Suntik Putih Dijadikan Perawatan Rutin, Adakah Bahayanya?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Januari 2020
Suntik Putih Dijadikan Perawatan Rutin, Adakah Bahayanya?Suntik Putih Dijadikan Perawatan Rutin, Adakah Bahayanya?

Halodoc, Jakarta - Standar kecantikan setiap negara memang berbeda. Di Indonesia, seorang wanita mungkin saja dianggap cantik jika memiliki kulit yang putih nan cerah. Anggapan ini terbukti dari laku kerasnya produk kecantikan yang menjanjikan hasil kulit putih. Namun ,tak hanya produk, metode perawatan kecantikan seperti suntik putih pun banyak digemari, bahkan dijadikan perawatan rutin.

Seperti namanya, suntik putih adalah prosedur kecantikan yang dilakukan dengan menyuntikkan sejenis cairan, untuk membuat kulit tampak lebih cerah. Cairan yang digunakan dalam suntik putih dibuat dari kombinasi larutan vitamin C, dan bahan-bahan lainnya seperti kolagen atau glutathione. Larutan ini berwarna bening, dengan sedikit warna kekuningan.

Baca juga: Perlukah Lakukan Suntik Putih supaya Kulit Lebih Cerah?

Prosedur suntik putih dilakukan dengan menyuntikkan larutan tersebut ke pembuluh darah secara lambat. Bagian tubuh yang biasanya dijadikan lokasi penyuntikkan adalah lipatan lengan atau punggung tangan. Lalu, benarkah larutan tersebut bisa membuat kulit menjadi putih?

Sebenarnya bukanlah putih manfaat yang akan didapat dari prosedur suntik putih, tetapi mengembalikan kecerahan alami kulit yang kerap tergerus akibat paparan sinar UV. Hal ini karena radiasi sinar UV dapat memicu terjadinya melanogenesis, yaitu penyebab penggelapan dan pigmentasi kulit. Nah, vitamin C dan kolagen yang disuntikkan ke pembuluh darah, berperan menjadi agen antioksidan kuat yang melindungi kulit dari penuaan akibat radiasi.

Larutan tersebut juga membuat sistem kekebalan tubuh dapat melawan proses melanogenesis dan membuat kulit jadi pulih dari berbagai kerusakan jaringan yang terjadi. Hasilnya, kulit jadi terlihat lebih cerah, kencang, dan terhidrasi dengan baik.

Bahayakah Jika Dijadikan Perawatan Rutin?

Sebenarnya, zat-zat yang digunakan untuk suntik putih memiliki manfaat tersendiri bagi kulit. Jadi, melakukan suntik putih sebenarnya merupakan hal yang baik bagi kulit. Namun, jika ingin dijadikan perawatan rutin, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, tentang frekuensi penyuntikan yang bisa dilakukan. 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan jika Ingin Melakukan Suntik Putih

Apakah seminggu sekali, sebulan sekali, atau lebih, semua itu akan tergantung pada banyak faktor. Salah satunya adalah kondisi kesehatan yang dimiliki. Sebab, pada orang dengan kondisi lanjut usia atau hipersensitivitas terhadap vitamin C bisa saja tidak boleh terlalu sering atau malah tidak boleh sama sekali melakukan suntik putih.

Jadi, jika kamu ingin mencoba menjadikan suntik putih sebagai perawatan kulit rutin, bicarakan terlebih dahulu pada dokter kulit di aplikasi Halodoc. Mudah dan cepat, konsultasi tentang masalah kesehatan apapun bisa dilakukan seperti berkirim pesan singkat. Jika ingin lebih jelas atau butuh pemeriksaan langsung, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit andalanmu, lewat aplikasi Halodoc juga.

Suntik Putih Dosis Tinggi Tidak Disarankan

Bicara soal vitamin C, yang dijadikan bahan utama dalam suntik putih, jumlah asupan yang dibutuhkan tubuh orang dewasa dalam sehari hanya sebanyak 40 miligram. Jadi, penyuntikan vitamin C sebanyak 1000 miligram secara langsung, dapat memberikan banyak efek negatif, seperti sakit kepala, sakit perut, mual, diare, insomnia, perut kembung, hingga batu ginjal. Itulah sebabnya suntik vitamin C dosis tinggi perlu benar-benar dalam pengawasan dokter.

Selain vitamin C, ada juga glutathione, zat lainnya yang dijadikan campuran dalam larutan untuk suntik putih. Zat ini juga tidak disarankan untuk digunakan dalam dosis tinggi, apalagi melalui metode suntikan. Hal ini karena penyuntikan glutathione dalam dosis tinggi dapat mendatangkan efek antioksidan yang memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan. Apalagi jika dosis tinggi ini dilakukan dalam jangka panjang.

Baca juga: Suntik untuk Mencerahkan Kulit, Berbahaya atau Tidak?

Bagaimana Agar Aman?

Meski memiliki banyak risiko jika diberikan dalam dosis tinggi dan dalam jangka panjang, suntik putih yang dilakukan sesuai dengan instruksi dan aturan dari dokter sebenarnya aman, kok. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan jika ingin mencoba perawatan suntik putih:

1. Pilah- Pilih Dokter

Saran dan konsultasi dari dokter sangat penting dalam keamanan suntik putih. Jadi, kamu perlu mencari dokter yang benar-benar kompeten, profesional, dan memiliki pengalaman yang cukup dalam metode perawatan ini. Berhati-hatilah pada salon-salon kecantikan yang menyediakan jasa suntik putih dengan harga murah.

2. Tes Alergi

Setelah menemukan dokter yang tepat, langkah lainnya yang perlu dilakukan sebelum menjalani suntik putih adalah melakukan tes alergi. Pada tahap ini, penting untuk memberitahukan riwayat kesehatan yang pernah dimiliki pada dokter. Sebab, pengidap asam urat, penyakit ginjal, penyakit hati, atau penyakit kronis lainnya mungkin perlu berhati-hati pada dosis vitamin C yang akan disuntikkan.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Vitamin C (Ascorbic Acid). 
Drugs. Diakses pada 2020. Ascorbic Acid Injection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan