Inilah 3 Tipe Kusta yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Februari 2020
Inilah 3 Tipe Kusta yang Perlu DiketahuiInilah 3 Tipe Kusta yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar penyakit kusta? Kalau sudah, apakah kamu paham tentang penyakit ini? Kusta bukan penyakit kulit biasa. Penyakit kulit yang satu ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang bersifat kronis dan progresif. Alasan kusta tidak boleh disepelekan karena penyakit ini memengaruhi saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. 

Individu yang tertular kusta umumnya ditandai dengan kemunculan borok pada kulit, mulai mengalami masalah pada saraf dan otot yang melemah. Namun, gejala pada setiap individu. dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis kusta yang dimiliki. Dilansir dari Healthline, kusta diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Kusta dan Psoriasis

  1. Klasifikasi Kusta Secara Umum

Sistem pengklasifikasian kusta ini dibagi menjadi tiga jenis, yakni kusta tuberkuloid, lepromatosa, dan garis batas. Pengelompokan kusta berikut ditentukan dari respons kekebalan seseorang terhadap penyakit. Berikut perbedaan diantara ketiganya, yaitu :

  • Kusta tuberkuloid. Seseorang yang mengidap kusta jenis ini memiliki respon imun yang baik dan infeksi hanya menimbulkan beberapa lesi. Kusta jenis ini masih tergolong ringan dan tidak mudah menular. 

  • Kusta lepromatosa. Berbeda dengan kusta tuberkuloid, kusta lepromatosa membuat imunitas pengidapnya kian memburuk. Jenis ini  memengaruhi kulit, saraf, dan organ-organ lainnya. Kusta lepromatosa ditandai dengan lesi yang semakin luas bahkan lesi membentuk nodul atau benjolan besar. Selain itu, jenis kusta harus lebih diwaspadai karena mudah menular. 

  • Kusta garis batas. Sedangkan kusta garis batas, adalah tipe perpaduan antara kusta tuberkuloid dan lepromatosa. 

  1. Klasifikasi Kusta Menurut WHO

WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia membagi kusta berdasarkan jenis dan jumlah area kulit yang terkena. Jenis kusta menurut WHO dibagi menjadi dua, yakni paucibacillary dan multibacillary. Perbedaan keduanya, yaitu:

  • Paucibacillary. Kusta paucibacillary ditandai dengan munculnya lima titik lesi atau lebih sedikit lesi dan tidak ada bakteri yang terdeteksi dalam sampel kulit.

  • Multibacillary. Kusta yang masuk kategori multibacillary apabila timbul lebih dari lima lesi dan biopsi kulit didiagnosis mengandung bakteri. 

Baca Juga: Waspada, Kusta Dapat Ditularkan Melalui Kontak Langsung dengan Binatang

  1. Klasifikasi Ridley-Jopling

Terakhir, kusta juga dikelompokan menurut klasifikasi Ridley-Jopling. Nah, di dalam pengklasifikasian ini, kusta dikelompokkan menjadi lima bentuk berdasarkan keparahan gejala. Berikut pengelompokkan kusta menurut klasifikasi Ridley-Jopling, yaitu:

  • Kusta tuberkuloid. Jenis ini ditandai dengan bentuk lesi yang datar dan beberapa diantaranya berukuran besar serta mati rasa akibat memengaruhi saraf. Menurut klasifikasi Ridley-Jopling, kusta jenis ini masih dapat sembuh sendirinya, bertahan, dan mungkin berkembang ke bentuk yang lebih parah.

  • Kusta tuberkuloid borderline. Lesi kusta jenis ini mirip dengan tuberkuloid, tetapi jumlahnya lebih banyak. Selain itu, kusta jenis ini mulai memengaruhi banyak titik saraf. Kusta tuberkuloid borderline tidak dapat sembuh dengan sendirinya namun bisa mereda ke bentuk kusta tuberkuloid. Namun, kusta ini pastinya dapat bertahan atau berkembang ke bentuk yang lebih parah. 

  • Plak kusta kemerahan borderline. Jenis ini sudah menimbulkan mati rasa di banyak area tubuh bahkan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Kusta jenis ini dapat mereda menjadi tipe tuberkuloid borderline atau berkembang menjadi tipe yang lebih serius.

  • Kusta lepromatosa borderline. Ini ditandai dengan banyak lesi, termasuk lesi datar, Benjolan atau nodul dan plak juga semakin banyak serta menimbulkan mati rasa. Kusta ini bisa mereda ke bentuk sebelumnya, yakni plak kusta kemerahan borderline atau malah lebih parah. 

  • Kusta lepromatosa. Kusta lepromatosa adalah bentuk terparah karena lesi sudah muncul semakin banyak dan disertai dengan bakteri. Kusta ini juga telah memengaruhi saraf lebih serius, sehingga rambut pengidapnya mulai rontok dan tungkai melemah. Kusta lepromatosa harus segera diobati karena jenis ini akan terus memburuk. 

Ada juga bentuk kusta yang disebut kusta tak tentu. Namun, bentuk ini tidak termasuk dalam sistem klasifikasi Ridley-Jopling. Jenis ini dianggap sebagai bentuk kusta yang paling awal di mana seseorang hanya akan memiliki satu lesi kulit dan mengalami sedikit mati rasa saat disentuh. Kalau kamu mengalami tanda dan gejala yang mirip dengan kusta, periksakan diri dan jangan menunda pengobatan.

Baca Juga: Bukan Diasingkan, Ini Cara Mengobati Kusta

Kalau kamu berencana memeriksakan diri, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai kebutuhan kamu lewat aplikasi. Menunda pengobatan terhadap kusta akan meningkatkan risiko penyakit semakin memburuk. Ketika semakin memburuk, tentunya kusta akan lebih sulit diobati. 

Referensi :
Healthline. Diakses pada 2020. Leprosy.
WHO. Diakses pada 2020. Classification of leprosy.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan