Tips Mengatasi Trauma dan Rasa Sakit Setelah Amputasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Maret 2019
Tips Mengatasi Trauma dan Rasa Sakit Setelah AmputasiTips Mengatasi Trauma dan Rasa Sakit Setelah Amputasi

Halodoc, Jakarta –  Setelah bagian lengan atau kaki diamputasi, ada kemungkinan kamu bisa merasakan sakit pada anggota badan yang sudah tidak ada lagi. Ini dikenal sebagai nyeri tungkai hantu. Ini paling umum terjadi pada lengan dan kaki, namun beberapa orang akan merasakannya ketika bagian tubuh lainnya diamputasi, seperti payudara.

Bagi sebagian orang, rasa sakit akan hilang dengan sendirinya. Bagi yang lain, ini bisa berlangsung lama dan parah. Tapi, kamu dapat membatasi itu jika kamu memberi tahu dokter tentang hal itu sejak dini, sehingga bisa mendapatkan pengobatan secepatnya.

Jangan khawatir, dokter akan berpikir kamu membayangkan rasa sakitnya. Ini umum di antara orang-orang yang kehilangan anggota tubuh. Sebagian besar orang yang diamputasi akan memiliki beberapa perasaan yang terhubung dengan anggota tubuh mereka yang hilang dalam waktu 6 bulan setelah operasi.

Baca juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi

Satu penjelasan yang mungkin, saraf di beberapa bagian sumsum tulang belakang dan otak "pulih" ketika mereka kehilangan sinyal dari lengan atau kaki yang hilang. Akibatnya, sistem tersebut mengirimkan sinyal rasa sakit, respons khas ketika tubuh merasakan ada sesuatu yang salah.

Tidak semua rasa sakit terasa sama. Berdenyut-denyut sakit kepala, misalnya sangat berbeda dengan sakit perut yang tajam. Jadi, tidak mengherankan bahwa nyeri tungkai hantu tidak sama untuk semua orang. Kamu mungkin bisa merasakan sensasi sakit, seperti:

  • Terbakar

  • Tertembak

  • Tertusuk jarum

  • Dipelintir

  • Seperti sengatan listrik

Selain rasa sakit, kamu juga dapat merasakan sensasi lain dari bagian tubuh yang tidak lagi ada berupa gerakan, temperatur, tekanan, getaran, dan gatal. Tidak ada obat yang secara khusus mengobati nyeri tungkai hantu. Tapi, ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa digunakan. Selain pengobatan, ada terapi non-pengobatan yang bisa dilakukan.

Baca juga: 5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi

  • Stimulasi Saraf

Kamu mungkin sudah tahu tentang perangkat TENS (stimulasi saraf listrik transkutan), dijual di toko obat untuk menghilangkan rasa sakit otot. Terapi ini bisa mengirim arus listrik yang lemah melalui patch lengket yang kamu letakkan di kulit. Idenya adalah dapat mengganggu sinyal rasa sakit sebelum sampai ke otak.

  • Akupunktur

Praktisi yang terampil akan memasukkan jarum yang sangat tipis ke kulit di tempat-tempat tertentu. Ini dapat mendorong tubuh kamu untuk melepaskan bahan kimia penghilang rasa sakit.

  • Faktor Kebiasaan

Kamu jangan mengabaikan kekuatan pilihan gaya hidup untuk memberikan kelegaan. Beberapa hal untuk dicoba:

  • Temukan gangguan untuk mengalihkan pikiran dari rasa sakit

  • Tetap aktif secara fisik

  • Berlatih teknik relaksasi, termasuk meditasi dan visualisasi

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Keseleo Bisa Berakibat Fatal

  • Stimulasi Sumsum Tulang Belakang

Dokter akan menempatkan elektroda kecil di dalam tubuh sepanjang sumsum tulang belakang dan mengirimkan arus listrik kecil melalui mereka. Dalam beberapa kasus, ini dapat membantu menghilangkan rasa sakit.

  • Stimulasi otak

Mirip dengan stimulasi sumsum tulang belakang, kecuali elektroda yang mengirim arus ke otak sebagai gantinya. Seorang ahli bedah akan menempatkan elektroda di tempat yang tepat di otak. Para ilmuwan masih mempelajari seberapa baik kerjanya, namun bagi sebagian orang, penelitian ini menjanjikan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tips mengatasi trauma amputasi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan