Temukan Benjolan pada Payudara, Ini yang Harus Dilakukan

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   06 Agustus 2019
Temukan Benjolan pada Payudara, Ini yang Harus DilakukanTemukan Benjolan pada Payudara, Ini yang Harus Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Wanita mana sih yang enggak khawatir ketika terjadi perubahan pada payudaranya? Apalagi bila perubahan yang dialami berupa benjolan, pikirannya langsung tertuju pada tumor ganas atau kanker. Seram, kan?

Hal yang mesti digarisbawahi, benjolan payudara tak selalu menandakan kanker payudara kok. Meski begitu, harus diperhatikan dengan serius sampai benar-benar dinyatakan bukan kanker.

Lantas, apa sih yang seharusnya kita lakukan bila menemukan benjolan pada payudara?

Baca juga: 4 Jenis Benjolan Payudara yang Wajib Diwaspadai

1. Double Cek Setelah atau Sebelum Menstruasi

Ketika menemukan benjolan payudara, jangan langsung panik dan merasa khawatir setengah mati. Cobalah tetap tenang, lalu cek kembali payudaramu. Caranya simpel, rabalah semua bagian payudara, baik di bagian kanan atau kiri payudara.

Lakukan pengecekan ini sambil berbaring di ranjang, dengan kedua tangan diletakkan di atas. Lalu, satu tangan meraba untuk menemukan apakah ada benjolan keras atau tidak. Sebaiknya lakukan pemeriksaan ini sesudah menstruasi atau jauh sebelum menstruasi.

2. Cek Kembali Kalender Menstruasi

Ingat, seperti yang sudah dijelaskan di atas, benjolan payudara tak selalu disebabkan oleh tumor ganas atau kanker payudara. Pasalnya, benjolan payudara juga bisa tanda kalau kita akan mengalami menstruasi. Kok bisa? Kondisi ini terkait dengan perubahan hormon tubuh pada siklus menstruasi.

3. Tanyakan kepada Dokter

Bila benjolan payudara terasa tak nyaman dan makin membuatmu khawatir, cobalah tanyakan langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc

Baca juga: Benjolan di Payudara Tak Melulu Berarti Kanker

Di sini dokter akan mencari tahu apa yang terjadi dengan tubuh. Ingat, semakin cepat bertanya pada dokter, maka penanganannya bisa semakin cepat pula. Nah, bila dokter menemui adanya kejanggalan, biasanya mereka akan melakukan beberapa pemeriksaan. Misalnya:

  • Mammografi,  foto Rontgen pada payudara. Saat pemeriksaan berlangsung, payudara akan ditekan supaya gambaran jaringan payudara dapat terlihat lebih jelas. Mammografi dapat menilai beberapa kelainan pada payudara, seperti tumor hingga jaringan yang padat di payudara.

  • Ultrasonografi, USG payudara bertujuan untuk memeriksa benjolan payudara, terutama dalam membedakan benjolan padat dan benjolan yang berisi cairan.

  • MRI, menampilkan gambar bagian dalam tubuh. MRI dilakukan ketika terdapat benjolan payudara yang ditemukan pada pemeriksaan fisik, tapi tidak terlihat pada mammografi atau USG.

Dari Obat-obatan sampai Pembedahan

Umumnya benjolan payudara tak perlu ditangani karena tidak berbahaya. Lagipula benjolan ini biasanya juga bisa menghilang dengan sendirinya. Namun, lain ceritanya bila benjolan di payudara membesar, sehingga menimbulkan keluhan. Maka dibutuhkan penanganan khusus. 

Di dalam kondisi ini biasanya dokter memiliki berbagai cara untuk mengatasinya. Berikut contohnya:

  1. Obat-obatan, seperti pil KB untuk menurunkan kadar hormon estrogen.

  2. Pemberian antibiotik dan obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, pada benjolan akibat mastitis. 

  3. Krioterapi. Pengobatan dengan cara ini dilakukan untuk  menghancurkan sel abnormal dengan cara dibekukan. Prosedurnya  jarum khusus akan dimasukkan langsung ke area tumor. Selanjutnya, dokter akan menyuntikkan nitrogen cair untuk membekukan tumor.

  4. Lumpektomi. Lumpektomi dimulai dengan memberi bius lokal pada pengidap. Selanjutnya, dokter akan membuat irisan di sekitar area tumor, kemudian mengangkat tumor dan sedikit jaringan di sekitarnya.

  5. Aspirasi jarum halus. Aspirasi jarum halus bertujuan untuk mengambil sedikit jaringan dari benjolan payudara dengan menggunakan jarum khusus dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk melihat apakah sel-sel dari benjolan merupakan sel ganas atau bukan. Prosedur ini dibantu dengan USG. 

  6. Prosedur bedah, radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, atau kombinasi dari beberapa prosedur tersebut, jika benjolan payudara merupakan kanker payudara.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan