Survey WHO tentang Kesehatan Mental dan COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Oktober 2020
Survey WHO tentang Kesehatan Mental dan COVID-19Survey WHO tentang Kesehatan Mental dan COVID-19

Halodoc, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melakukan survey tentang kesehatan mental. Hal itu kemudian dikaitkan dengan kondisi dunia yang saat ini tengah mengalami pandemi COVID-19. Dari survey tersebut, diketahui bahwa banyak negara yang melaporkan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan mental. Dengan kata lain, COVID-19 ternyata memberi dampak juga pada kesehatan mental. 

Sayangnya, kesehatan mental menjadi hal yang diabaikan dalam rencana tanggapan pandemi virus Corona. Padahal, aspek kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Merujuk pada survei yang dilakukan WHO antara Juni dan Agustus, setidaknya ada 83 persen dari 130 negara yang telah memasukkan kesehatan mental dalam rencana menghadapi pandemi. Di tengah pandemi, permintaan terhadap layanan kesehatan mental disebut meningkat secara dramatis.

Baca juga: Benarkah Quaranteam Baik untuk Kesehatan Mental Selama Pandemi?

Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi

WHO, dalam sebuah pernyataan, menyebut ada sejumlah faktor yang bisa memicu kondisi kesehatan mental, mulai dari kepedihan, isolasi, hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan yang muncul akibat pandemi. Hal ini juga disebut bisa memperburuk kondisi yang sebelumnya sudah ada. Malahan, tidak sedikit orang yang akhirnya melarikan diri dengan cara mengonsumsi alkohol, mengalami insomnia, hingga kecemasan. Kendati begitu, WHO menyebut masih harus mengumpulkan lebih banyak data untuk mempelajari dampak COVID-19 yang satu ini. 

Namun, bukan berarti tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Ada beberapa kegiatan yang bisa dicoba untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi, apa saja? 

1.Tetap Beraktivitas 

Di tengah pandemi, memang disarankan untuk melakukan physical Distancing alias menjaga jarak dan hindari keluar rumah jika tidak perlu. Namun, bukan berarti kamu juga harus membatasi atau malah tidak beraktivitas fisik sama sekali. Biar kesehatan mental tetap terjaga, cobalah untuk melakukan olahraga ringan di rumah, seperti lari kecil atau lompat di tempat. 

Nyatanya, melakukan aktivitas fisik bisa membantu tubuh memproduksi hormon endorfin. Hormon ini bisa membantu meredakan stres, memperbaiki mood, serta mengurangi rasa khawatir. Kamu juga bisa mencoba latihan peregangan dan pernapasan untuk mencegah stres.

2.Makanan Sehat 

Menjaga kesehatan mental juga bisa dilakukan dengan menjaga pola makan. Disarankan untuk selalu mengonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Konsumsi makanan ini juga bisa menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Baca juga: Memasak Bantu Meredakan Stres saat Karantina

3.Ubah Gaya Hidup 

Mengubah gaya hidup, serta menghentikan kebiasaan buruk bisa dilakukan sebagai langkah awal menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk berhenti merokok, hindari konsumsi minuman beralkohol, dan kurang istirahat atau sering begadang. Hal-hal ini nyatanya bisa memicu terjadinya gangguan mood dan membuat seseorang mudah mengalami kecemasan. Sebagai gantinya, kamu bisa melakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan selama di rumah, seperti membaca buku, menonton film, atau memasak. 

4.Bijak Memilih Informasi 

Pandemi COVID-19 masih belum berakhir dan sejumlah media maupun sosial media berlomba memberitakannya. Nah, biar kondisi mental tidak terlalu terpengaruh, pastikan untuk lebih bijak dalam memilih informasi, terutama yang berkaitan dengan virus corona. Batasi waktu menonton, membaca, atau mendengar berita mengenai pandemi, baik dari televisi, media cetak, maupun media sosial, sehingga terhindar dari rasa cemas berlebihan.

Baca juga: 5 Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona

Meski begitu, jangan menutup diri sepenuhnya dan pastikan untuk memperbarui informasi secara berkala. Kamu bisa membaca artikel terbaru seputar Corona atau topik kesehatan lain melalui aplikasi Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa berbicara pada dokter dan menanyakan seputar gejala penyakit yang muncul. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download Halodoc sekarang!

Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. COVID-19 disrupting mental health services in most countries, WHO survey.
CDC. Diakses pada 2020. Manage Anxiety and Stress.
Mind. Diakses pada 2020. Coronavirus and Your Wellbeing.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Mental Health in a Time of Pandemic.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan