Tidur Cukup Baik untuk Kesehatan Mental Balita

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 April 2020
Tidur Cukup Baik untuk Kesehatan Mental BalitaTidur Cukup Baik untuk Kesehatan Mental Balita

Halodoc, Jakarta - Tidur merupakan bagian penting dari rutinitas setiap orang dan bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidup sehat, termasuk pada balita. Balita dan anak-anak yang secara teratur mendapatkan jumlah tidur yang cukup telah meningkatkan perhatian, perilaku, pembelajaran, memori, dan kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan. 

Untuk memahami manfaat tidur bagi pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak, orangtua perlu memahami tentang apa yang dilakukan tubuh saat tidur, bagaimana tidur yang sehat, apa yang dapat yang terjadi saat balita tidak mendapatkan jumlah tidur yang tepat, dan kualitas tidur terbaik. Orangtua juga perlu memahami peran tidur dalam manfaatnya pada kesehatan mental, pembelajaran, dan perilaku sosial.

Baca juga: Perhatikan Waktu Tidur Bayi untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Manfaat Tidur bagi Kesehatan Mental Balita

Balita dan anak yang secara konsisten tidur nyenyak di malam hari biasanya memiliki karakter yang lebih kreatif, memiliki daya konsentrasi, memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik, memiliki lebih banyak energi di siang hari, dan dapat menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan orang lain. 

Anak yang secara konsisten tidur kurang dari sepuluh jam semalam sebelum usia tiga tahun, lebih mungkin memiliki masalah hiperaktif dan impulsif. Gejala kurang tidur mirip dengan ADHD, yaitu impulsif dan distraksi. Anak yang lelah dapat menjadi impulsif dan terganggu meskipun mereka sebenarnya tidak memiliki ADHD. 

Tidak diketahui ada berapa banyak anak yang salah didiagnosis dengan kondisi ADHD, tetapi sering terjadi mengesampingkan masalah tidur pada bagian dari diagnosis. Orangtua perlu mengetahui bahwa menambahkan sedikitnya 27 menit tidur ekstra per malam dapat memudahkan anak untuk mengatur suasana hati dan impuls sehingga mereka dapat fokus pada pembelajarannya. Anak-anak dengan ADHD juga tampaknya lebih rentan terhadap efek tidur yang terlalu sedikit. 

Baca juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya

Tidur yang Cukup Dapat Meningkatkan Pembelajaran

Seorang balita mungkin terlihat damai saat sedang tidur, tetapi sebenarnya otaknya sibuk sepanjang malam. Penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir dan balita sebenarnya belajar dalam tidur mereka. Mungkin orangtua menyadari bahwa kemampuan bayi dan balita semakin bertambah saat mereka bangun tidur.

Selain tidur malam, tidur siang juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Tidur siang sangat baik untuk meningkatkan daya ingat anak. Memastikan anak memiliki tidur yang cukup mungkin tidak mudah, terutama pada orangtua yang bekerja, kamar tidur yang penuh dengan alat elektronik. 

Perlu orangtua ketahui bahwa kualitas tidur anak juga tergantung pada kualitas tidur orangtua. Jika orangtua masih berkegiatan di kamar saat anak tidur, maka sebenarnya anak mengetahuinya dan terganggu dengan itu. Untuk itu, orangtua perlu mengajar anak berolahraga dan makan-makanan yang sehat agar anak tetap mendapatkan kualitas tidur yang baik. 

Gejala Kurang Tidur pada Balita

Tidak cukupnya tidur setiap malam dapat memiliki konsekuensi negatif bagi anak. Karena kekurangan tidur tidak selalu bisa digantikan dengan tidur ekstra di malam berikutnya. Seiring dengan waktu, jika anak tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup dapat menyebabkan munculnya berbagai gejala perilaku, kognitif (mental) dan emosional. 

Gejala fisik yang terjadi di antaranya:

  • Sulit bangun di pagi hari.
  • Tertidur setelah bangun dan orangtua harus membangunkannya lagi atau berulang kali.
  • Sering menguap di siang hari.
  • Fungsi sistem kekebalan tubuh berkurang, sehingga mereka mungkin lebih sering sakit. 

Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini agar Anak Tidak Tidur Larut Malam

Sedangkan gejala kognitif (mental) yang tidak kalah penting yaitu:

  • Tampak kurang minat, kurang termotivasi, dan perhatian.
  • Kesulitan mempelajari pelajaran atau kemampuan baru.
  • Meningkatkan pelupa.
  • Meningkatkan kemurungan dan lekas marah.
  • Impulsif meningkat.

Jika anak mengalami kurang tidur dan hutang tidur berjam-jam sepanjang malam, maka dapat menyebabkan anak merasa lelah secara mental. Ini juga dapat memperburuk gejala perilaku yang ada, kecemasan, dan gangguan mood atau gangguan bipolar. Segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika itu terjadi. 

Referensi:
About Kids Health. Diakses pada 2020. Sleep: Benefits and recommended amounts
Parents. Diakses pada 2020. The 7 Reasons Your Kid Needs Sleep



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan