Tetap Berolahraga Meski Alami Nyeri Lutut, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 November 2018
Tetap Berolahraga Meski Alami Nyeri Lutut, Benarkah?Tetap Berolahraga Meski Alami Nyeri Lutut, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Dalam menjalani berbagai aktivitas, terutama berjalan, lutut memegang peranan yang cukup penting. Lutut memungkinkan tungkai kaki untuk bergerak dan berjalan. Di dalamnya, terdapat kantung berisi cairan, yang berfungsi sebagai pelumas tendon, sehingga dapat mengurangi gesekan ketika tendon di lutut bergerak. Tidak hanya cairan pelumas, terdapat juga bantalan tulang rawan yang disebut meniskus. Fungsinya tak lain untuk mengurangi benturan antara tulang-tulang pembentuk sendi lutut.

Begitu penting peran lutut dalam pergerakan kita sehari-hari, membuat nyeri lutut menjadi hal yang sangat mengganggu, bukan? Pada sebagian besar kasus, nyeri pada bagian sendi lutut disebabkan oleh osteoarthritis. Penyakit ini dapat memicu hancurnya tulang rawan yang terdapat di antara sendi. Akibatnya, tulang pada bagian lutut pun akan saling bergesekan dan menimbulkan rasa sakit.

Olahraga Justru Penting bagi Pengidap Nyeri Lutut

Ketika sedang mengalami nyeri lutut, kebanyakan orang umumnya menghindari aktivitas fisik ataupun olahraga yang akan memforsir bagian tubuh ini. Padahal, menurut penelitian, olahraga teratur justru dapat mengurangi nyeri sendi lutut, lho. Bahkan, seiring berjalannya waktu, olahraga teratur juga dapat membantu meredakan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada bagian ini.

Ya, itu karena dengan berolahraga, otot-otot dalam tubuh, termasuk otot-otot pendukung sendi menjadi lebih kuat, sehingga dapat membantu meredam benturan yang menyebabkan nyeri pada lutut. Selain itu, olahraga yang dilakukan secara teratur juga bermanfaat untuk menjaga jangkauan gerak sendi agar tetap dalam keadaan normal.

Kendati demikian, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh pengidap nyeri lutut. Berikut beberapa jenis olahraga yang cenderung aman untuk dilakukan:

1. Jalan Santai

Meski melibatkan gerakan lutut, berjalan kaki adalah olahraga yang paling minim risiko bagi seorang pengidap nyeri lutut. Sebab, berjalan kaki yang dilakukan dengan santai tidak akan memberikan tekanan pada lutut sebanyak berlari.

2. Joging

Selain jalan santai, jalan cepat atau berlari-lari kecil juga bisa menjadi pilihan olahraga yang ideal bagi pengidap nyeri lutut. Namun, penting untuk memperhatikan terlebih dahulu kondisi nyeri lutut. Jika kondisinya belum parah, joging bisa dilakukan. Sebaliknya, jika kamu memiliki riwayat cedera lutut, sebaiknya hindari olahraga ini, karena dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko arthritis lutut jangka panjang.

3. Bersepeda

Jika jalan santai dan joging terlalu berat untuk dilakukan, bersepeda mungkin dapat dicoba. Olahraga ini termasuk jenis olahraga yang cukup minim risiko bagi lutut, karena tidak memberikan tekanan berat pada bagian lutut. Namun, perlu diperhatikan juga untuk tidak memilih jalanan mendaki yang terlalu curam. Pilihlah jalan yang landai, agar kadar stres pada lutut tidak meningkat. Jika memilih untuk menggunakan sepeda statis, atur tingkat kemiringannya pada level yang rendah.

4. Berenang

Olahraga renang dapat membuat lutut melepaskan stres, karena terbebas dari tugasnya dalam menopang berat badan, dan dalam waktu yang sama membuat tubuh ikut bergerak. Namun, perhatikan juga pemilihan gerakan renang yang akan kamu lakukan, ya. Hindarilah gerakan yang terlalu memfokuskan pada gerakan lutut, seperti gaya dada.

Itulah sedikit penjelasan tentang nyeri lutut, dan jenis olahraga yang dapat dilakukan ketika mengalaminya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan