau konstipasi, hingga bau mulut.

Tidak hanya itu, diet karbohidrat yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan tubuh kekurangan vitamin maupun mineral, sehingga bisa berujung pada pengeroposan tulang dan meningkatkan risiko terjadinya masalah pada saluran pencernaan dan berbagai penyakit kronis. Diet ini pun tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena bisa membahayakan janin.

Memang, diet ini terbilang aman dan efektif jika dilakukan dalam jangka pendek. Namun, tidak disarankan untuk dilakukan secara berkelanjutan. Pasalnya, para ahli percaya bahwa mengganti kalori tubuh yang berasal dari karbohidrat dengan protein dan lemak dalam jumlah yang besar justru bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit kanker atau jantung

Baca juga: Sedang Diet Karbo? Ini Makanan yang Bisa Menjadi Pilihan

Mendapatkan asupan kalori dari konsumsi protein yang tinggi pun tidak dianjurkan bagi pengidap penyakit ginjal. Mungkin, daripada harus mengurangi asupannya, kamu bisa membatasi konsumsinya terhadap makanan tertentu, seperti makanan atau minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi. 

Lebih baik lagi jika kamu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang lebih sehat, seperti kentang, buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, hingga produk susu rendah lemak. Makanan ini kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan bisa membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Jangan lupa, penuhi kecukupan cairan harian agar kamu tidak dehidrasi. 

Sebaiknya, jangan asal dalam memilih dan menjalani diet. Pasalnya, beda kondisi tubuh, beda pula jenis diet yang bisa dilakukan. Jadi, sebelum memulai, kamu sebaiknya tanya dulu dengan ahli gizi. Kalau tidak sempat ke rumah sakit, kamu bisa tanya langsung melalui aplikasi Halodoc. Diet yang tepat akan memberikan hasil yang lebih maksimal. 



Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2020. Living Low-Carb.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Low-Carb Diet: Can It Help You Lose Weight?
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Live Well. The Truth About Carbs.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan