Halodoc, Jakarta - Kurap atau tinea corporis adalah suatu gangguan yang terjadi akibat infeksi jamur pada lapisan permukaan kulit, rambut, dan kuku. Infeksi tersebut dapat terjadi pada manusia dan pada semua spesies hewan peliharaan.

Seseorang yang mengalami gangguan ini akan mengalami lingkaran merah yang berbentuk seperti cincin yang menandai batas lesi inflamasi. Jamur yang bertanggung jawab untuk infeksi ini disebut sebagai dermatofita, sehingga nama medis untuk penyakit ini adalah dermatofitosis.

Ada sejumlah spesies dermatofita yang berbeda. Beberapa spesies dermatofita adalah spesies spesifik, artinya mereka hanya akan menginfeksi satu spesies, sedangkan yang lain dapat menyebar di antara spesies hewan yang berbeda, atau dari hewan ke manusia.

Tiga spesies jamur paling umum yang dapat menyebabkan kurap pada anjing adalah Microsporum canis, Microsporum gypseum, dan Trichophyton mentagrophytes. Ketiga spesies kurap ini bersifat zoonosis, artinya juga dapat menginfeksi manusia.

Baca Juga : Begini Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tinea Corporis

Penularan Tinea Corporis Dapat Disebabkan oleh Hewan Peliharaan

Tinea corporis atau kurap menular dan penularan terjadi melalui kontak langsung dengan sumber jamur. Hal ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan atau orang yang terinfeksi, dengan memegang benda yang terkontaminasi, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

Kontak dengan jamur kurap tidak selalu menyebabkan infeksi. Jumlah pencemaran lingkungan merupakan faktor penting dalam perkembangan infeksi kurap, seperti usia orang atau hewan yang terpapar. Manusia dewasa yang sehat biasanya kebal terhadap infeksi, kecuali ada kerusakan pada kulit seperti goresan.

Orang lanjut usia, anak-anak kecil, dan orang dewasa dengan kelemahan sistem kekebalan atau kepekaan kulit sangat rentan terhadap infeksi kurap. Jika anak ibu mengidap tinea corporis, ia mungkin mendapatkannya dari hewan peliharaan atau dari anak lain di sekolah.

Tanda Tinea Corporis pada Hewan Peliharaan

Lesi karena tinea corporis dapat menciptakan cincin rambut merah, bersisik, merah di kulit, dan perasaan sangat gatal. Lesi bundar ini biasanya muncul di kaki depan, telinga, atau bagian lain kepala dari hewan peliharaan kamu, terutama pada kucing. Namun, hal tersebut dapat muncul di mana saja, terutama ketika infeksi parah.

Kurap biasanya diperhatikan ketika pemilik sedang mengelus hewan peliharaannya. Sepotong kecil rambut rontok terlihat pertama dan kemudian setelah pemeriksaan lebih lanjut, sebuah cincin merah terlihat di kulit tak berambut tersebut yang menandakan hewan tersebut mengidap tinea corporis.

Baca Juga : 3 Gejala Tinea Corporis yang Harus Diketahui

Cara Seseorang Mengidap Tinea Corporis dari Hewan Peliharaan

Tinea corporis atau kurap adalah penyakit zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Infeksi kurap pada seseorang biasanya terjadi setelah seseorang memelihara hewan peliharaan yang terinfeksi atau pembawa, tetapi juga dapat terjadi setelah hanya memegang barang-barang yang digunakan oleh kucing yang terinfeksi. Individu dengan kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua dan anak kecil, lebih rentan terkena gangguan kulit tersebut.

Pengobatan Tinea Corporis

Obat-obatan fungisida topikal yang dijual bebas biasanya cukup untuk mengobati infeksi dari tinea corporis. Obat tersebut mungkin dalam bentuk bubuk, salep, atau krim. Obat ini dapat diterapkan langsung ke area kulit yang terkena. Obat-obatan ini termasuk produk OTC seperti:

• Clotrimazole.

• Miconazole.

• Terbinafine.

• Tolnaftate.

Apoteker juga dapat membantu kamu memilih obat yang tepat. Jika kurap tubuh meluas, parah, atau tidak menanggapi obat-obatan di atas, dokter mungkin akan meresepkan obat topikal yang lebih kuat atau fungisida yang dikonsumsi dengan cara diminum. Griseofulvin adalah pengobatan oral yang umum diresepkan untuk infeksi jamur.

Baca Juga : Ini Alasan Kemoterapi Bikin Rentan Kena Tinea Corporis

Itulah pembahasan tentang tinea corporis yang dapat ditularkan melalui hewan peliharaan. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!