Ternyata, Sistem Saraf Bisa Jadi Penyebab Gangguan Tidur

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 April 2021
Ternyata, Sistem Saraf Bisa Jadi Penyebab Gangguan TidurTernyata, Sistem Saraf Bisa Jadi Penyebab Gangguan Tidur

Halodoc, Jakarta – Tidur yang cukup di malam hari adalah salah satu hal penting bagi kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak orang mengalami gangguan tidur, sehingga tidak bisa memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas.

Penyebab gangguan tidur ada banyak, mulai dari stres, mengonsumsi obat-obatan tertentu, usia lanjut, hingga kondisi medis. Selain itu, gangguan tidur ternyata juga bisa disebabkan oleh masalah pada sistem saraf, lho. Berikut ulasannya.

Alasan Gangguan Tidur Bisa Menyebabkan Sistem Saraf

Gangguan tidur tidak hanya berupa kesulitan untuk tidur atau insomnia. Namun, sulit untuk tidur nyenyak, terlalu banyak tidur, dan gerakan abnormal yang terjadi saat tidur juga termasuk gangguan tidur. Nah, gangguan tidur sering terjadi pada orang yang mengidap penyakit pada sistem saraf pusat.

Beberapa gangguan otak dan sistem saraf yang bisa menyebabkan gangguan tidur, antara lain:

  • Demensia

Penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya bisa mengganggu pengaturan tidur dan fungsi otak lainnya. Itulah mengapa gangguan tidur umum terjadi di antara pengidap demensia.

  • Epilepsi

Orang yang mengidap epilepsi, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kejang berulang kali, berisiko dua kali lebih tinggi mengalami insomnia dibandingkan orang lain. Gangguan gelombang otak yang menyebabkan kejang juga bisa menyebabkan defisit pada tidur gelombang lambat atau tidur REM. Obat anti kejang juga bisa menyebabkan gangguan tidur pada awalnya, namun lama-kelamaan obat tersebut cenderung memperbaiki gangguan tidur.

  • Sakit Kepala, Stroke, dan Tumor

Orang yang mudah mengalami sakit kepala perlu tidur yang cukup, karena kurang tidur bisa menyebabkan sakit kepala. Namun, rasa nyeri saat sakit kepala terjadi sering membuat pengidap sulit tidur.

Sementara kantuk yang disertai pusing, lemas, sakit kepala, atau masalah penglihatan bisa menjadi pertanda masalah serius, seperti tumor otak atau stroke, yang memerlukan penanganan medis segera.

  • Penyakit Parkinson

Hampir semua pengidap penyakit Parkinson mengalami insomnia. Akibatnya, pengidap sering merasa mengantuk di siang hari.

Baca juga: Enggak Hanya Meningitis, Ini Jenis-Jenis Penyakit Saraf

Jenis Gangguan Tidur yang Umum Disebabkan Sistem Saraf

Melansir dari National Library of Medicine, gangguan tidur utama yang dikaitkan dengan masalah neurologis yang diuraikan dalam International Classification of Sleep Disorders, edisi ke-2, antara lain hipersomnia yang berasal dari pusat, gangguan pernapasan terkait tidur, insomnia, gangguan tidur ritme sirkadian, gangguan gerakan terkait tidur, parasomnia, dan epilepsi terkait tidur.

  • Hipersomnia

Ini adalah kondisi ketika kamu merasa kantuk berlebihan di siang hari, bahkan setelah tidur cukup lama di malam hari.

  • Gangguan Pernapasan Terkait Tidur

Gangguan pernapasan terkait tidur adalah kondisi pernapasan yang abnormal dan sulit saat tidur, termasuk mendengkur kronis dan sleep apnea.

Baca juga: Tidur Mendengkur Menjadi Pertanda Gangguan Kesehatan, Ini Faktanya

  • Insomnia

Insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk tertidur atau tetap tertidur. Gangguan tidur ini berpotensi menyebabkan depresi, sulit berkonsentrasi, mudah marah, penambahan berat badan, dan gangguan kerja atau sekolah.

  • Gangguan Tidur Ritme Sirkadian

Gangguan tidur ritme sirkadian meliputi kesulitan tidur, bangun selama siklus tidur atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali.

  • Gangguan Gerakan Terkait Tidur

Gangguan gerakan terkait tidur, seperti restless leg syndrome (RLS), periodic limb movement, gangguan gerakan ritmik, bruxism, dan kram kaki terkait tidur, adalah gangguan tidur yang umum terjadi akibat adanya masalah pada sistem saraf. Gangguan tidur ini ditandai dengan gerakan anggota tubuh tertentu selama tidur.

  • Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang terjadi karena adanya episode tidak normal saat tidur, seperti berjalan saat tidur, mimpi buruk, atau paralisis.

  • Epilepsi Terkait Tidur

Tidur bisa berpengaruh terhadap terjadinya serangan epilepsi. Beberapa epilepsi hampir selalu kambuh selama tidur, sehingga menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan tidur.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Gangguan Tidur Membahayakan Kesehatan

Itulah penjelasan mengenai sistem saraf yang bisa menjadi penyebab gangguan tidur. Bila kamu mengalami gangguan tidur, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Pasalnya, tidak semua gangguan tidur disebabkan oleh sistem saraf. Dengan mengetahui penyebabnya, pengobatan yang tepat pun bisa dilakukan sehingga bisa mengatasi gangguan tidur.

Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait gangguan tidur, kamu bisa buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.

Referensi:
American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation. Diakses pada 2021. Sleep Disorders in Diseases of the Central Nervous System.
Help Guide. Diakses pada 2021. Medical Causes of Sleep Problems.
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. Sleep-related problems in neurologic diseases.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan