Tanding di Asian Games, Ini Porsi Makan Ideal ala Atlet Angkat Besi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Agustus 2018
Tanding di Asian Games, Ini Porsi Makan Ideal ala Atlet Angkat BesiTanding di Asian Games, Ini Porsi Makan Ideal ala Atlet Angkat Besi

Halodoc, Jakarta - Siapa bilang menjadi atlet kebanggaan salah satu cabang olahraga yang akan mengharumkan nama bangsa itu bisa didapat dengan mudah? Tidak cukup dengan berlatih secara intensif demi meningkatkan kemampuan, para atlet yang nantinya juga turut berlaga di ajang Asian Games 2018 juga perlu memperhatikan asupan nutrisi serta menjaga pola hidup sehat demi menjaga tubuh ideal.

Eko Yuli Irawan, salah satu atlet angkat besi yang akan ikut bertanding di Asian Games nanti mengungkapkan bahwa demi mendapatkan tubuh yang ideal dan sehat, setiap atlet perlu menjalani pola hidup sehat, termasuk menjaga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya.

Lalu, bagaimana sang atlet Asian Games menentukan menu makanan yang akan dikonsumsi berikut porsinya sehari-hari?

Pilihan Menu Makanan dan Porsi yang Tepat untuk Para Atlet Angkat Besi

Masing-masing atlet memiliki pola hidup sehat dan porsi makan yang tentu saja tidak sama. Namun, khusus untuk para atlet angkat besi, asupan protein sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan energi sekaligus mempercepat pemulihan otot yang mengalami peregangan dalam waktu lama ketika mengangkat beban dengan berat berlebih.

Karbohidrat dan lemak masih menjadi sumber energi utama, berbeda dengan protein. Meski begitu, nutrisi satu ini memiliki peranan yang amat penting bagi metabolisme tubuh dan menunjang kesehatan otot. Bersama dengan karbohidrat dan lemak, protein turut membantu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.

Baca juga: Intip Menu Makan Timnas U23 di Asian Games 2018

Konsumsi protein sebelum berlatih dan menambahkan porsinya selepas latihan akan membuat tubuh mengalami pemulihan otot secara lebih tepat. Konsumsi dengan porsi dan asupan protein yang tepat akan membuat massa dan kekuatan otot tubuh semakin meningkat. Latihan mengangkat beban pun bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Namun, pastikan atlet mengurangi konsumsi makanan karbohidrat sederhana, seperti misalnya roti, bakpao, donat, bubur ayam, mi ayam, dan nasi putih. Makanan tersebut justru membuat tubuh mudah lelah dan hanya akan terakumulasi menjadi lemak, yang membuat kekuatan mengangkat beban atlet tidak akan maksimal.

Persentase lemak tubuh juga perlu diperhatikan. Idealnya, persentase lemak tubuh untuk atlet angkat besi adalah sebesar 5 persen, dengan batas maksimal adalah 4 persen. Persentase yang lebih rendah atau tinggi membuat performa atlet cenderung tidak optimal. Jangan disamakan dengan binaragawan yang dibolehkan memiliki persentase akumulasi lemak hingga 3 persen, karena jika membicarakan pertandingannya, atlet dan binaragawan tidak sama.

Porsi makan setiap atlet juga tidak bisa disamakan pada setiap atlet, karena kondisi tubuh dan proses metabolisme masing-masing atlet tidak sama. Semakin cepat metabolisme yang terjadi pada tubuh, tentu asupan kalori yang dibutuhkan akan jauh lebih banyak. Namun, bukan itu yang terpenting, melainkan pada kecukupan gizi, konsumsi suplemen yang tepat, dan tidak lupa, nutrient timing atau kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.

Pelatih harus tahu kapan saat yang tepat untuk memberikan asupan whey protein pada atlet supaya pemulihan otot tubuh setelah berlatih atau bertanding lebih cepat dan optimal. Selain itu, pahami pula kapan waktu yang pas untuk para atlet mengambil jeda istirahat, supaya kadar penurunan hormon testosteron dan peningkatan kortisol tidak berlebihan, serta pemberian nutrisi yang tepat untuk menjaga kestabilan keduanya.

Baca juga: Inilah Camilan Super yang Dikonsumsi Pemain Sepak Bola Saat Half Time

Nah, kalau kamu ingin menanyakan seputar asupan nutrisi untuk tubuh, terlebih saat sedang diet, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada dokter agar tidak salah. Gunakan aplikasi Halodoc yang bisa kamu download di ponsel. Dokter di Halodoc akan selalu membantu kamu selama 24 jam.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan