Awas, Sinar Matahari Bisa Sebabkan Actinic Keratosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Februari 2019
Awas, Sinar Matahari Bisa Sebabkan Actinic KeratosisAwas, Sinar Matahari Bisa Sebabkan Actinic Keratosis

Halodoc, Jakarta - Memang bukan rahasia lagi sih kalau sinar matahari kerap menjadi penyebab banyaknya masalah kulit. Contoh kecilnya, solar keratosis atau actinic keratosis. Kondisi kulit ini merupakan perubahan kondisi kulit menjadi kasar dan bersisik, karena paparan sinar matahari berlebih selama bertahun-tahun.

Dalam kebanyakan kasus, actinic keratosis lebih sering menyerang bagian kulit kepala, wajah, bibir, leher, lengan, sisi belakang tangan, telinga, dan tungkai. Masalah kulit ini lebih banyak dialami oleh laki-laki berusia 40 tahun ke atas atau siapa saja yang kerap beraktivitas di bawah sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Di samping itu, orang-orang yang tinggal di dekat garis khatulistiwa juga rentan mengalami hal ini.

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya

Sinar UV Penyebab Utamanya

Seperti yang disebutkan di atas, sinar ultraviolet (UV) merupakan penyebab actinic keratosis yang paling utama. Pada dasarnya, kulit memang punya kemampuan untuk memperbaiki kerusakan minor tanpa pengobatan apa pun.

Tapi, bagi seseorang yang sering terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama, kemampuan kulit untuk menahan paparan sinar tersebut akan menurun. Nah, hal inilah yang nantinya bisa mengakibatkan actinic keratosis.

Penyebab actinic keratosis sebenarnya tak hanya sinar UV saja. Sebab, ada juga beberapa faktor lainnya yang bisa memicu masalah kulit ini, meski paparan sinar UV mereka sangat rendah. Nah, berikut faktor lainnya:

Baca juga:6 Tips Merawat Kulit Sensitif

  • Orang berkulit putih karena memiliki sedikit pigmen kulit.

  • Memiliki keluarga dengan riwayat actinic keratosis atau kanker kulit.

  • Sedang menjalani kemoterapi kanker.

  • Baru menjalankan transplantasi organ dikarenakan pengobatan lainnya tak berjalan dengan optimal.

  • Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun, seperti pada pengidap rheumatoid arthritis atau scleroderma.

  • Pengidap leukemia, HIV atau AIDS, ataupun yang memiliki sistem imun yang rendah.

Kenali Gejala-Gejalanya

Penyakit kulit yang satu ini mulai muncul sebagai area kulit yang tebal, bersisik, dan kering, yang umumnya seukuran penghapus pensil yang kecil. Area terdampak ini bisa saja terasa gatal atau panas.

Baca juga:Ini Cara Merawat dan Mencegah Hiperpigmentasi Kulit

Yang perlu diingat, seiring waktu lesi ini bisa menghilang, membesar, tetap sama, atau bahkan berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Sayangnya, tak ada cara untuk mengetahui lesi mana yang dapat berkembang menjadi kanker.

Nah, berikut gejala-gejala dari actinic keratosis

  • Dalam beberapa kasus, permukaannya keras seperti kutil.

  • Area kulit yang kasar, kering, ataupun bersisik kira-kira diameternya kurang dari 2,5 sentimeter.

  • Terasa gatal atau panas di area yang terdampak.

  • Warnanya bermacam-macam, seperti merah muda, merah, ataupun cokelat.

  • Bentuknya datar atau sedikit menonjol pada lapisan atas kulit.

Di samping itu, sebaiknya temui dokter bila dirimu mengalami gejala lanjutan seperti:

  • Benjolan atau sisik yang terus tumbuh dan menusuk permukaan kulit.

  • Pernah mengalami solar keratosis sebelumnya, dan terlihat ada bintik yang baru.

  • Benjolan atau sisik yang terus tumbuh dan menusuk permukaan kulit

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan