Yang Terjadi pada Tubuh Jika Terkena Leptospirosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Juli 2019
Yang Terjadi pada Tubuh Jika Terkena LeptospirosisYang Terjadi pada Tubuh Jika Terkena Leptospirosis

Halodoc, Jakarta - Leptospirosis adalah infeksi bakteri langka yang didapatkan dari hewan. Gangguan tersebut menyebar melalui urine hewan, terutama dari anjing, tikus, dan hewan ternak. Leptospirosis yang terjadi mungkin tidak memiliki gejala apapun, tetapi pengidap dapat menjadi pembawa bakteri.

Dalam kebanyakan kasus, leptospirosis dapat menimbulkan rasa tidak menyenangkan. Meski begitu, kondisi ini tidak mengancam jiwa, sama seperti kasus flu. Penyakit tersebut jarang berlangsung lebih dari seminggu. 

Pada kasus yang jarang dari penyakit tersebut, ketika seseorang mengalami leptospirosis yang parah, kamu akan menjadi lebih baik, tetapi kemudian sakit lagi. Hal ini disebut dengan penyakit Weil dan dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih serius, seperti nyeri dada dan lengan serta kaki bengkak.

Baca juga: Tikus di Musim Hujan Bisa Sebabkan Leptospirosis yang Berakibat Fatal

Cara Penyebaran Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira interrogans. Organisme ini dibawa oleh banyak hewan dan hidup di ginjal hewan tersebut. Bakteri tersebut berakhir di tanah dan air yang melalui urine.

Jika kamu berada di sekitar tanah atau air tempat hewan yang terinfeksi pipis, kuman dapat menyerang tubuh melalui celah di kulit, seperti goresan, luka terbuka, atau area kering. 

Bakteri tersebut juga bisa masuk melalui hidung, mulut, atau alat kelamin seseorang. Sulit untuk mendapatkannya dari manusia lain, meskipun bisa melalui hubungan intim atau menyusui.

Seseorang memiliki risiko terserang jika menghabiskan banyak waktu di sekitar binatang atau di luar rumah. Kamu lebih mungkin terpapar penyakit tersebut jika memiliki salah satu dari pekerjaan ini:

  • Petani.

  • Dokter hewan.

  • Pekerja bawah tanah, seperti di saluran pembuangan atau tambang.

  • Pekerja rumah jagal.

  • Personil militer.

  • Juga, jika kamu mempunyai hobi rakit, berenang, atau berkemah di dekat danau dan sungai yang terkena dampak, kamu bisa terkena penyakit ini.

Leptospirosis lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat. Meski bakteri ini hidup di seluruh dunia, bakteri ini sangat umum ditemukan di Australia, Afrika, Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia.

Baca juga: Musim Banjir Tiba! Waspadai 3 Penyakit Ini

Kondisi Tubuh ketika Terserang Leptospirosis

Seseorang yang mengalami leptospirosis, pada tahap awal mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, setelah infeksi tersebut menyebar dalam kurun waktu 5 hingga 14 hari, gejala mungkin terlihat. Walau begitu, masa inkubasi dapat terjadi sekitar 2 hingga 30 hari.

  1. Leptospirosis Ringan

Pada seseorang yang mengalami gangguan tersebut dalam tahap yang ringan, beberapa gejala dapat timbul seperti demam, kedinginan, batuk, diare, muntah, sakit kepala, nyeri otot, ruam, mata merah, serta penyakit kuning. Sebagian besar akan pulih dalam waktu satu minggu, tetapi juga dapat menjadi parah.

  1. Leptospirosis Berat

Tanda dan gejala leptospirosis berat akan muncul beberapa hari setelah gejala leptospirosis ringan menghilang. Gejala tergantung pada organ vital mana yang terlibat. Gangguan ini dapat menyebabkan gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, dan meningitis.

  1. Leptospirosis pada Jantung, Hati, dan Ginjal

Jika leptospirosis memengaruhi jantung, hati, dan ginjal, orang tersebut akan mengalami kelelahan, detak jantung yang tidak teratur, nyeri otot, mual, mimisan, sakit di dada, terengah-engah, nafsu makan yang buruk, pembengkakan pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki, serta penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.

Jika gangguan ini terjadi pada kamu dan tidak mendapat perawatan, mungkin saja penyakit tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal yang mengancam nyawa seseorang yang mengidapnya.

  1. Leptospirosis pada Otak

Jika leptospirosis memengaruhi otak atau sumsum tulang belakang, meningitis, ensefalitis, atau keduanya dapat berkembang. Meningitis adalah infeksi pada membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan ensefalitis mengacu pada infeksi jaringan otak.

Baca juga: Kecil tetapi Berbahaya, Inilah 5 Penyakit yang Disebabkan Bakteri

Itulah beberapa hal terjadi pada seseorang yang mengidap leptospirosis. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di smartphone kamu!

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan