Tak Rawat Rambut Kemaluan Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Kudis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 April 2019
Tak Rawat Rambut Kemaluan Bisa Tingkatkan Risiko Terkena KudisTak Rawat Rambut Kemaluan Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Kudis

Halodoc, Jakarta – Karena keberadaannya yang tersembunyi dan sering dianggap tabu, kebersihan area kemaluan alias bagian genital sering terabaikan. Padahal, menjaga kebersihan area intim sama pentingnya dengan kebersihan anggota tubuh lainnya. Sebaliknya, tidak menjaga dan merawat bagian ini juga bisa menyebabkan terjadinya gangguan.

Salah satu hal yang sering terabaikan adalah menjaga kebersihan rambut kemaluan dan area sekitarnya. Namun tahukah kamu, kebiasaan tidak menjaga kebersihan rambut kemaluan ternyata bisa menyebabkan gangguan kesehatan muncul, salah satunya adalah skabies alias kudis. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Kudis merupakan jenis penyakit yang terjadi karena serangan kutu, dan bisa menyerang tangan, kepala, serta bagian genital alias kemaluan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa gatal di kulit, dan sering menjadi lebih parah pada malam hari. Rasa gatal tersebut biasanya akan diikuti dengan munculnya ruam bintik-bintik yang menyerupai jerawat pada bagian tubuh yang terserang.

Baca juga: Berikut Penyebab & Cara Mengatasi Gatal Selangkangan

Munculnya ruam dan bintik terjadi karena tungau atau kutu yang hidup dan bersarang di kulit. Kabar buruknya, kudis merupakan jenis penyakit yang sangat mudah menular, baik secara langsung maupun tidak. Penularan kutu penyebab kudis bisa terjadi melalui kontak langsung, berjabat tangan, kebiasaan berbagi barang pribadi seperti handuk, serta hubungan intim dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi.

Selain itu, kutu penyebab kudis juga bisa tumbuh dan bersarang pada rambut kemaluan yang tidak terawat. Semakin tidak terawat rambut kemaluan, risiko munculnya kutu penyebab penyakit ini pun akan semakin besar. Maka dari itu, jangan pernah sepelekan masalah kebersihan tubuh, termasuk di bagian-bagian penting seperti area reproduksi.

Ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko tinggi tertular kutu penyebab kudis. Kutu penyebab penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak, terutama yang tinggal di tempat bersama, seperti asrama, orang dewasa yang aktif secara seksual, serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, sehingga mudah terserang infeksi.

Baca juga: 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin

Gejala dan Cara Mengobati Kudis

Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa gatal di area yang terserang, dan sering bertambah parah pada malam hari. Selain rasa gatal, kudis juga menyebabkan munculnya ruam bintik-bintik yang menyerupai jerawat, dan disertai dengan sisik atau lepuhan.

Pada anak-anak dan orang dewasa, gejala gatal dan ruam bisa muncul pada ketiak, siku, pergelangan tangan, sekitar payudara, pinggang, di area kelamin, lutut, hingga telapak kaki. Sedangkan pada bayi dan lansia, gejala sering muncul pada wajah, kepala, leher, tangan, dan telapak kaki.

Mengobati penyakit ini dilakukan dengan membasmi tungau atau kutu yang menjadi penyebabnya. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala yang mirip dengan penyakit kudis yang tidak kunjung membaik. Dokter biasanya akan meresepkan obat oles untuk mengatasi keluhan kudis dan membasmi penyebabnya.

Di samping pengobatan medis, kamu bisa mempercepat penyembuhan kudis dengan melakukan perawatan sendiri. Ini bisa membantu meredakan rasa gatal yang timbul akibat kudis. Kamu bisa mencoba berendam di air dingin atau menempelkan kain basah pada area kulit yang terserang kutu. Mengatasi gatal kudis juga bisa dilakukan dengan penggunaan losion kalamin.

Baca juga: 3 Penyakit Menular Seksual yang Berbahaya

Cari tahu lebih lanjut seputar kudis dan bahaya tidak merawat rambut kemaluan dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan