Toilet Training untuk Anak Pengidap Sindrom Down

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
Toilet Training untuk Anak Pengidap Sindrom DownToilet Training untuk Anak Pengidap Sindrom Down

Halodoc, Jakarta – Banyak orangtua ingin memulai program pelatihan toilet untuk anak-anak mereka. Tapi, beberapa orang tua mungkin siap untuk memulai sebelum anak-anak mereka siap. Ini terutama terjadi pada anak-anak pengidap sindrom down. Pastinya butuh usaha lebih ekstra dan waktu lebih lama untuk membiasakan anak yang mengalami sindrom down perihal toilet training.

Memulai terlalu dini juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti peningkatan perilaku yang tidak diinginkan terkait pelatihan toilet dan tingkat frustrasi yang tinggi pada orangtua. Untuk mempermudah proses pelatihan toilet dan memastikan bahwa ini adalah pengalaman positif bagi semua orang yang terlibat, disarankan agar orangtua menilai keterampilan kesiapan toilet anak mereka. Sinyal kesiapan penting sebagai berikut:

Baca juga: Tips Ajari Anak Toilet Training

  • Umur Anak

Dianjurkan untuk menunggu sampai setelah ulang tahun kedua untuk mulai mempertimbangkan pelatihan toilet. Untuk anak-anak dengan sindrom down, akan lebih bermanfaat untuk menunggu sampai setelah ulang tahun ketiga ketika memulai prosesnya.

  • Kontrol Kandung Kemih

Anak benar-benar mengosongkan kandung kemihnya saat berkemih dan tetap kering setidaknya selama satu setengah jam di siang hari.

  • Pola Kotoran yang Dapat Diprediksi

Gerakan usus anak mengikuti pola yang teratur dan dapat diprediksi.

  • Keterampilan Motorik

Bagaimana anak menunjukkan kemampuan berjalan ke dan dari kamar mandi secara mandiri dan mengambil benda.

  • Perilaku

Anak dapat duduk di toilet (atau kursi toilet) dengan nyaman selama dua hingga lima menit. Ia mungkin diizinkan untuk melihat buku-buku pilihan atau bermain dengan mainan yang disukai sambil duduk di toilet.

Baca juga: Si Kecil Alami Gagap, Ibu Harus Apa?

  • Kesiapan Instruksional

Anak dapat mengikuti beberapa arahan sederhana seperti misalnya duduk.

  • Menunjukkan Kebutuhan

Melalui ekspresi wajah, postur tubuh, gerakan tubuh, gambar atau kata-kata, anak menunjukkan perlu pergi ke kamar mandi.

Sebelum memulai program pelatihan toilet, orangtua sejatinya harus siap mendedikasikan waktu dan upaya untuk mengimplementasikan program yang efektif. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kesiapan yang diperlukan, namun jadwal orangtua sendiri tidak memungkinkan untuk membawa anak ke kamar mandi dengan jadwal yang konsisten setiap hari, mungkin perlu dilakukan beberapa pertimbangan dan diskusi antar pasangan dalam hal pembagian waktu.

Ketika orangtua sudah siap perihal waktu, berikut tips yang bisa diaplikasikan untuk membuat toilet training menjadi sesuatu yang menyenangkan buat anak.

Baca juga: Ini Trik Agar Anak Tidak Ngompol Lagi

  • Jadikan kamar mandi sebagai bagian dari rutinitas harian untuk anak 
  • Lakukan yang terbaik untuk membuat pengalaman kamar mandi tenang dan menyenangkan. Beberapa anak awalnya akan lebih nyaman duduk di toilet menggunakan popok / pull-up / pakaian dalam atau yang pertama duduk dengan tutup di kursi. Sangat membantu dengan memberikan dukungan tambahan untuk anak-anak yang kakinya tidak menyentuh lantai.
  • Izinkan anak melihat kesuksesan orang lain mungkin orangtua saat menggunakan toilet. Pujilah semua keberhasilan dan upaya anak untuk duduk di toilet
  • Usahakan untuk tidak marah ketika tidak ada kesuksesan atau ketika terjadi suatu kesalahan 
  • Perhatikan tanda-tanda anak menunjukkan kesiapan mengikuti toilet training, seperti menunjukkan ketidaknyamanan ketika basah / kotor, "bersembunyi" untuk buang air besar adalah tanda lain dari kesadaran untuk menggunakan toilet
  • Mampu menahan air seni mereka untuk jangka waktu yang lebih lama
  • Cobalah berbagai cara berkomunikasi

Banyak anak dengan gaya belajar non-tradisional atau mode komunikasi mendapat manfaat dari penggunaan visual. Jelaskan apa yang harus dilakukan sebagai bagian dari rutinitas toilet. Ini dapat termasuk gambar dan kata-kata yang menjelaskan langkah-langkah proses.

Melalui semua ini, ingatlah bahwa setiap anak berbeda dan anak akan mengembangkan keterampilan ketika mereka siap. Beberapa anak akan membutuhkan lebih banyak bantuan dan bimbingan daripada yang lain sebagaimana adanya dengan banyak keterampilan. Jika orangtua sabar dan rajin, maka orangtua dapat membantu anak mencapai kemajuan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai toilet training, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan