Tidur Tidak Teratur Bisa Sebabkan Aterosklerosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Agustus 2019
Tidur Tidak Teratur Bisa Sebabkan AterosklerosisTidur Tidak Teratur Bisa Sebabkan Aterosklerosis

Halodoc, Jakarta – Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of American College of Cardiology,  orang-orang yang tidur kurang dari enam jam semalam berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang tidur antara tujuh dan delapan jam. 

Aterosklerosis adalah salah satu turunan penyakit kardiovaskular yang dapat disebabkan karena tidur tidak teratur. Bagaimana bisa tidur tidak teratur bisa menyebabkan gangguan kardiovaskular? Baca informasi lanjutannya di sini.

Baca juga: Bisa Jadi Pemicu Stroke, Waspada Gejala Aterosklerosis

Kualitas Tidur Bisa Memengaruhi Arteri

Ternyata, tidur dapat mengatur mekanisme yang dapat membantu melindungi arteri dari pengerasan. Sejatinya, tidur bagian integral dari kesehatan dan ini sangat membuat sistem kardiovaskular kita tetap sehat.

Adapun aterosklerosis adalah proses di mana plak, atau timbunan lemak, menumpuk di dalam arteri, sehingga menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Ketika seseorang mengalami gangguan tidur,  ini bisa meningkatkan risiko inflamasi dan menghasilkan jumlah hypocretin yang lebih rendah. Hypocretin adalah hormon otak yang mengatur siklus bangun dan terjaga seseorang. 

Apa yang terjadi ketika arteri tersumbat? Pastinya darah tidak bisa mengalir dengan benar. Kondisi ini juga dikenal dengan arteri non-koroner dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit arteri perifer yang menyakitkan (sering terjadi di kaki), impotensi, serta banyak risiko kesehatan lainnya.

Mengetahui betapa riskannya kebiasaan tidur tidak teratur, makanya sangat penting untuk menerapkan pola tidur sehat setidaknya 6–8 jam per hari. Kalau kamu mengalami kesulitan tidur, konsultasikan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan rekomendasi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Bahaya dari Aterosklerosis

Arteriosklerosis terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh (arteri) menjadi tebal dan kaku. Ini bisa membatasi aliran darah ke organ dan jaringan tubuh lainnya. 

Arteri yang sehat fleksibel dan elastis, tetapi seiring waktu, dinding di arteri dapat mengeras, suatu kondisi yang biasa disebut pengerasan arteri. Plak juga bisa pecah, memicu gumpalan darah. Meskipun aterosklerosis sering dianggap sebagai masalah jantung, tetapi ini dapat memengaruhi arteri di mana saja di tubuh. 

Contohnya, jika kamu mengalami aterosklerosis di arteri jantung, kamu mungkin memiliki gejala, seperti sakit dada atau tekanan (angina). Jika aterosklerosis terjadi pada arteri yang mengarah ke otak, gejala yang dialami bisa jadi, misalnya mati rasa atau kelemahan tiba-tiba di lengan atau kaki, kesulitan berbicara, ataupun kehilangan penglihatan sementara di satu mata, bahkan ada otot yang terkulai di wajah. 

Kalau aterosklerosis ada di arteri di lengan dan kaki, kamu akan mengalami gejala nyeri kaki saat berjalan. Nah, bagaimana kalau arteri mengarah ke ginjal? Besar kemungkinan kamu akan mengalami tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.

Baca juga: Bisa Jadi Pemicu Stroke, Waspada Gejala Aterosklerosis

Perubahan gaya hidup, seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga, sering kali merupakan pengobatan yang paling tepat untuk aterosklerosis. Kalau pemicunya adalah tidur yang tidak teratur, pastinya perubahan pola tidur akan sangat membantu kamu mengatasi penyakit ini. 

Berbagai obat dapat memperlambat atau mengobati efek dari aterosklerosis. Seperti obat kolesterol, obat antiplatelet untuk mengurangi kemungkinan trombosit akan menggumpal di arteri yang menyempit, obat penghambat beta untuk menurunkan detak jantung dan tekanan darah serta jenis-jenis obat lainnya yang direkomendasikan oleh dokter. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Arteriosclerosis
Science Daily. Diakses pada 2019. Sleeping less than six hours a night may increase cardiovascular risk
Medical News Today. Diakses pada 2019. Why sleep is good for you arteries

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan