Terlalu Banyak Berolahraga Dapat Menyebabkan Kecanduan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 Januari 2021
Terlalu Banyak Berolahraga Dapat Menyebabkan KecanduanTerlalu Banyak Berolahraga Dapat Menyebabkan Kecanduan

Halodoc, Jakarta — Tahukah kamu, terlalu banyak berolahraga tidak hanya buruk untuk kesehatan, tetapi juga bisa menyebabkan kecanduan? Kalau kamu bersikeras bangun pagi-pagi sekali untuk lari pagi meskipun punggung dan kakimu masih pegal-pegal, serta kamu hanya merasa bahagia saat mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi olahraga, kemungkinan besar kamu telah kecanduan olahraga. 

Nyatanya, beberapa atlet yang berjiwa perfeksionis adalah pelaku olahraga yang kompulsif. Mereka ini juga sering disebut sebagai pecandu olahraga, lho. Sebanyak 10 persen dari pelari andal juga ternyata sangat terobsesi terhadap olahraga.

Lantas, seperti apa gejala kecanduan olahraga, dan bagaimana efeknya pada tubuh? Simak ulasannya berikut!

Baca juga: Ingin Ikut Lari Marathon? Persiapkan Diri dengan Cara Ini

Batas Olahraga yang Wajar vs Olahraga Berlebihan

Olahraga selama tiga puluh menit dalam satu hari sebenarnya sudah cukup untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah diabetes, kolesterol, dan juga darah tinggi. Meski begitu, para pecandu olahraga sering kali menganggap bahwa dua jam berlari membuat mereka empat kali lebih sehat. Sayangnya, kenyataannya tidak seperti itu. 

Kecanduan olahraga nyatanya lebih banyak memiliki efek negatif, termasuk di antaranya adalah cedera, kelelahan, serta gangguan kesehatan mental seperti depresi bahkan bunuh diri. Olahraga berlebihan juga dapat merusak fisik dalam jangka panjang, karena kelenjar adrenal yang memproduksi hormon saat kamu berlari hanya bisa memproduksi kortisol dalam jumlah terbatas.

Menurut Ian Cockerill, seorang psikolog olahraga dari Universitas Birmingham, Inggris, salah satu perbedaan orang yang memiliki antusiasme sehat terhadap olahraga dengan pecandu olahraga adalah olahragawan sehat akan mengatur jadwal olahraga sesuai dengan kegiatan sehari-hari mereka, sementara pecandu olahraga mengatur jadwal kehidupan mereka hanya untuk banyak kegiatan olahraga saja.

Baca juga: Olahraga Berlebihan Bisa Membuat Insomnia, Ini Alasannya

Cara Mengatasi Kecanduan Olahraga 

Olahraga berlebihan nyatanya memiliki efek yang sama buruknya seperti diet yang ekstrem. Ini bisa memicu keinginan seseorang untuk mengontrol seluruh hidup mereka. Meski begitu, bukan berarti semua orang yang gemar berolahraga adalah pecandu. Jika mereka menyisihkan jumlah waktu yang sehat untuk berolahraga, mereka bukanlah pecandu olahraga.

Salah satu cara mengatasi kecanduan olahraga adalah dengan mengikuti olahraga yang memberikan banyak ruang untuk bersosialisasi seperti yoga atau bersepeda, dan mengurangi olahraga yang lebih banyak dilakukan sendirian seperti berlari atau latihan di gym. Pasalnya, olahraga jenis ini bisa meningkatkan kemungkinan terbentuknya sifat perfeksionis, atau bahkan merasa tak pernah puas akan bentuk dan kesehatan tubuh sendiri.

Kamu juga perlu ingat, ada beberapa efek terlalu banyak olahraga yang sangat merugikan, misalnya:

  • Peningkatan Risiko Nyeri Otot. Penumpukan asam laktat telah disalahkan sebagai penyebab nyeri otot, tetapi tiga penyebab seperti laktat, asam tertentu, dan adenosin trifosfat (ATP) sebenarnya yang menjadi penyebab nyeri otot. Zat-zat ini dilepaskan selama kontraksi otot, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Pada sebuah penelitian, mereka yang disuntikan tiga jenis zat ini mengalami sedikit reaksi ketika disuntik dengan zat secara terpisah di ibu jari mereka. Namun, mereka kemudian melaporkan rasa sakit, bengkak, dan kelelahan setelah bahan kimia digabungkan. Akumulasi zat-zat ini kemungkinan besar yang menyebabkan otot nyeri, dan bisa dikatakan terjadi saat kamu berolahraga terlalu banyak.
  • Pemborosan Uang untuk Perawatan Cedera. Para peneliti dari Universitas Loyola memeriksa data asuransi kesehatan, yang menunjukkan bahwa anak-anak yang keluarganya memiliki asuransi swasta jauh lebih sering mengidap cedera akibat penggunaan yang parah daripada anak-anak yang dilindungi oleh program kesehatan publik. Semakin banyak tekanan yang diberikan pada bagian tubuh tertentu karena berlatih satu olahraga secara eksklusif, maka akan semakin besar kemungkinan cedera yang muncul di area tersebut. Dengan lebih sering cedera, maka kamu akan lebih sering membuang uang untuk mendapatkan perawatan kesehatan. 

Baca juga: Kecanduan Olahraga, Ini Dampaknya pada Kesehatan Mental

Jika kamu merasa sudah kecanduan olahraga, mungkin sudah saatnya kamu memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Kamu bisa buat janji dengan dokter atau psikolog yang bisa mengatasi kecanduan olahraga melalui fitur di Halodoc. Hanya dengan satu aplikasi, kamu tak perlu buang waktu untuk menunggu pemeriksaan di rumah sakit. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Don't Overdo It: Why Too Much Exercise May Be a Bad Thing.
Healthline. Diakses pada 2021. Exercise Addiction: Causes, Risk Factors, and Symptoms.
Psychology Today. Diakses pada 2021. Yes, You Can Get Addicted to Exercise.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan