Trauma Sumsung Tulang Belakang Sebabkan Syringomyelia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Juli 2020
Trauma Sumsung Tulang Belakang Sebabkan SyringomyeliaTrauma Sumsung Tulang Belakang Sebabkan Syringomyelia

Halodoc, Jakarta – Trauma sumsum tulang belakang dapat menyebabkan perubahan permanen dalam kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di area lokasi cedera. Kemampuan kamu untuk mengontrol anggota tubuh setelah cedera sumsum tulang belakang tergantung pada dua faktor tempat cedera, yaitu di sepanjang sumsum tulang belakang dan tingkat keparahan. 

Trauma sumsum tulang belakang dapat memicu kondisi yang disebut dengan syringomyelia. Ini adalah gangguan kesehatan di mana serebrospinal cairan yang mengelilingi dan melindungi sumsum tulang membentuk kista.

Mengenal Syringomyelia dan Trauma Sumsum Tulang Belakang

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya Syringomyelia adalah pengembangan dari kista berisi cairan (syrinx) dalam sumsum tulang belakang. Seiring berjalannya waktu, kista dapat membesar, merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan rasa sakit, kelemahan dan kekakuan, serta gejala-gejala lainnya.

Salah satu penyebab kondisi syringomyelia adalah trauma sumsum tulang belakang. Selain itu, ada juga pemicu lain dimana jaringan otak menjorok ke dalam kanal tulang belakang (Chiari malformasi), tumor sumsum tulang belakang, serta kerusakan yang disebabkan oleh peradangan di sekitar sumsum tulang belakang.

Baca juga: Selain Kelelahan, Ini Gejala Anemia Aplastik

Gejala syringomyelia biasanya berkembang perlahan. Jika syringomyelia disebabkan oleh penusukan jaringan otak ke dalam kanal tulang belakang (Chiari malformasi), gejala umumnya dimulai antara usia 25 dan 40 tahun.

Dalam beberapa kasus, batuk atau mengejan dapat memicu gejala syringomyelia. Tanda dan gejala syringomyelia yang mungkin memengaruhi punggung, bahu, lengan, atau kaki, bisa termasuk:

1. Kelebihan dan kelemahan otot (atrofi).

2. Hilangnya refleks.

3. Hilangnya kepekaan terhadap rasa sakit dan suhu.

4. Sakit kepala.

5. Kekakuan di punggung, bahu, lengan, dan kaki.

5. Nyeri di leher, lengan, dan punggung.

6. Lengkungan pada tulang belakang (skoliosis).

Informasi selengkapnya mengenai syringomyelia dan trauma sumsum tulang belakang bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Cara Menjaga Kesehatan Sumsum Tulang Belakang

Pada beberapa orang, syringomyelia dapat menyebabkan komplikasi serius, sedangkan yang lainnya tidak memiliki gejala. Komplikasi dapat berkembang ketika syrinx membesar atau jika syaraf merusak saraf tulang belakang termasuk:

1. Kurva tulang belakang yang tidak normal (skoliosis).

2. Nyeri kronis akibat kerusakan medula spinalis.

3. Kesulitan motorik, seperti kelemahan dan kekakuan pada otot kaki yang dapat memengaruhi jalan.

4. Kelumpuhan.

Sangat penting menjaga kesehatan sumsum tulang belakang untuk mencegah komplikasi lainnya serta meningkatkan kualitas hidup. Bagaimana caranya? Simak tipsnya di bawah ini:

Baca juga: Cangkok Sumsum Tulang Belakang untuk Kanker Darah

1. Biarkan tulang belakang benar-benar beristirahat saat tidur

Saat berbaring, semua struktur di tulang belakang yang telah bekerja keras sepanjang hari akhirnya memiliki kesempatan untuk bersantai dan diremajakan. Kamu membutuhkan kasur dan bantal yang memungkinkan tulang belakang beristirahat dengan nyaman dan aman.

2. Latihan inti untuk memperkuat otot-otot perut dan punggung

Otot-otot inti terletak di punggung bawah dan perut. Area ini harus kuat dan lentur untuk mendukung tulang belakang dan mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah. Sayangnya, bagi sebagian besar dari kita otot inti kita jarang digunakan selama kegiatan sehari-hari. 

Otot-otot ini perlu dikencangkan melalui latihan spesifik dan terarah. Periksa diri ke dokter atau ahli terapi fisik serta profesional kesehatan lainnya untuk mengetahui latihan mana yang mungkin cocok untukmu. 

4. Gunakan sepatu yang baik

Sepatu yang baik dan bagus seharusnya dapat menopang tulang belakang dan tubuh tetap selaras. Pastikan area sepatu pas dengan bagian belakang tumit tetapi tidak terlalu kencang. 

5. Batasi waktu duduk 

Cakram di tulang belakang bagian bawah akan memuat lebih banyak saat duduk daripada berdiri. Karena itu, periode duduk yang lama dapat membuat atau memperparah kondisi punggung yang menyakitkan.

Selain itu, ketika duduk menghadap layar komputer, kita punya kecenderungan alami untuk membungkuk dan condong ke depan, sehingga lebih menekankan cakram lumbal. Memilih kursi kantor yang tepat dan mempraktikkan postur yang baik sambil duduk memainkan peran penting dalam mendukung lekukan alami punggung dan tentu saja kesehatan sumsum tulang belakang.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Syringomyelia.
Spine Health. Diakses pada 2020. 5 Ways to Keep Your Spine Healthy and Happy.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan