Tak Gunakan Kondom Saat Berhubungan Intim, Tingkatkan Infeksi Kista Bartholin
Halodoc, Jakarta - Bartholin merupakan kelenjar yang terletak pada kedua sisi bibir Miss V. Kelenjar bartholin ini akan mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai pelumas saat seorang wanita melakukan hubungan intim. Karena ukurannya yang sangat kecil, maka kelenjar ini tidak bisa dijangkau oleh mata atau tangan. Nah, apa yang dimaksud dengan kista bartholin? Apakah penyakit ini bisa disebabkan oleh hubungan intim yang tidak aman? Daripada menduga-duga, yuk simak penjelasannya di sini!
Baca juga: 5 Penanganan yang Bisa Dilakukan Saat Terkena Kista Bartholin
Kista Bartholin, Bisa Hilang dengan Sendirinya
Kista bartholin merupakan pembengkakan atau tonjolan pada salah satu atau kedua sisi Miss V. Kista ini akan terbentuk ketika kelenjar bartholin tersumbat. Jika mengidap kondisi ini, kamu enggak perlu terlalu khawatir berlebihan. Karena penyakit ini bisa hilang tanpa pengobatan, apabila tidak terinfeksi.
Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Kista Bartholin
Beberapa kondisi yang bisa jadi tanda kalau kamu tengah mengidap penyakit ini, yaitu:
-
Kista bartholin yang ada dan tidak terinfeksi biasanya akan berupa benjolan pada daerah Miss V tanpa rasa sakit, dan bertekstur lunak. Biasanya kista ini akan ditemukan tanpa disengaja saat wanita melakukan pemeriksaan pada daerah kewanitaan.
-
Kista ini bisa saja membesar dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari, jika terinfeksi. Infeksi ini akan menyebabkan rasa nyeri akibat pembengkakan pada kista yang disertai dengan nanah. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya kesulitan duduk, berjalan, atau berhubungan intim.
Gejala-gejala yang muncul bisa saja disertai demam. Kista bartholin merupakan penyakit yang tanda dan gejalanya bergantung pada kondisi pengidapnya. Gejala utama meliputi rasa nyeri akibat pembengkakan pada area di sekitar Miss V.
Baca juga: Kista Bartholin Dapat Diatasi dengan Prosedur Marsupialisasi
Penyebab Terjadinya Kista Bartholin
Penyakit ini terjadi karena tersumbatnya saluran langsung menuju Miss V. Saluran yang tersumbat ini kemudian akan menampung kelebihan cairan dan berkembang menjadi kista. Kista ini bisa saja membesar setelah seseorang melakukan hubungan intim. Penyumbatan yang terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti iritasi jangka panjang, infeksi bakteri, atau peradangan pada Miss V.
Tak Gunakan Kondom, Tingkatkan Risiko Infeksi Kista Bartholin
Tidak melakukan hubungan intim yang aman merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya kondisi ini. Penggunaan kondom saat berhubungan intim adalah salah satu cara untuk menghindari infeksi menular seksual dan agar kista tidak terinfeksi. Kista bartholin bisa dicegah dengan memulai kebiasaan menjaga kebersihan area sekitar Miss V, dengan cara:
-
Basuh Miss V dengan tisu yang bebas pemutih dan teksturnya lembut.
-
Jangan membasuh Miss V dari belakang ke depan.
-
Jangan terlalu sering memakai pantyliner.
-
Jika sedang haid, jangan lupa untuk selalu mengganti pembalut.
-
Bersihkan Miss V dengan air hangat.
-
Jangan terlalu sering memakai sabun pembersih Miss V.
-
Keringkan Miss V setiap selesai buang air.
-
Bersihkan Miss V sebelum dan sesudah berhubungan intim.
Baca juga: Benjolan di Area Bukaan Miss V, Gejala Terkena Kista Bartholin?
Pengobatan pada penyakit ini akan tergantung pada kondisi pengidapnya. Kista yang masih kecil dan tidak menimbulkan gejala apapun dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan jika gejala berat seperti timbul rasa nyeri atau infeksi, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan kista.
Jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan