Telat Makan Sebabkan Masuk Angin, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Juni 2019
Telat Makan Sebabkan Masuk Angin, Benarkah?Telat Makan Sebabkan Masuk Angin, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Meski banyak dialami orang-orang, sebenarnya dunia medis tidak mengenal istilah masuk angin. Adanya keluhan asam lambung yang tinggi, sehingga menyebabkan perut kembung, pusing, sendawa, dan buang angin. Lalu, bagaimana sih cara mengatasi masuk angin saat puasa

Namun, di negara kita masuk angin sering digunakan untuk menggambarkan masalah tak enak badan, perut kembung, dan pegal-pegal, demam, menggigil, nyeri otot, pegal-pegal, perut kembung, dan hilangnya nafsu makan. Banyak yang mengira penyebabnya karena terlalu banyak angin masuk ke dalam tubuh, terutama saat musim hujan.

Lantas, hal apa sih yang menyebabkan kondisi di atas? Benarkah telat makan bisa menyebabkan masuk angin atau keluhan asam lambung?

Baca juga: 5 Cara Ampuh untuk Atasi Masuk Angin

Kenali Gejala Masuk Angin

Seseorang yang terserang masuk angin tak cuma merasakan gejala tidak nyaman pada lambung saja. Sebab masuk angin juga bisa menyebabkan gejala lainnya seperti:

  • Meriang.

  • Sakit kepala.

  • Nyeri otot.

  • Merasa lelah.

  • Badan tidak terasa enak.

  • Hilang nafsu makan.

  • Merasa lelah.

  • Perut kembung.

  • Sering sakit perut.

  • Badan terasa hangat atau demam.

  • Sering buang angin dan berbau.

  • Diare.

  • Pegal-pegal.

Gegara Telat Makan?

Masuk angin atau keluhan asam lambung yang tinggi ini sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak hal. Akan tetapi, penyebab utamanya adalah naiknya asam lambung menuju esofagus atau kerongkongan pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung. Nah, asam lambung ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati.

Naiknya asam lambung menyebabkan tidak berfungsinya lower esophageal sphincter (LES) – lingkaran otot pada bagian bawah dari esophagus. LES sendiri berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan/minuman turun ke perut. Penyebab penyakit asam lambung ini biasanya terkait dengan:

  • Faktor kelebihan berat badan.

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi dan pedas.

  • Terlalu banyak konsumsi kopi, cokelat, minuman keras, dan merokok.

  • Keadaan hamil dengan cara perubahan hormon.

  • Banyaknya pikiran atau stres pun bisa membuat LES menjadi tak bekerja dengan baik.

Baca juga:  Masuk Angin, Penyakit atau Sugesti?

Lalu, bagaimana dengan kebiasaan menunda makan? Benarkah bisa menyebabkan keluhan asam lambung?

Pola makan yang tak teratur termasuk telat makan, memang bisa memicu terjadinya produksi enzim-enzim pencernaan yang tak memadai. Kondisi ini bisa menghambat proses pencernaan. Nah, ketika proses pencernaan enggak berjalan lancar, maka akan timbulkan masalah pada lambung, seperti gejala maag atau masalah lambung lainnya yang berkaitan dengan asam lambung.

Di samping itu, telat makan juga bisa membuat lambung lebih sensitif, bila asam lambung meningkat. Produksi asam lambung yang berlebihan ini bisa menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus. Nah, kondisi inilah yang bisa menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati.

Tak cuma itu saja, telat makan juga dipercaya bisa memperburuk naiknya asam lambung ke arah kerongkongan pada pengidap penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Segera hubungi dokter ketika dirimu merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dan cepat akan semakin baik demi proses pengobatan dan penyembuhan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat appointment sesuai poliklinik atau dokter spesialis yang kamu inginkan melalui aplikasi Halodoc lho. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan