Tes Pencitraan untuk Mendiagnosis Sirosis, Ini Jenisnya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Oktober 2020
Tes Pencitraan untuk Mendiagnosis Sirosis, Ini JenisnyaTes Pencitraan untuk Mendiagnosis Sirosis, Ini Jenisnya

Halodoc, Jakarta - Ketika sel-sel pada hati mengalami kerusakan dan terbentuk jaringan parut, kondisi ini disebut dengan sirosis. Pada awalnya, sirosis tidak menunjukkan gejala, sehingga sering kali terlambat didiagnosis. Namun, pada orang yang memang memiliki riwayat penyakit liver kronis, tes pencitraan biasanya akan dilakukan secara berkala. 

Salah satu tes pencitraan untuk mendiagnosis sirosis dengan menggunakan fibroscan. Tes tersebut dapat membantu mengetahui adanya sirosis lebih awal. Lebih lanjut tentang tes pencitraan untuk mendiagnosis sirosis, simak pembahasan berikut, ya!

Baca juga: Uji Fungsi Hati Perlu Dilakukan Supaya Tetap Sehat

Jenis Tes Pencitraan untuk Mendiagnosis Sirosis

Dalam mendiagnosis sirosis, dokter awalnya akan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu dengan menekan perut pengidap. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya nyeri atau cairan di perut. Lalu, pemeriksaan dilanjutkan dengan beberapa prosedur tes.

Secara umum, ada tiga jenis pemeriksaan untuk mendiagnosis sirosis, yaitu tes pencitraan, tes darah, dan analisis jaringan. Mari bahas dulu soal tes pencitraan. Tes ini bertujuan untuk mengonfirmasi adanya sirosis pada hati. Termasuk mengetahui ukuran jaringan parut yang ada di hati.

Beberapa jenis tes pencitraan untuk mendiagnosis sirosis adalah:

  • Pemeriksaan sinar-X. Tujuannya untuk melihat gambaran bagian dalam tubuh. Hasil gambar akan berwarna hitam dan putih. 
  • Computed tomography (CT) scan. Tes pencitraan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan sinar-X khusus, untuk menghasilkan penampakan dalam tubuh. 
  • Magnetic resonance imaging (MRI). Tes pencitraan ini dilakukan dengan menggunakan magnet dan radio gelombang besar untuk melihat organ dan struktur dalam tubuh. 
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Tes pencitraan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah kamera kecil yang menempel pada tabung tipis yang disebut endoskopi. 

Baca juga: Bukan Cuma Alkoholik, Perlemakan Hati Bisa Terjadi pada Siapa Saja

Tes Lainnya untuk Mendiagnosis Sirosis

Seperti dikatakan tadi, dalam mendiagnosis sirosis, diperlukan tiga jenis tes. Jika tadi sudah dijelaskan tentang tes pencitraan untuk mendiagnosis sirosis, berikut jenis tes lainnya yang juga akan dilakukan:

1.Tes Darah

Tes darah adalah pemeriksaan yang paling umum dilakukan untuk mengetahui adanya sirosis pada hati. Sebelum tes pencitraan, biasanya dokter terlebih dahulu melakukan tes darah. Hasil dari tes darah memberikan informasi pada dokter untuk menegakkan diagnosis, yang berupa:

  • Jumlah darah. Apakah terdapat penurunan kadar sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau tidak. Sebab, sirosis dapat menekan produksi sel darah.
  • Peningkatan enzim hati. Apakah terdapat produksi enzim berlebih atau tidak. Jika iya, bisa jadi itu tanda adanya masalah pada hati. Beberapa jenis enzim yang diproduksi hati adalah serum enzim AST (aspartat aminotransferase) dan ALT (alanine aminotransferase). 
  • Kenaikan enzim GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase). Kedua enzim tersebut biasanya akan meningkat kadarnya jika mengalami sirosis hati.
  • Kenaikan kadar bilirubin. Sirosis membuat kadar bilirubin meningkat. Hal ini meningkatkan faktor pembekuan dan risiko pendarahan, sehingga membuat lebih mudah mengalami memar. 
  • Berkurangnya albumin. Jika terjadi sirosis, hati tidak dapat menghasilkan cukup albumin untuk digunakan tubuh. 

Baca juga: Selain Alkohol, Ini 6 Penyebab Gangguan Fungsi Hati

2.Analisis Jaringan (Biopsi)

Dikenal juga dengan istilah biopsi, analisis hati adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memeriksa sampel jaringan hati. Prosedur biasanya dilakukan dengan bantuan anestesi umum, agar tidak terasa sakit. Pengambilan jaringan hati dilakukan dengan membuat sayatan pada kulit, dan jarum tipis yang panjang untuk mengangkat sampel sel-sel hati. 

Lalu, setelah sampel diambil, sayatan akan dijahit kembali. Sampel kemudian akan diperiksa di laboratorium, di bawah mikroskop, untuk mengetahui apakah ada sel kanker, bakteri, atau lemak pada hati. Hal ini dapat membantu dokter untuk mengetahui penyebab sirosis.

Itulah sedikit penjelasan mengenai tes pencitraan dan tes-tes lainnya untuk mendiagnosis sirosis. Jika ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Cirrhosis and Your Liver.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Cirrhosis of the Liver. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan