Bolehkah Tetap Berolahraga Meski Sedang Jalani Diet Intermittent Fasting?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Desember 2019
Bolehkah Tetap Berolahraga Meski Sedang Jalani Diet Intermittent Fasting? Bolehkah Tetap Berolahraga Meski Sedang Jalani Diet Intermittent Fasting?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu familiar dengan diet intermittent fasting atau puasa intermiten? Puasa intermiten dilakukan dengan hanya makan dengan waktu terbatas yang kamu tentukan sendiri. Ide dasar diet puasa intermiten adalah membatasi  makan hingga batas waktu tertentu. Orang yang telah menjalaninya memiliki batas waktu yang berbeda, yang biasa dilakukan adalah 18:6, yang artinya berpuasa selama 18 jam sehari dan makan selama 6 jam setiap hari. 

Dari sudut pandang makan, diet ini dianggap salah satu yang termudah dilakukan. Orang yang menjalaninya biasanya tidak lapar selama waktu yang telah ia tentukan. Hanya saja ada satu hal yang terkadang dirasa mengganggu selama menjalani diet ini, yaitu ketika menjalani diet puasa intermiten tetapi tetap ingin berolahraga. Bagaimana pengaruhnya pada tubuh? Karena bagaimanapun, bagi yang menjalani diet ini olahraga tidak dapat dinegosiasikan dan sama pentingnya bagi tubuh. 

Baca juga: Adakah Efek Samping Lakukan Intermittent Fasting?

Tetap Bisa Berolahraga Selama Diet Puasa Intermiten

Jika orang yang menjalani puasa intermiten, tetapi tetap ingin berolahraga, maka ada cara untuk membuatnya saling bekerja. Hal ini tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, kesehatan secara keseluruhan, tingkat kebugaran, tujuan, nutrisi, dan gaya hidup. 

Bagi orang-orang yang terbiasa berolahraga, tujuan diet harus mendorong tubuh dan itu bisa sulit dilakukan dengan puasa intermiten. Berolahraga, terutama saat kamu hampir setiap hari, memberikan banyak tekanan pada sistem fisik dan metabolisme tubuh dan untuk mendukung olahraga dan pulih secara keseluruhan. Tubuh memerlukan sejumlah kalori yang dimakan secara strategis sepanjang hari. Pada akhirnya apakah itu sesuai dengan gaya hidup dan tubuh masing-masing orang dan itu sangat personal. 

Baca juga: Intermittent Fasting, Diet Ala Jennifer Aniston

Perlu Mengatur Waktu

Bagi kamu yang menjalani diet puasa intermiten dan ingin tetap berolahraga, maka sebaiknya kamu mengatur waktu puasa sehingga olahraga tetap dapat dilakukan. Kemungkinan akan sangat melelahkan jika tetap berolahraga selama diet ini, apalagi jika puasa 16 jam, tapi lama-kelamaan tubuh akan terbiasa dengan ini. 

Kemungkinan tubuh memerlukan waktu beberapa minggu untuk menyesuaikan dan selama waktu itu kamu harus bersabar dan tetap tenang. Tubuh dapat dan akan beradaptasi setelah itu dan akan baik-baik saja untuk mengikuti jadwal rutin, bahkan pada hari-hari kamu diet puasa intermiten. 

Hal penting yang perlu diingat bagi orang-orang yang melakukan diet ini dan tetap berolahraga adalah kamu harus tetap minum banyak air. Kamu bahkan perlu minum setengah hingga satu galon air per hari dan jika tubuh banyak berkeringat, pertimbangkan untuk menambahkan tablet elektrolit. 

Kamu juga dapat memaksimalkan potensi penurunan berat badan dengan menyimpan sesi olahraga di akhir puasa. Perlu 10 hingga 12 jam untuk membakar simpanan glikogen dan beralih ke pembakaran lemak. Jadi berolahraga di akhir periode puasa berarti kamu akan menggunakan lebih banyak lemak yang disimpan untuk energi.

Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori

Otot juga akan dipacu oleh olahraga untuk lebih baik menyerap protein dan nutrisi dari makanan "berbuka puasa". Kuncinya adalah mendengarkan tubuh dan belajar untuk mengenali apa yang normal, tubuh bisa saja sakit setelah berolahraga dan terjadi apa yang tidak biasa bagi tubuh. Hanya saja jika tubuh sakit dengan cara yang buruk, maka berhentilah melakukannya dan segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai apa yang sebaiknya dilakukan berikutnya. 

Namun, perhatikan kondisi tubuh juga, jika kamu merasa ingin berbuka puasa dengan camilan sebelum berolahraga, maka ini bukan masalah besar. Jika itu membantu kamu untuk berolahraga lebih lama dan lebih keras, maka itu sepadan. Tubuh harus memiliki energi yang cukup untuk berolahraga

Referensi: 

Women’s Health. Diakses pada 2019. Is It Safe To Combine Intermittent Fasting And Working Out? Experts Weigh In