Siapa yang Membutuhkan Terapi Okupasi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2019
Siapa yang Membutuhkan Terapi Okupasi?Siapa yang Membutuhkan Terapi Okupasi?

Halodoc, Jakarta - Jika seseorang mengalami gangguan kesehatan sampai tidak mampu melakukan hal-hal penting dengan sendirinya, terapi okupasi adalah metode penyembuhan yang tepat. Melalui terapi ini, seseorang akan dilatih untuk mandiri dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Biasanya dokter akan memeriksa dan mengidentifikasi sejauh mana peserta kesulitan dalam menjalani kegiatan hariannya sebelum melakukan terapi ini.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Tahapan yang Dilakukan saat Terapi Okupasi

Terapi Okupasi, Terapi Perawatan Khusus

Terapi okupasi merupakan terapi perawatan khusus guna membantu seseorang dengan keterbatasan fisik, mental, atau keterbatasan kognitif agar lebih mandiri dalam berbagai aspek kehidupan. Terapi ini akan membantu seseorang untuk bisa melakukan perawatan diri, seperti mandi, makan dan berpakaian. Terapi ini juga akan membantu seseorang dalam mengolah diri, seperti berhitung, bersosialisasi dan membaca. Terapi okupasi juga akan melatih pesertanya dalam latihan fisik, seperti mempertahankan gerak sendi, kekuatan otot, maupun kelenturan tubuh.

Siapa Saja yang Membutuhkan terapi Okupasi?

Peserta yang ingin mengikuti prosedur ini harus melalui pertimbangan secara matang. Sebelum melakukan terapi, biasanya dokter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Terapi okupasi akan dibutuhkan oleh orang-orang, seperti:

  • Orang yang mengalami gangguan mental dan fisik sejak lahir.

  • Orang yang secara tiba-tiba mengalami kondisi kesehatan serius, seperti stroke, cedera otak, maupun serangan jantung.

  • Orang yang menjalani pemulihan setelah mengalami cedera.

  • Orang yang mengalami ketidakmampuan dalam belajar atau mengalami perkembangan yang tidak normal.

  • Orang yang mengalami kesehatan mental atau masalah dalam perilaku, seperti gangguan makan, stres pasca trauma, atau orang-orang yang menggunakan obat-obatan terlarang.

  • Orang yang mengidap penyakit kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau multiple sclerosis, yaitu kondisi imun yang mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.

Terapi okupasi bisa digunakan dalam membantu semua kalangan usia, dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Tujuan dari dilakukannya terapi okupasi adalah membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang dalam memaksimalkan kemandirian. Hal ini akan membantu seseorang mendapatkan harapan positif dan tujuan hidup.

Baca juga: Inilah Langkah Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus

Ini Jenis-Jenis Layanan Terapi Okupasi

Layanan terapi okupasi biasanya mencakup tiga hal, yaitu:

  1. Evaluasi. Dalam tahap ini, dokter bersama keluarga peserta akan bersama-sama menentukan apa yang akan dicapai melalui terapi okupasi ini.

  2. Proses terapi. Dalam proses ini, dokter akan ikut campur tangan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan seseorang. Peningkatan kemampuan ini dilakukan guna melancarkan kegiatan peserta dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.

  3. Evaluasi hasil. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa terapi okupasi telah berhasil mencapai apa yang menjadi tujuan awal dari terapi ini. Jika belum berhasil, evaluasi akan dibutuhkan untuk membuat rencana apa saja yang bisa dilakukan agar hasil terapi okupasi selanjutnya menjadi lebih baik.

Baca juga: Terapi Okupasi Bisa Bantu Orang dengan Keterbatasan Fisik

Nah, jika kamu tertarik untuk melakukan prosedur di atas, pastikan kamu sudah mengetahui dengan jelas apa saja tahapan-tahapan yang harus kamu jalani. Kamu bisa bertanya seputar prosedur ini dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc, melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan