Inilah yang Perlu Diketahui Tentang Transient Tachypnea of The Newborn

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Juli 2020
Inilah yang Perlu Diketahui Tentang Transient Tachypnea of The NewbornInilah yang Perlu Diketahui Tentang Transient Tachypnea of The Newborn

Halodoc, Jakarta - Semua ibu hamil pasti mengharapkan agar anaknya lahir dengan sehat. Meski begitu, bayi yang baru lahir dapat mengalami beberapa gangguan. Salah satu yang gangguan yang berisiko terjadi pada bayi adalah transient tachypnea of the newborn (TTN). Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi karena paru-parunya masih mengandung cairan.

Baru-baru ini diberitakan, Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo yang baru saja melahirkan anak kelimanya juga mengalami transient tachypnea of the newborn. Zaskia harus terpisah sementara dengan bayi yang baru dilahirkan, karena harus mendapatkan perawatan khusus. Inilah beberapa hal yang perlu diketahui tentang tachypnea of the newborn!

Baca juga: 7 Fakta tentang Bayi Baru Lahir

Apa yang Menyebabkan Transient Tachypnea of The Newborn?

Transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah kondisi yang terjadi disebabkan oleh keterlambatan tubuh untuk mengeluarkan cairan yang bertumpuk pada janin setelah lahir. Hal tersebut dapat menyebabkan paru-paru kesulitan untuk berfungsi dengan normal, sehingga gangguan pernapasan dan takipnea dapat terjadi. Bayi yang mengidap gangguan ini umumnya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hingga memerlukan oksigen tambahan selama beberapa hari.

Cairan ketuban yang berada di dalam rahim berperan penting dalam menjaga pertumbuhan dan perkembangan bayi. Air ketuban mengelilingi bayi di dalam rahim berfungsi untuk melindungi bayi dari cedera. Cairan tersebut juga dapat menjaga suhu stabil, yang diperlukan untuk menjaga perkembangan tulang dan paru-paru agar tetap normal. Di dalam rahim memang paru-paru bayi dipenuhi cairan dan terbilang normal.

Selama persalinan, tubuh bayi akan melepaskan bahan kimia yang berguna agar paru-paru dapat mengeluarkan cairan ketuban. Tekanan saluran lahir di dada bayi juga dapat mengeluarkan cairan tersebut, sehingga mampu berfungsi dengan normal. Meski begitu, terkadang cairan tersebut tidak keluar dari paru-paru dengan cepat yang membuat paru-paru sulit berfungsi dengan baik. Hal tersebut yang membuat bayi mengidap transient tachypnea of the newborn (TTN).

Beberapa ibu hamil mungkin khawatir terkait gangguan TTN yang dapat terjadi pada bayi. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, ibu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc agar semua rasa khawatir tersebut dapat hilang. Tunggu apa lagi? Download segera aplikasinya di App Store atau Google Play!

Baca juga: Hati-Hati, Bayi Baru Lahir Rentan Idap 5 Penyakit Ini

Gejala Transient Tachypnea of The Newborn

Bayi yang mengidap kondisi ini umumnya mengalami pernapasan yang lebih cepat dari tempo normal (takipnea). Meskipun begitu, gangguan ini biasanya tidak mengancam nyawa bayi yang baru lahir tersebut. Hal ini dapat menghilang dalam kurun waktu satu hingga tiga hari setelah persalinan. Gangguan TTN juga dapat disebut sebagai paru-paru basah pada bayi yang baru lahir.

Beberapa bayi yang mengidap TTN akan menimbulkan beberapa gejala berbeda-beda. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Laju pernapasan yang lebih dari 60 napas per menit.
  • Keluarnya bunyi mendengus saat bernapas.
  • Peradangan yang terjadi pada lubang hidung.
  • Tulang rusuk yang tertarik saat bernapas.

Meski begitu, gejala-gejala ini dapat terjadi pada masalah pernapasan lainnya. Maka dari itu, setiap ibu yang baru saja menjalani persalinan dan bayinya mengalami gejala tersebut, ada baiknya untuk langsung meminta dokter memeriksanya. Dengan begitu, penanganan dapat segera dilakukan dan dipastikan jika gangguan yang terjadi disebabkan oleh TTN atau hal lainnya.

Apa Saja Faktor Risiko Transient Tachypnea of The Newborn?

Transient tachypnea adalah masalah kesehatan yang terbilang umum terjadi pada bayi yang baru lahir. Meski begitu, gangguan pernapasan yang dapat terjadi pada bayi ini mempunyai risiko jauh di bawah 1 persen untuk menyerang setelah persalinan. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan TTN pada bayi yang baru lahir. Berikut beberapa risikonya:

  • Bayi yang lahir secara prematur karena paru-parunya belum berkembang penuh.
  • Bayi yang lahir melalui persalinan Caesar yang disebabkan tidak adanya perubahan hormonal untuk menyerap cairan pada paru-paru.
  • Ibu hamil yang mengidap asma atau diabetes.

Baca juga: Ketahui 6 Penyakit Langka pada Bayi Baru Lahir

Itulah pembahasan mengenai transient tachypnea of the newborn (TTN). Maka dari itu, selama pemeriksaan kehamilan, ada baiknya ibu memberitahu dokter terkait penyakit yang terjadi pada tubuh. Dengan begitu, dokter dapat lebih berhati-hati terkait segala gangguan yang dapat terjadi saat persalinan.

Referensi:
Stanford Children's Health. Diakses pada 2020. Transient Tachypnea of the Newborn.
Healthline. Diakses pada 2020. Transient Tachypnea of the Newborn.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan