Timnas Indonesia U-16 Lolos Piala Asia, Waspada 3 Cedera Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 September 2019
Timnas Indonesia U-16 Lolos Piala Asia, Waspada 3 Cedera IniTimnas Indonesia U-16 Lolos Piala Asia, Waspada 3 Cedera Ini

Halodoc, Jakarta – Indonesia berhasil menahan imbang China pada laga terakhir Grup G. Hal tersebut membuat timnas Indonesia U-16 melenggang sebagai kandidat runner up terbaik. Timnas Indonesia berada di peringkat kedua dalam klasemen khusus runner up tepat di bawah Yaman.  Ini merupakan ke tujuh kalinya bagi Indonesia untuk  berhasil melaju ke putaran final Piala Asia.

Meski gagal menuju Piala Dunia, timnas U-16 masih harus berjuang merebut empat kursi runner up terbaik babak kualifikasi Piala Asia 2020. Indonesia bersaing dengan rekan se-ASEAN lain, yaitu Vietnam dan Thailand. 

Baca Juga: Coba 90 Menit, Nonton Bola Sama Sehatnya dengan Olahraga

Cedera yang Rentan Dialami Pemain Sepak Bola

Timnas U-16 harus menjaga kondisi kesehatan agar permainan berjalan dengan baik dan bebas dari cedera. Tanpa persiapan yang matang, para pemain sepak bola berisiko mengalami cedera, di antaranya yaitu:

Cedera Ekstremitas Bawah

Terkilir dan tegang adalah cedera ekstremitas bawah yang paling sering dialami pemain sepak bola. Tingkat keparahan cedera ini bervariasi. Robekan tulang rawan dan keseleo pada cruciate ligament di lutut adalah contoh cedera yang biasanya memerlukan pembedahan. Cedera lain termasuk patah tulang dan memar akibat benturan langsung ke tubuh.

Shin splints (pegal di betis), tendinitis patella (nyeri di lutut) dan tendinitis Achilles (nyeri di bagian belakang pergelangan kaki) adalah kondisi yang berisiko dialami oleh pemain sepak bola. Pemain sepak bola juga rentan terhadap tarikan paha dan ketegangan otot paha dan betis. Fraktur stres terjadi ketika tulang menjadi lemah karena terlalu sering digunakan. Seringkali fraktur stres sulit dibedakan dengan kondisi cedera jaringan lunak.

Cedera Ekstremitas Atas

Cedera pada ekstremitas atas biasanya terjadi karena jatuh dengan posisi lengan terentang atau kontak antar pemain. Kondisi ini termasuk keseleo pergelangan tangan, patah tulang pergelangan tangan, dan dislokasi bahu.

Cedera Kepala, Leher, dan Wajah

Cedera pada kepala, leher, dan wajah dapat berupa luka dan memar, patah tulang, keseleo leher, dan gegar otak. Gegar otak akibat trauma kepala berisiko memengaruhi kondisi mental atlet, sehingga perlu dievaluasi lanjut oleh dokter. Namun, tidak semua yang mengalami gegar otak kehilangan kesadaran.

Mengatasi Cedera pada Pemain Sepak Bola

Pemain sepak bola yang mengalami cedera perlu mendapatkan perawatan yang tepat sebelum bergabung kembali bersama tim. Sebagian besar cedera ringan dan dapat diobati dengan istirahat singkat atau kompres es. Keputusan untuk lanjut bermain atau tidak biasanya ditentukan oleh dokter olahraga atau pelatih sepak bola.

Baca Juga: Kenalan dengan Tes Medis yang Sering Dilakukan Pemain Sepak Bola

Kalau kamu mengalami cedera setelah bermain sepak bola yang tergolong ringan mungkin masih bisa membaik dengan kompres es. Tapi, jika nyeri cedera yang kamu alami tidak kunjung membaik tandanya kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Sebelum periksa, jangan lupa untuk buat janji dengan dokter lewat Halodoc agar tidak mengantre terlalu lama. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Cara Mencegah Cedera Saat Bermain Sepakbola

Cedera di lapangan sepak bola sering disebabkan dari penggunaan sisi tubuh berlebihan, latihan berlebihan, tubuh yang tidak fit atau kurangnya pemanasan. Untuk membantu mengurangi risiko cedera sepak bola, para pemain perlu melakukan hal berikut:

  • Lakukan pemanasan setidaknya 30 menit sebelum bermain. Fokuskan pada pangkal paha, pinggul, paha belakang, tendon Achilles dan paha depan.

  • Pakailah alat pelindung, seperti pelindung tulang kering dan pelindung mata. Pastikan ukuran dan pemeliharaannya benar.

  • Periksa lapangan bermain untuk menyingkirkan apa pun yang mungkin dapat menyebabkan cedera, termasuk lubang, genangan air, pecahan kaca, batu atau puing-puing.

  • Hindari bermain selama cuaca buruk, seperti hujan deras yang membuat lapangan bisa sangat licin dan berlumpur.

  • Cukup minum air putih untuk menghidrasi tubuh

  • Apabila telah mengalami cedera, beri tubuh waktu untuk menyembuhkan cedera secara total, bahkan untuk kasus cedera ringan sekalipun. Kembali ke lapangan terlalu cepat bisa meningkatkan risiko cedera ulang.

  • Rawat sendi dengan baik, terutama jika memiliki tendinitis atau cedera karena  penggunaan berulang lainnya.

  • Pemain yang memiliki flare-up, tidak disarankan untuk minum obat penghilang rasa sakit dan mencoba untuk bermain. Lebih baik duduk di luar permainan dan menghindari cedera yang berpotensi memperburuk kondisi.

Baca Juga: Inilah 5 Makanan yang Dikonsumsi Atlet Sepak Bola Saat Half Time

Sebenarnya, masih banyak contoh cedera lainnya yang mengintai para pemain sepak bola. Oleh karena itu, para pemain diharapkan untuk menjaga kesehatan agar permainan berjalan dengan baik.

Referensi:

American Orthopaedic Society. Diakses pada 2019. Preventing Soccer Injuries.
Verywell Fit. Diakses pada 2019. 15 Most Common Soccer Injuries.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan