“Mengonsumsi terlalu banyak mayones bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan mulai dari meningkatkan gula darah sampai memicu mual dan pusing. Namun, tidak semua jenis mayones bisa menyebabkan isu kesehatan. Ini semua tergantung dengan jenis mayones yang kamu pilih.”

Halodoc, Jakarta – Mayones adalah makanan yang terbuat dari kuning telur, cuka atau jus lemon, rempah-rempah, dan perasa. Mayones memiliki tekstur krim dengan rasa tajam yang biasanya dimakan bersamaan dengan sandwich atau salad. Mayones mengandung sekitar 90 kalori, 10 gram lemak, 70 mg natrium dalam tiap 13 gramnya. 

Meski begitu, mayones ada banyak jenisnya. Ada mayones yang mengandung susu dan ada juga yang bebas susu. Untuk mayones tertentu menggunakan susu kental sebagai pengganti telur, yang memberi rasa sedikit lebih manis dan tekstur lebih kental daripada mayones pada umumnya. Lantas, apakah dampak dari terlalu banyak makan mayones?

Baca juga: 5 Hal Ini Bikin Makan Salad Jadi Tidak Sehat

Dampak Terlalu Banyak Makan Mayones

1. Meningkatkan Gula Darah

Mengonsumsi terlalu banyak mayones dapat meningkat gula darah. Mayones jenis tertentu bisa mengandung 1 gram gula per sendok makannya. Tentunya saat makan salad ataupun sandwich takaran mayones bisa lebih dari satu sendok makan. Bayangkan jika kamu makan empat sendok mayones, sudah berapa banyak gula yang kamu konsumsi. 

2. Meningkatkan Tekanan Darah Tinggi

Banyak makanan olahan yang mengandung asam lemak omega-6 tingkat tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dalam tubuh. Mayones olahan bisa masuk ke dalam kategori ini. Perlu diketahui peningkatan tekanan darah tinggi juga dapat menempatkan seseorang pada risiko pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke, jadi sangat penting untuk memperhatikan tingkat tekanan Anda dengan serius termasuk jenis makanan yang dikonsumsi.

3. Meningkatkan Berat Badan

Mengingat mayones sebagian besar terdiri dari minyak, ini jelas menunjukkan kalau mayones sangat tinggi lemak. Itulah sebabnya makan terlalu banyak mayones dapat menyebabkan peningkatan berat badan. 

Baca juga: 4 Resep Salad Buah Sehat untuk Melengkapi Buka Puasa

4. Memicu Sakit Kepala, Mual, dan Lemas

Mayones yang dibeli di toko ataupun supermarket umumnya dapat bertahan lama karena diberi pengawet dan MSG. terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan MSG dan berpengawet dapat memicu sakit kepala, lemas, dan mual.

Tidak Semua Mayones Tidak Sehat

Jadi, mengetahui dampak dari makan terlalu banyak mayones bisa memicu gangguan kesehatan. Lalu, apa yang harus dilakukan? Sebenarnya kamu masih bisa mengonsumsi mayones asalkan memilih jenis mayonesnya, serta mengonsumsinya secara moderat alias tidak berlebihan.

Direkomendasikan untuk mengonsumsi mayones rendah lemak untuk orang-orang yang sedang menjalani diet rendah kalori dan rendah lemak. Mayones rendah lemak memiliki lebih sedikit kalori dan lebih sedikit lemak daripada mayones biasa. 

Kamu bisa memilah jenis mayones apa yang cocok untuk dikonsumsi dengan memperhatikan karbohidrat atau gula dalam mayones yang mau kamu makan. Kalaupun kamu membeli mayones yang sudah jadi di supermarket, periksa label nutrisi dan daftar bahan sebelum memutuskan jenis mayones yang tepat.

Mayones berbasis minyak zaitun adalah pilihan yang lebih sehat karena tinggi lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung. Selain itu, mayo minyak zaitun cenderung menggabungkan minyak zaitun dengan minyak nabati lainnya agar rasanya tidak terlalu kuat. Sedangkan untuk kamu yang menjalani hidup vegan, kamu bisa mencoba mayones berbahan dasar kedelai yang dibuat tanpa telur. 

Baca juga: Makanan yang Perlu Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Vaksin COVID-19

Itulah informasi mengenai mayones, serta pilihan mayones yang lebih sehat. Informasi selengkapnya mengenai makanan sehat ataupun masalah penyakit, bisa ditanyakan kepada dokter lewat aplikasi Halodoc. Mau buat janji ketemu dokter tanpa antre, juga bisa dilakukan lewat Halodoc, ya!

Referensi:

Eat This, Not That!. Diakses pada 2021. Ugly Side Effects of Eating Too Much Mayo.

Food Network Kitchen. Diakses pada 2021. Mayo: Good or Bad?