Stenosis Pilorus pada Bayi Bisa Akibatkan Iritasi Lambung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 November 2020
Stenosis Pilorus pada Bayi Bisa Akibatkan Iritasi LambungStenosis Pilorus pada Bayi Bisa Akibatkan Iritasi Lambung

Halodoc, Jakarta - Apakah ibu pernah mendengar masalah pada bayi bernama stenosis pilorus? Kalau belum, tidak perlu heran karena kondisi ini terbilang langka. Angka kejadiannya diprediksi 1-3 bayi dari 1.000 kelahiran. Stenosis pilorus ini terjadi ketika adanya penyempitan pilorus, bagian yang menghubungkan lambung dan usus dua belas jari (duodenum).

Nah, penyempitan ini yang menimbulkan masalah. Kondisi ini bisa membuat makanan dan minuman dari lambung tidak bisa memasuki duodenum. Mau tahu imbasnya? Stenosis pilorus bisa menyebabkan bayi mengalami muntah-muntah yang menyembur. 

Lantas, apa sih bahayanya stenosis pilorus bagi bayi? Apa saja komplikasi stenosis pilorus yang perlu ibu waspadai? 

Baca juga: Kelahiran Bayi Prematur, Benarkah Jadi Penyebab Stenosis Pilorus

Kekurangan Nutrisi sampai Kejang

Stenosis pilorus yang dibiarkan tanpa penanganan bisa memicu berbagai keluhan serius lainnya pada bayi. Hati-hati, komplikasi stenosis pilorus pada bayi tidak main-main, bahkan bisa berakibat fatal bagi dirinya.

Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH), komplikasi stenosis pilorus bisa menyebabkan bayi mengalami kekurangan nutrisi, sehingga memicu terjadinya kekurangan berat badan.

Komplikasi stenosis pilorus juga bisa menyebabkan iritasi pada lambungnya. Kok bisa? Ingat, stenosis pilorus membuat bayi terus mengalami muntah-muntah. Nah, kondisi ini yang akan mengiritasi lambung atau perut bayi. Waspada, dalam beberapa kasus iritasi ini bisa menyebabkan perdarahan ringan. Tuh, seram kan?

Hal yang perlu digarisbawahi, masih ada lagi komplikasi stenosis pilorus yang bisa menghantui Si Kecil, yaitu: 

  • Dehidrasi. Masalah muntah-muntah ini bisa membuat bayi kekurangan cairan dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Gejalanya, yaitu bayi yang terlihat lesu, menangis tanpa air mata, atau popok yang tidak basah seperti biasanya. 
  • Kegagalan untuk tumbuh dan berkembang.
  • Penyakit kuning. Zat yang disekresikan oleh hati (bilirubin) dapat menumpuk, menyebabkan perubahan warna kekuningan pada kulit dan mata.
  • Kejang.

Baca juga: Perlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis Pilorus

Nah, bila Si Kecil mengalami stenosis pilorus dan tak kunjung membaik, ibu bisa kok memeriksakan dirinya ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. 

Kenali Gejala Stenosis Pilorus

Masalah yang satu ini sering membuat bayi muntah setelah disusui. Kok bisa? Alasannya susu tersebut tak bisa mengalir dari perut ke dalam usus kecil. Muntah akibat stenosis pilorus lebih parah dibandingkan gumoh biasa, bahkan semakin lama semakin parah. 

Lantas, seperti apa sih gejala stenosis pilorus pada bayi? 

1.Muntah setiap kali makan

Awalnya muntah bayi yang mengidap stenosis pilorus akan terlihat biasa. Namun, ketika pilorus semakin menyempit, muntahnya akan menyembur dengan kuat. Bahkan, terkadang muntahnya bisa bercampur dengan darah. 

2.Masalah berat badan

Berat badan bayi yang mengidap kondisi ini sulit bertambah, dan malah menyebabkan terjadinya penurunan berat badan.

3.Kontraksi lambung

Gejala stenosis pilorus juga bisa dilihat dari gerakan bergelombang (gerakan peristaltik) pada perut bagian atas. Tepatnya, setelah Si Kecil minum susu, tapi sebelum muntah. Gerakan ini muncul karena otot lambung mencoba mendorong makanan melalui pilorus yang menyempit.

4.Pola buang air besar berubah

Hal ini disebabkan karena terhalangnya makanan ke usus besar yang bisa menyebabkan turunnya frekuensi buang air besar. Masalah ini juga bisa menyebabkan perubahan bentuk feses, bahkan konstipasi.

5.Selalu merasa lapar

Bayi akan merasa lapar kembali karena nutrisi yang diperolehnya keluar lewat muntah. Alhasil, mereka akan memperlihatkan tanda-tanda ingin disusui. 

Baca juga: Cara Pencegahan Stenosis Pilorus yang Perlu Diketahui

Nah, bila Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, ibu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Pyloric stenosis in infants
National Health Service - UK. Diakses pada 2020. Pyloric stenosis
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pyloric stenosis
National Institutes of Health - PubMed. Diakses pada 2020. Delayed presentation of hypertrophic pyloric stenosis: a rare case

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan