Ini Tes untuk Diagnosis Acute Respiratory Distress Syndrome

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Juli 2019
Ini Tes untuk Diagnosis Acute Respiratory Distress SyndromeIni Tes untuk Diagnosis Acute Respiratory Distress Syndrome

Halodoc, Jakarta - Disingkat ARDS, Acute Respiratory Distress Syndrome adalah kondisi ketika alveoli terisi dengan cairan, sehingga membuat suplai oksigen menjadi lebih berkurang. Kondisi ini membuat organ dalam tubuh kekurangan asupan oksigen, sehingga sangat membahayakan. Gangguan paru ini terjadi pada orang-orang yang sudah sakit kritis atau mengalami cedera yang signifikan. 

Gejala utamanya adalah napas yang menjadi lebih pendek atau seperti terengah-engah, dan ini berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah infeksi atau cedera terjadi. Sayangnya, tidak sedikit pengidap ARDS berakhir dengan kematian, dan risikonya semakin meningkat dengan parahnya penyakit juga usia yang kian bertambah. Sementara bagi mereka yang pulih, ada risiko kerusakan paru-paru yang harus ditanggung. 

Baca juga: Waspadai 5 Penyakit Paru yang Umum Terjadi

Tes untuk Diagnosis Acute Respiratory Distress Syndrome

Untuk bisa mendiagnosis ARDS, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan. Namun, tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis penyakit ini, pemeriksaan didasarkan pada fisik, rontgen dada, dan kadar oksigen dalam paru-paru. Tes yang biasanya dilakukan seperti: 

  • Sinar-X. Pemeriksaan dada bisa mengetahui bagian dari paru-paru yang terisi dengan cairan. Selain itu, pemeriksaan ini membantu mengetahui apakah terjadi pembesaran pada jantung. 

  • CT scan. Pemeriksaan ini menggabungkan gambar sinar-X yang diambil dari berbagai arah yang berbeda, dapat memberikan informasi secara rinci dan detail tentang struktur di dalam jantung dan paru-paru. 

  • Pemeriksaan laboratorium. Tes darah mengukur tingkat oksigen yang ada di dalam tubuh. Jenis tes darah lain mungkin diperlukan untuk identifikasi infeksi atau gejala anemia. Jika dicurigai ada infeksi pada paru, mungkin dilakukan pengujian sekresi dari jalan napas untuk mengetahui penyebabnya. 

  • Elektrokardiogram. Tes ini melacak aktivitas listrik di jantung.

  • Ekokardiogram. Tes ini membantu mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan struktur dan fungsi jantung. 

Baca juga: Elektrokardiogram untuk Deteksi Penyakit Apa Saja?

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Jika Tidak Tertangani

Masalah kesehatan lain yang mungkin muncul jika kamu mengidap ARDS yang tidak ditangani adalah: 

Sementara itu, mereka yang telah selamat dari penyakit ini mungkin mengalami masalah pernapasan, depresi, masalah dengan ingatan dan konsentrasi, juga sering kelelahan. Agar bisa dicegah, mengurangi atau berhenti merokok mungkin membantu, juga melakukan vaksin, seperti vaksin flu atau pneumonia bisa membantu menurunkan risiko terjadinya infeksi paru-paru. 

Baca juga: Ini Pengobatan untuk Pneumotoraks yang Perlu Diketahui

Beberapa pengobatan bisa dilakukan untuk mengatasi Acute Respiratory Distress Syndrome, seperti pemberian asupan oksigen melalui tabung oksigen, mengatur masuknya cairan, dan konsumsi obat antibiotik, obat pengencer darah, serta pengurang rasa sakit. Pengidap ARDS memerlukan rehabilitasi paru yang bertujuan untuk meningkatkan sistem pernapasan dan kapasitas paru-paru. 

Jika kamu ingin mengetahui apa saja gejala dan penyebab dari terjadinya masalah paru-paru ini, kamu bisa mendapatkan informasi dengan mudah langsung dari dokter ahli paru. Tentu saja melalui aplikasi Halodoc dengan bertanya langsung. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di ponsel kamu untuk bisa bertanya apa saja yang berkaitan dengan kesehatan. Beli obat, vitamin, dan cek lab juga bisa lewat aplikasi ini, lho!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan