Terapi Sel Induk Bisa Sembuhkan Encephalomalacia, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juli 2019
Terapi Sel Induk Bisa Sembuhkan Encephalomalacia, Benarkah?Terapi Sel Induk Bisa Sembuhkan Encephalomalacia, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Disebut juga sebagai penyakit pelunakan otak, encephalomalacia adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan otak mengalami pelunakan, akibat peradangan atau perdarahan. Benarkah kondisi ini dapat disembuhkan dengan metode terapi sel induk atau stem cell?

Sebenarnya hingga kini belum diketahui cara yang benar-benar bisa menyembuhkan encephalomalacia, karena tidak memungkinkan untuk membuat jaringan yang rusak untuk bekerja kembali. Namun, pada beberapa kasus, pengangkatan jaringan otak yang rusak dan terapi sel induk memang bisa dilakukan. 

Baca juga: Awas, Si Kecil Rentan Terkena Encephalomalacia

Meski begitu, tidak ada jaminan bahwa terapi ini bisa mengembalikan fungsi tubuh seperti semula. Sebab, pengobatan untuk encephalomalacia biasanya akan ditentukan berdasarkan kondisi yang menyebabkan perubahan pada jaringan otak. 

Supaya lebih jelas, kamu harus bertanya pada dokter secara langsung supaya lebih memahami kondisi ini. Buat janji saja di rumah sakit terdekat lewat aplikasi Halodoc, atau manfaat fitur Tanya Dokter yang juga ada di aplikasi.

Apa Itu Encephalomalacia?

Secara medis, encephalomalacia dijelaskan sebagai kondisi yang ditandai dengan pelunakan lokal pada jaringan otak, akibat peradangan atau perdarahan. Pelunakan yang terjadi bisa pada satu bagian otak tertentu, atau mungkin lebih luas lagi. 

Pada kasus yang jarang terjadi, kerusakan atau degenerasi otak dapat menyebabkan pelunakan yang berlebihan pada zat-zat di dalam. Kondisi ini dapat memengaruhi bagian-bagian organ yang berbeda dan merusak jaringan di lobus frontal, lobus oksipital, lobus parietal serta lobus temporalis.

Berdasarkan bagian otak yang mengalami pelunakan, encephalomalacia terbagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut:

  • Leukoencephalomalacia, yaitu encephalomalacia yang mengenai materi putih otak.

  • Polioencephalomalacia, yaitu encephalomalacia yang mengenai materi abu-abu otak.

Selain bagian otak, encephalomalacia juga diklasifikasikan menjadi 3 kategori menurut warna dan tingkat kerusakannya, yaitu:

  • Pelunakan merah.

  • Pelunakan kuning.

  • Pelunakan putih.

Baca juga: Mengidap Encephalomalacia, Bisakah Disembuhkan?

Orang yang mengalami encephalomalacia dapat mengalami berbagai gejala ringan hingga berat, akibat terhentinya fungsi bagian otak yang terlibat. Gejala tersebut adalah:

  • Mengantuk.

  • Kebutaan.

  • Sakit kepala.

  • Ataksia.

  • Kepala terasa tertekan.

  • Kepala terasa berputar (vertigo).

Bagaimana Seseorang Bisa Mengalami Encephalomalacia?

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya encephalomalacia pada seseorang. Umumnya, penyakit ini terjadi karena stroke atau cedera kepala serius yang dapat menyebabkan hemoragik (perdarahan pada otak). Pada beberapa kasus, bagian otak tertentu dapat mengalami pelunakan karena aliran darah yang tidak cukup. 

Gangguan aliran darah tersebut dapat terjadi karena:

  • Stroke.

  • Pembengkakan parah di otak yang mengganggu aliran darah otak.

  • Pengangkatan tumor dari dalam otak yang telah menduduki dan menghancurkan jaringan sekitarnya.

  • Bagian tertentu pada otak mati karena stroke, yang dapat menyebabkan neuron harus digantikan oleh jaringan parut yang mengandung astrosit. Jaringan parut ini mengalami kontraksi dan membentuk encephalomalacia di otak.

Selain itu, encephalomalacia juga diduga dapat terjadi karena adanya cedera otak traumatis, yang dapat berupa trauma tumpul maupun trauma tajam. Pelunakan pada otak juga dapat meningkat risikonya ketika seseorang mengalami kecelakaan atau penyerangan. 

Baca juga: Cegah Encephalomalacia dengan Cara Ini

Trauma kepala dapat terjadi ketika ada hantaman keras pada kepala yang membuat otak membentur tengkorak. Trauma kepala yang tajam dapat terjadi ketika ada luka yang disebabkan oleh senjata tajam. Jaringan otak bahkan dapat meradang akibat trauma selama prosedur bedah.

Betapa fatalnya risiko yang mungkin mengintai ketika mengalami trauma atau cedera pada kepala, kamu perlu segera meminta bantuan medis atau setidaknya berkonsultasi dengan dokter ya jika mengalaminya. Jika ingin melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan