Terkait Kanker, Obat Hipertensi Ditarik dari Peredaran

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Oktober 2021
Terkait Kanker, Obat Hipertensi Ditarik dari PeredaranTerkait Kanker, Obat Hipertensi Ditarik dari Peredaran

“Menurut ahli, Valsartan yang ditarik dari pasaran sebenarnya merupakan jenis obat yang bermanfaat untuk mengobati pengidap hipertensi dan sakit jantung. Namun, dibalik keefektifan keduanya, ada masalah lain yang mengintai. Pasalnya, pengontrol N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dan N-Nitrosodiethylamine (NDEA) di dalam obat tersebut, diduga bersifat karsinogen bagi manusia.”

Halodoc, Jakarta - Ditariknya obat untuk mengobati hipertensi di Amerika Serikat dan Eropa, membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan RI menanggapi hal tersebut. Obat yang ditarik merupakan obat antihipertensi golongan angiotensin receptor blocker (ARB), yaitu Irbesartan, Losartan, dan Valsartan.

Menurut keterangan BPOM, European Medicines Agency (EMA), Food and Drug Administration (US FDA), Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) dan BPOM RI masih mengkaji lebih lanjut mengenai bahan baku tersebut. Pasalnya, para ahli menemukan adanya pengontrol N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dan N-Nitrosodiethylamine (NDEA) di dalam obat tersebut.

Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Darah Tinggi

Efektif untuk Mengobati, Kok Ditarik?

Di Indonesia sendiri, Losartan dan Valsartan merupakan obat antihipertensi golongan ARB yang terdampak impurities NDMA dan NDEA. Kedua bahan baku obat ini merupakan produksi Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China. Sementara itu, obat Irbesartan yang ditarik US FDA, bahan bakunya tak digunakan untuk produk obat yang terdaftar di negara kita. 

Terkait hal ini, para ahli di BPOM menghimbau masyarakat yang mengonsumsi obat-obat di atas, untuk berdiskusi dengan dokter dan apoteker di pelayanan kesehatan.

Untuk melindungi kesehatan konsumen dan masyarakat, BPOM juga meminta industri farmasi terkait untuk melakukan penghentian distribusi dan produksi obat-obat dengan bahan baku tersebut (terdampak impurities NDMA dan NDEA).

Saat ini, industri farmasi yang sudah melakukan penarikan produknya secara sukarela, seperti Acetensa Tablet Salut Selaput 50 miligram dari PT Pratapa Nirmala, dan Insaar Tablet 50 miligram dari PT Interbat yang menggunakan Losartan dari Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China.

Baca juga: Bisakah Darah Tinggi Diobati secara Alami? 

Dampak Negatif Obat Hipertensi pada Pengidap Kanker

Lalu, benarkah Valsartan dan obat-obat lainnya yang diminta untuk produksi dan distribusinya dihentikan, memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan?

Menurut ahli, Valsartan yang ditarik dari pasaran sebenarnya merupakan jenis obat yang bermanfaat untuk mengobati pengidap hipertensi dan sakit jantung. Obat ini dinilai cukup baik untuk mengobati darah tinggi dan gagal jantung. Bahkan, menurut penelitian obat ini merupakan pengontrol tensi yang efektif hingga dapat menurunkan kematian.

Menurut ahli, 80 persen pengidap hipertensi yang enggak bisa dikontrol dengan obat hipertensi tunggal. Makanya membutuhkan penggunaan obat yang dikombinasikan. Contohnya, Valsartan dengan Amlodipine. Lalu, apa alasan yang membuat Valsartan ditarik dan produksi serta distribusinya dihentikan? Ternyata, dibalik keefektifan keduanya, ada masalah lain yang mengintai.

Pasalnya, pengontrol N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dan N-Nitrosodiethylamine (NDEA) di dalam obat tersebut, diduga bersifat karsinogen bagi manusia.

Karsinogen sendiri merupakan hal-hal yang bisa menyebabkan kanker. Bentuknya bisa berupa zat kimia, virus, obat-obatan, ataupun radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker. Pendek kata, hal-hal yang langsung menyebabkan kanker bisa disebut sebagai karsinogen.

Menurut para ahli, karsinogen ini bisa bekerja lewat banyak cara. Misalnya, langsung merusak DNA dalam sel hingga menyebabkan kelainan dalam sel normal. Bisa juga membuat sel-sel membelah lebih cepat. Nah, ujung-ujungnya dapat mengakibatkan berkembangnya penyakit kanker.

Kilas balik ke belakang, sebenarnya hal ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebab, tahun lalu BPOM mengumumkan beberapa obat berbahan Valsartan ditarik dari peredaran dengan alasan yang sama.

Baca juga: Mengenal Tekanan Darah Normal pada Pria dan Wanita

Hal yang Mendorong Penarikan Obat

Inti dari semua penarikan obat tersebut, bahwa obat-obatan, atau bahan-bahan dalam obat-obatan, semuanya dibuat di Cina atau India. Perusahaan obat Amerika sejak tahun 1990-an semakin banyak menggunakan pabrik di negara lain untuk memproduksi produk mereka. 

Sekitar 40 persen obat jadi dibuat di luar Amerika. Hampir 8 dari 10 bahan aktif farmasi, yang dibuat menjadi pil di pabrik lain juga. Globalisasi pasokan obat nasional ini membantu menjaga harga obat tetap rendah, karena lebih murah jika dibuat di negara tertentu. Tapi dengan biaya yang lebih rendah, terkadang kontrol dan kualitasnya juga lebih rendah. 

Para ahli mengatakan siapapun yang menggunakan obat yang telah ditarik harus terus mengonsumsinya. Namun, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai dosis dan keamanannya. Bahaya dari kontaminasi obat mungkin lebih rendah dibandingkan bahaya dari tidak minum obat.  

Dokter di aplikasi Halodoc dapat membantu kamu menemukan obat alternatif. Kamu juga bisa beli obat dari resep dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Valsartan, Losartan & Other BP Med Recalls 2018-19



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan