Tes Fungsi Hati untuk Diagnosis Sindrom Gilbert

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 Oktober 2019
Tes Fungsi Hati untuk Diagnosis Sindrom GilbertTes Fungsi Hati untuk Diagnosis Sindrom Gilbert

Halodoc, Jakarta - Hati adalah organ yang berfungsi menjaga tubuh agar tetap sehat dan bersih dari racun. Kamu senantiasa harus menjaga kesehatan organ ini karena banyak racun akan beredar pada tubuh kamu jika hati atau liver terganggu. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah sindrom Gilbert.

Penyakit sindrom Gilbert ini bisa disebabkan oleh faktor keturunan di keluarga. Seseorang yang mengidap gangguan ini harus melakukan tes fungsi hati untuk memastikan kamu terserang sindrom Gilbert. Berikut diagnosis terhadap penyakit ini!

Baca juga: Pemeriksaan Medis untuk Mendiagnosis Sindrom Gilbert

Diagnosis Sindrom Gilbert dengan Tes Fungsi Hati

Seseorang yang mengidap penyakit ini mengalami kadar bilirubin indirek yang tinggi pada darah. Hal ini disebabkan organ hati tidak dapat memproses kandungan tersebut secara normal. Bilirubin terbentuk dari pemecahan sel darah merah oleh limfa. Jika terjadi, pengidapnya mengalami penyakit kuning.

Penyakit ini disebabkan mutasi gen UGT1A1 yang berfungsi mengendalikan kadar bilirubin pada tubuh. Gen tersebut memberikan instruksi pada otak ke liver untuk menghasilkan enzim tersebut. Akhirnya, kandungan bilirubin sisa dibuang melalui urine dan feses.

Walau begitu, kamu tidak perlu khawatir karena gangguan ini termasuk dalam penyakit yang ringan. Untuk memastikan penyakit tersebut, kamu harus menerima beberapa pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan tersebut adalah tes fungsi hati. Hal ini berguna untuk mendiagnosis penyakit pada hati dengan mengukur kadar enzim dan protein tertentu pada darah.

Dokter melihat seberapa efektif hati kamu untuk melakukan tugasnya untuk menghasilkan protein dan membersihkan bilirubin, yang merupakan produk limbah darah. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengukur enzim yang dilepaskan hati untuk merespon kerusakan yang terjadi.

Jika kamu membutuhkan pemeriksaan fisik untuk memastikan gangguan ini, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan, caranya melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di smartphone kamu, ya!

Pengobatan untuk penyakit sindrom Gilbert sendiri sebenarnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Maka dari itu, dokter umumnya hanya memberikan obat penurun kadar bilirubin di dalam darah. Selain itu, penyakit kuning yang terjadi umumnya tidak menimbulkan hal yang berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

Baca juga: Diidap oleh Pembalap Jonas Folger, Kenali Lebih Dalam Sindrom Gilbert

Manfaat Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati penting untuk melihat gangguan yang mungkin terjadi pada organ tersebut. Selain itu, masih banyak fungsi lainnya dari tes tersebut, yaitu di antaranya:

  • Pemeriksaan untuk infeksi hati, seperti hepatitis;

  • Mengukur tingkat keparahan penyakit, seperti hepatitis virus atau konsumsi alkohol dan melihat efektifnya pengobatan;

  • Melihat kemungkinan terjadinya efek samping obat.

Selain itu, tes fungsi hati dapat memeriksa kadar enzim dan protein di dalam darah untuk memastikan sindrom Gilbert. Walau begitu, terdapat risiko yang dapat terjadi ketika pemeriksaan dilakukan. Risiko tersebut terjadi ketika darah diambil dari vena yang menimbulkan rasa sakit atau memar walau jarang terjadi.

Baca juga: Awas, Kurang Tidur Dapat Tingkatkan Risiko Sindrom Gilbert

Beberapa hal penting yang harus kamu lakukan sebelum pemeriksaan dilakukan adalah makanan dan obat-obatan. Maka dari itu, sebelum dilakukan pemeriksaan, kamu akan diminta untuk menghindari mengonsumsi makanan dan minum obat. Hal tersebut karena makanan dan obat nyatanya dapat memengaruhi hasil tes.

Referensi:
British Liver Trust.Diakses pada 2019.Gilbert’s Syndrome
Mayo Clinic.Diakses pada 2019.Liver function tests

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan