Halodoc, Jakarta - Sakit pada tenggorokan membuat kamu kurang nyaman ketika menelan makanan atau minuman. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan semangat karena ketidaknyamanan pada tubuh. Namun, kamu perlu tahu bahwa rasa sakit pada tenggorokan dapat menjadi gejala penyakit serius, yaitu odinafagia. Berbeda dengan disfagia, odinofagia terjadi karena kerusakan pada saluran pencernaan. 

Sayangnya, kerusakan yang terjadi pada saluran pencernaan bisa disebabkan karena banyak hal dan memicu komplikasi yang lebih serius. Penyebabnya termasuk masalah pada mulut, bagian kelenjar ludah, atau bagian kerongkongan yang termasuk dalam saluran pencernaan bagian atas. Kondisi ini bisa hilang tanpa membutuhkan pengobatan. Namun, jika terjadi karena masalah kesehatan kronis, penyembuhannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. 

Lalu, Apa Bedanya dengan Disfagia?

Gejala utama dari odinofagia adalah munculnya sensasi perih, sakit, atau nyeri yang seperti menusuk ketika kamu mencoba menelan makanan dan minuman. Rasa tidak nyaman ini bisa menyerang bagian mulut, kerongkongan, atau tenggorokan. Pastinya, kamu menjadi tidak nyaman ketika ingin makan atau minum, sehingga memicu terjadinya dehidrasi dan penurunan berat badan. 

Baca juga: 2 Jenis Disfagia, Penyakit yang Sebabkan Gangguan Menelan

Lantas, apa perbedaan odinofagia dan disfagia? Ketika mengalami disfagia, kamu akan kesulitan untuk menelan makanan. Misalnya, kamu sedang makan dan kesulitan menelannya, seakan makanan tersangkut di tenggorokan atau bahkan naik lagi ke mulut. Sementara odinofagia terjadi ketika kamu bisa menelan makanan dan minuman dengan normal tetapi tenggorokan terasa sakit yang menusuk. 

Sayangnya, baik disfagia maupun odinofagia bisa terjadi secara bersamaan, sehingga kamu dapat mengalami kesulitan ketika menelan makanan dan terasa nyeri ketika makanan berhasil kamu telan dan melewati tenggorokan. Namun, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Kamu perlu tahu bahwa disfagia bisa terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang, sehingga dampak yang muncul karena kelainan ini bisa jadi lebih serius. 

Baca juga: Sulit Menelan Akibat Disfagia, Bisakah Disembuhkan?

Bahkan, disfagia bisa mengakibatkan seseorang mengalami batuk dan tersedak ketika berusaha menelan makanan. Jangka panjangnya bisa menyebabkan terjadinya iritasi dan memicu munculnya masalah pernapasan serius. Kondisi ini bisa berujung pada pneumonia. Sementara odinofagia terjadi lebih karena masalah pada kesehatan fisik, dan disfagia banyak terjadi karena masalah pada mental seperti fagofobia atau kecemasan berlebihan ketika akan menelan makanan. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Radang Amandel dan Radang Tenggorokan

Mengatasi Odinofagia

Tidak adanya penyebab yang jelas, sakit tenggorokan yang kamu alami tentu perlu mendapatkan perawatan khusus dari dokter. Terlebih jika rasa nyeri itu bertahan hingga beberapa waktu. Kamu harus menanyakan pada dokter kondisi yang kamu alami, atau membuat janji dengan dokter jika sakit tenggorokan yang dialami sudah mengganggu. Pakai aplikasi Halodoc agar lebih mudah untuk mendapatkan solusi kesehatan langsung dari ahlinya. 

Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan odinofagia, seperti menghindari konsumsi makanan atau minuman dengan suhu terlalu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin. Kalau makan, kunyah makanan dengan benar sehingga menjadi lebih mudah untuk ditelan. Jika odinofagia yang kamu alami terjadi karena radang amandel, mintalah pada dokter untuk memberikan obat pereda peradangan tersebut. Tidak hanya itu, kamu juga harus menghindari penyebab terjadinya iritasi.

Referensi: 

Medical news Today. Diakses pada 2020. Odynophagia: Symptoms, Causes, and Dysphagia.

Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Should Know About Odynophagia.

Healthhype. Diakses pada 2020. Swallowing Pain-Causes of Odynophagia (Painful Swallowing).