Terinfeksi Radang Amandel Enggak Boleh Minum Es, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Februari 2019
Terinfeksi Radang Amandel Enggak Boleh Minum Es, Benarkah?Terinfeksi Radang Amandel Enggak Boleh Minum Es, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Minuman dingin seperti es sering dianggap sebagai penyebab radang amandel (tonsilitis). Padahal, penyakit ini terjadi akibat infeksi bakteri dan virus. Kebanyakan kasus radang amandel terjadi pada anak-anak dan umumnya tidak tergolong serius. Jika gejalanya berlangsung lebih dari empat hari, segera pergi ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga: Cara Membedakan Amandel dan Radang Tenggorokan

Radang amandel ditandai dengan sakit tenggorokan, batuk, sulit menelan, tonsil membengkak, nyeri telinga, sakit kepala, mual, demam, benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, serta perubahan atau kehilangan suara.

Sebaiknya Hindari Konsumsi Es Saat Mengidap Radang Amandel

Meski konsumsi es bukan penyebab utama, kamu perlu menghindarinya saat mengidap radang amandel. Pasalnya saat kamu konsumsi es atau minuman dingin lainnya, bagian tenggorokan yang disebut sebagai rambut getar tidak berfungsi optimal.  Rambut ini berperan sebagai pengusir kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, jumlah kuman dan bakteri meningkat dan menyebabkan peradangan hingga pembengkakan amandel yang lebih parah.

Pengobatan Radang Amandel Akibat Infeksi Virus dan Bakteri Berbeda

Bakteri dan virus penyebab radang amandel menular lewat percikan air ludah yang keluar saat pengidap batuk atau bersin (secara langsung), serta menyentuh benda yang terkontaminasi kedua organisme tersebut. Untuk menetapkan diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan swab atau usap tenggorokan, dan tes darah. Hasil diagnosis digunakan untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Amandel pada Anak, Perlukah Dioperasi?

Radang amandel biasanya diobati dengan pemberian obat, operasi, atau perawatan mandiri di rumah. Jika disebabkan karena infeksi bakteri, radang amandel diobati dengan konsumsi antibiotik. Sedangkan jika disebabkan karena infeksi virus, radang amandel biasanya membaik pada hari ke-7 hingga ke-10. Kamu hanya perlu melakukan perawatan mandi di rumah, antara lain dengan perbanyak minum air putih, tidur cukup, kumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari, gunakan humidifier untuk melembapkan udara di ruangan, hindari asap, dan konsumsi pelega tenggorokan.

Apabila radang amandel tergolong parah dan sering kambuh, dokter mungkin menganjurkan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Prosedur ini dilakukan bila radang amandel menimbulkan komplikasi berupa sleep apnea, sulit bernapas, dan sulit menelan. Tonsilektomi menggunakan obat bius total dan membutuhkan waktu 7 – 14 hari untuk masa pemulihan.

Begini Cara Pencegahan Radang Amandel

Pencegahan radang amandel berfokus pada upaya menjaga kebersihan diri. Di antaranya adalah menghindari kontak dengan pengidap radang amandel, menggunakan peralatan makan dan minum yang bersih (tidak bergantian dengan pengidap radang amandel), dan rutin mencuci tangan terutama setelah dari toilet, sebelum makan, saat menyiapkan makanan, sebelum menyentuh wajah, ataupun setelah menyentuh hewan.

Baca Juga: Apakah Operasi Radang Amandel Berbahaya?

Itulah fakta tentang radang amandel yang perlu diketahui. Kalau kamu mengidap radang amandel, jangan ragu berdiskusi pada dokter Halodoc tentang cara penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan