Tidak Hanya Lenting Besar, Ini Gejala Lain Pemfigoid Bulosa

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   12 Mei 2019
Tidak Hanya Lenting Besar, Ini Gejala Lain Pemfigoid BulosaTidak Hanya Lenting Besar, Ini Gejala Lain Pemfigoid Bulosa

Halodoc, Jakarta -  Tidak ada salahnya untuk perhatikan pola makan agar kesehatan tetap terjaga. Imunitas tubuh yang kuat dan sehat bisa menjauhkan dari berbagai penyakit. Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang kamu ketika imunitas kamu sedang rendah seperti salah satunya penyakit pemfigoid bulosa.

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit langka yang dapat menyerang sistem imun tubuh kamu. Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi kamu dari berbagai penyakit malah memproduksi antibodi yang dapat menyerang sel sehat dalam tubuh kamu.

Pemfigoid bulosa merupakan salah satu penyakit yang bisa berkembang menjadi kondisi yang cukup kronis jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat. Setelah mendapatkan perawatan, penyakit ini membutuhkan penanganan lebih lanjut agar tidak menyebabkan komplikasi kesehatan.

Nyatanya, kondisi ini lebih banyak menyerang seseorang yang memiliki usia di atas 60 tahun dengan kondisi kesehatan yang tidak terlalu baik. Awalnya, kondisi pemfigoid bulosa ditandai dengan munculnya ruam merah pada bagian kulit. Ruam tersebut bisa berubah menjadi lenting yang cukup besar dan berisi cairan.

Umumnya cairan berwarna bening, namun bisa berubah menjadi keruh atau kemerahan dan berisi darah. Lenting dapat muncul pada beberapa bagian tubuh khususnya pada area lipatan seperti ketiak, paha atas dan perut bagian bawah.

Selain itu, area sekitar lenting akan terasa gatal serta panas seperti terbakar. Pada beberapa kasus, kondisi lenting tidak hanya muncul pada area lipatan. Lenting muncul dan berkembang pada area mulut serta lenting dapat pecah dan menyebabkan terjadinya luka yang terbuka pada lenting. Segera kunjungi dokter ketika kamu merasa luka yang terbuka pada bagian lenting mengalami infeksi serta bernanah dan kamu merasa demam.

Baca juga: 5 Makanan yang Dapat Membantu Kesehatan Kulit

Penyakit ini sebenarnya disebabkan karena gagalnya sistem kekebalan tubuh untuk melindungi diri atau karena kondisi autoimun. Namun ada beberapa faktor lain yang meningkatkan seseorang mengalami kondisi pemfigoid bulosa, seperti:

1. Seseorang yang Konsumsi Obat Tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu menyebabkan seseorang mengalami kondisi pemfigoid bulosa seperti obat penisilin, sulfasalazine, dan etanercept.

2. Mengidap Penyakit Lain

Seseorang dengan penyakit seperti diabetes, radang sendi, epilepsi, stroke, demensia, dan Parkinson memiliki risiko untuk mengalami kondisi pemfigoid bulosa.

3. Menjalani Pengobatan Tertentu

Seseorang yang menjalani terapi seperti radioterapi berisiko mengalami kondisi pemfigoid bulosa.

Meskipun kondisi ini tidak dapat sepenuhnya disembuhkan, namun ada beberapa cara yang mengobati gejala yang muncul akibat kondisi pemfigoid bulosa. Yaitu dengan menggunakan obat-obatan seperti obat golongan kortikosteroid yang mengurangi peradangan dengan menghambat sistem kekebalan tubuh. Kamu bisa menggunakan salep antibiotik untuk kondisi lenting yang luka dan infeksi agar kondisi ini bisa segera diatasi.

Selain cara di atas, kamu bisa lakukan cara ini untuk mengurangi peradangan atau luka pada lenting:

  1. Sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung.

  2. Tidak ada salahnya untuk menggunakan baju yang longgar untuk mengurangi iritasi pada kulit maupun lenting.

  3. Mandi dengan sabun khusus dan jangan lupa gunakan pelembap agar kulit tidak kering sehingga mengurangi iritasi.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit pemfigoid bulosa. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Waspada, Ruam Sebesar Koin di Dada dan Kulit Bercak Bersisik

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan