Suntik Sperma: Alternatif Lain untuk Cepat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Oktober 2018
Suntik Sperma: Alternatif Lain untuk Cepat HamilSuntik Sperma: Alternatif Lain untuk Cepat Hamil

Halodoc, Jakarta - Memiliki anak merupakan idaman hampir setiap pasangan yang telah menikah. Namun, ada banyak faktor yang terkadang membuat beberapa pasangan sulit memiliki momongan, mulai dari ketidakseimbangan hormon, kesuburan, hingga rendahnya kemampuan gerak sperma untuk mencapai sel telur. Maka suntik sperma pun hadir sebagai metode yang mampu menjadi alternatif bagi mereka yang ingin cepat hamil.

Suntik sperma, atau dalam dunia medis juga dikenal dengan nama intrauterine insemination (IUI), adalah teknik inseminasi yang dilakukan dengan cara menyeleksi sperma terbaik dari banyaknya jumlah sperma dalam air mani pria. Nantinya, sperma terbaik yang telah dipilih itu akan dimasukkan melalui alat sejenis kateter, kemudian disambungkan langsung ke dalam leher rahim, agar bisa masuk langsung menuju rahim. Setelah dimasukkan ke rahim, sperma akan dengan sendirinya bergerak mencapai tuba fallopi dan menemukan sel telur.

Meski terkesan sederhana, proses IUI ini berlangsung cukup panjang, penuh kehati-hatian, dan memerlukan persiapan yang matang. Berikut tahap-tahap dalam IUI secara lebih rinci, yang mungkin perlu untuk kamu ketahui.

1. Rangkaian Pemeriksaan Sebelum IUI

Sebelum melakukan IUI, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan terhadap pasangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adakah kondisi kesehatan tertentu yang mungkin memengaruhi kesuburan, serta keberhasilan dari suntik sperma yang akan dilakukan. Beberapa tes yang umum dilakukan sebelum melakukan suntik sperma adalah sebagai berikut:

- Analisis Sperma

Dilakukan untuk memastikan pria yang akan menjalani suntik sperma memiliki kualitas sperma yang cukup. Sebab, jika kualitas spermanya sangat rendah, kemungkinan keberhasilan pembuahan akan sangat minim.  

- USG Panggul

Sperma yang telah dipilih akan disalurkan ke rahim melalui kateter yang disambungkan dengan tuba falopi. Maka tes ini pun menjadi penting untuk dilakukan, untuk memastikan tuba falopi wanita tidak tersumbat oleh apapun.

- Stimulasi Ovarium

Proses ini dilakukan dengan cara memberi atau menyuntikkan obat kesuburan pada wanita yang akan menjalani suntik sperma. Obat tersebut diberikan untuk membantu mendorong pelepasan sel telur, serta meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi di ovarium.

2. Penyeleksian Sperma

Setelah dilakukan pemeriksaan, langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah pemberian sampel dan penyeleksian sperma. Proses ini merupakan pemilihan dan pemisahan sel sperma yang sehat dan yang tidak. Sperma yang diambil hanyalah sperma dengan tingkat konsentrasi dan pergerakan yang tinggi.

Selain itu, proses ini juga dilakukan untuk menghilangkan bahan kimia beracun yang mungkin akan bereaksi negatif bagi tubuh, seperti reaksi alergi yang nantinya akan menghambat pembuahan. Proses ini juga mampu meminimalisir rasa kram yang kadang terjadi pasca proses suntik sperma.

3. Penyuntikan Sperma 

Usai mendapatkan sperma terbaik, proses IUI akan berlanjut pada proses utama, yaitu penyuntikkan sperma ke rahim. Pada proses ini, calon ibu akan diminta untuk berbaring, lalu dokter akan memasukkan kateter super kecil ke dalam leher rahim. Tidak perlu takut, sebab proses ini sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit, melainkan hanya kram ringan seperti yang mungkin dirasakan ketika menjalani pap smear. Selanjutnya, sperma yang telah dipilih pun akan dipindahkan ke rahim melalui kateter tadi, dan proses pun selesai.

Setelah melakukan seluruh rangkaian proses suntik sperma, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menunggu hasil. Setidaknya butuh waktu 2 minggu untuk bisa melihat hasil, apakah pembuahan berhasil atau tidak. Selama menunggu, sebaiknya lakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa, dan hindari stres.

Jika kamu membutuhkan diskusi lebih lanjut dengan ahlinya soal suntik sperma atau masalah kehamilan lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Contact Doctor pada aplikasi Halodoc, ya. Mudah kok, diskusi dapat dilakukan lewat Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat secara online, kapan dan di mana saja, hanya dengan men-download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan