Siapakah yang Paling Rentan Terserang Bronkitis?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 November 2020
Siapakah yang Paling Rentan Terserang Bronkitis?Siapakah yang Paling Rentan Terserang Bronkitis?

Halodoc, Jakarta – Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial, yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Orang yang mengidap bronkitis sering batuk dengan lendir yang kental, yang bisa berubah warna. 

Bronkitis bisa akut dan juga kronis. Bronkitis akut sering kali berkembang dari flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya. Sedangkan bronkitis kronis adalah kondisi yang lebih serius di mana terjadi iritasi atau pembengkakan terus-menerus pada lapisan saluran bronkial yang sering kali disebabkan karena merokok. Siapakah yang paling rentang terserang bronkitis?

Ini Faktor yang Membuat Seseorang Rentan Alami Bronkitis

Sudah disebutkan sebelumnya, bronkitis akut tidak terlalu berbahaya ketimbang bronkitis kronis. Bronkitis akut, juga disebut demam dada, biasanya membaik dalam waktu seminggu hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama. Meski begitu, batuk bisa berlangsung selama berminggu-minggu.

Namun, jika kamu mengalami serangan bronkitis berulang, bisa jadi kamu mengidap bronkitis kronis, yang memerlukan perhatian medis. Lantas, apa sajakah yang merentankan seseorang mengalami bronkitis?

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh saat Mengidap Bronkitis

1. Asap rokok. Orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.

2. Resistensi rendah. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit akut lainnya, seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Lansia, bayi dan anak kecil memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.

3. Paparan bahan iritan saat bekerja. Risiko terkena bronkitis lebih besar jika paru-parumu mengalami iritasi karena kondisi tertentu seperti biji-bijian atau tekstil, atau terpapar asap kimia.

4. Refluks lambung. Serangan mulas parah yang berulang dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat kamu lebih rentan terkena bronkitis.

Bronkitis biasanya disebabkan oleh virus sama yang menyebabkan flu, tetapi terkadang penyebabnya juga bisa bakteri. Menghirup zat iritan, seperti kabut asap, bahan kimia dalam produk rumah tangga atau asap tembakau juga dapat menjadi penyebab bronkitis terjadi. 

Baca juga: Bukan Cuma Rokok, 6 Faktor Ini Picu Bronkitis

Merokok adalah penyebab utama bronkitis kronis, dan dapat memengaruhi orang yang menghirup asap rokok orang lain, serta orang yang merokok sendiri. Orang dengan bronkitis kronis sering mengembangkan penyakit paru-paru terkait merokok lainnya yang disebut emfisema, di mana kantung udara di dalam paru-paru menjadi rusak yang menyebabkan sesak napas. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun yang tinggal di cuaca dingin.

Bronkitis Berbahaya atau Tidak?

Dalam kasus akut, bronkitis tidak terlalu berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Ketika gejala berlangsung lebih lama, biasanya lebih dari tiga bulan, kondisi ini berkembang menjadi sesuatu yang lebih kronis dan dapat merusak paru-paru. Menyebabkan kantung udara kecil di dalam paru-paru terisi dengan cairan.

Baca juga: Benarkah Perempuan Lebih Rentan Kena Paru Obstruktif Kronis?

Ini bisa menjadi lebih rumit jika menyebar ke paru-paru karena dapat memicu pneumonia. Lansia, orang yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit paru-paru, pengidap fibrosis kistik, dan bayi prematur rentan mengalami pneumonia yang dipicu oleh bronkitis. Perlu diketahui kalau sekitar 1 dari 20 kasus bronkitis dapat menyebabkan pneumonia.

Informasi selengkapnya mengenai risiko bronkitis bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Bronchitis.
The Sun. Diakses pada 2020. Out of Breath What is bronchitis, how dangerous is it and what are the signs and symptoms?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan