Halodoc, Jakarta – Mual saat hamil adalah kondisi yang biasanya dialami wanita hamil. Namun, bagaimana jika kamu tidak mengalami mual selama kehamilan? Seperti dilansir dari Parents.com, disebutkan kalau beberapa bumil tidak mengalami mual saat kehamilan karena kadar hormonnya jauh lebih rendah. 

Kadar hormon rendah ini bisa jadi meningkatkan risiko keguguran, tetapi tidak selamanya demikian. Ada kalanya kondisi tubuh bumil memang sangat mentolerir perubahan fisik dan psikis selama kehamilan sehingga tidak merasakan mual. Informasi selengkapnya mengenai mual saat hamil bisa dibaca di bawah ini!

Penyebab Mual Selama Kehamilan

Penyebab mual selama kehamilan dikarenakan lonjakan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen, dan hormon lain yang muncul selama trimester pertama. Para bumil yang tidak merasakan mual selama kehamilan bisa jadi memiliki daya tahan yang lebih kuat sehingga lebih mampu menangani peningkatan cepat kadar HCG .

Baca juga: Mual Saat Hamil? Atasi dengan Cara Ini!

Kadar hormon ini melonjak dengan cepat selama kehamilan. Bahkan, terkhusus HCG bisa berlipat ganda setiap minggu selama minggu-minggu pertama kehamilan dan ini bisa memberikan sensasi bergejolak pada perut. Setelah mencapai trimester kedua, kadar hormon tersebut akan lebih mudah dikelola. 

Namun ini tidak mutlak sih, soalnya setiap kehamilan memiliki kondisi yang berbeda. Jika bumil butuh informasi mengenai kehamilan, bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk bumil. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor bumil bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Very Well Family, sekitar sepertiga wanita hamil tidak melaporkan gejala yang terkait dengan mual di pagi hari. Penelitian tersebut juga menunjukkan kalau pola makan memiliki hubungan erat terhadap mual di pagi hari. Bumil yang memiliki kebiasaan mengonsumsi nabati jarang mengalami mual. 

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila bumil tidak mengalami gejala mual, seperti umumnya bumil yang lain. Fluktuasi gejala kehamilan adalah normal dan ada variasi yang sangat besar di antara para bumil.

Ketika Mual Indikasi Kondisi Gawat

Mual selama kehamilan biasanya terjadi selama tiga sampai empat bulan pertama kehamilan dan hilang dengan sendirinya. Mual menjadi masalah yang serius pada bumil ketika terindikasi Hiperemesis Gravidarum.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bumil Sering Makan Pedas Picu Bayi Botak

Kondisi ini adalah ketika bumil mengalami muntah hebat setiap hari yang menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang cukup besar (kehilangan 5 persen berat badannya). Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Pregnancy Association disebutkan kalau gejala Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai berikut:

1. Mual dan muntah yang parah.
2. Keengganan untuk makan.
3. Penurunan berat badan 5 persen atau lebih.
4. Kurang buang air kecil.
5. Dehidrasi.
6. Sakit kepala.
7. Kebingungan.
8. Pingsan.
9. Mengalami penyakit kuning.
10. Kelelahan ekstrem.
11. Tekanan darah rendah.
12. Detak jantung yang cepat.
13. Hilangnya elastisitas kulit.
14. Kecemasan.

Untuk kondisi Hiperemesis Gravidarum yang sangat parah, bisa jadi membutuhkan rawat inap. Perawatan rumah sakit dapat mencakup beberapa hal seperti:

1. Cairan intravena (IV); untuk mengembalikan hidrasi, elektrolit, vitamin, dan nutrisi.
2. Tabung makan; untuk mengembalikan nutrisi melalui selang yang melewati hidung dan masuk ke lambung.
3. Gastrostomi endoskopi perkutan; mengembalikan nutrisi melalui selang yang melewati perut dan masuk ke perut—ini membutuhkan prosedur bedah.
4. Obat - obatan.

Referensi:

Parents.com. Diakses pada 2020. Why You Might Not Have Morning Sickness.

American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Hyperemesis Gravidarum.

Very Well Family. Diakses pada 2020. Is Absence of Morning Sickness a Sign of Miscarriage?